pendidikan Sejarah UHO kendari, pendidikan Sejarah UHO
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONFLIK TAPAL BATAS KELURAHAN LEMO DENGAN DESA MALALANDA KECAMATAN KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2011 kendari, pendidikan Sejarah UHO; Hayari, H.
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.716 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7348

Abstract

ABSTRAK            Permasalahan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (2) Apa faktor penyebab  terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (3) Bagaimana dampak terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? (4) Apa Upaya penyelesaian konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Helius Sjamsudin, yaitu: (a) Heuristik (pengumpulan sumber), yang dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara dan studi dokumen, (b) Kritik, yang dilakukan melalui kritik eksternal dan kritik internal, (c) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis melalui tahap interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Dalam tinjauan pustaka penulis menggunakan teori sejarah, teori konflik, konsep pemekaran wilayah, konsep tapal batas.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda berawal karena adanya keinginan Desa Malalanda untuk memekarkan atau memisahkan diri menjadi desa yang mandiri dan mengurus masyarakatnya sendiri, (2) Faktor penyebab terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda adalah: a) Faktor intern, yaitu: 1) Status kepemilikan tanah, 2) tempat wisata. Faktor ekstern, yaitu: 1) keputusan pemerintah daerah dianggap tidak adil (2) Keputusan penjajah, (3) Tidak ada tapal batas permanen dari pemerintah daerah, (3) Dampak terjadinya konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda, yaitu: (a) Bertambahnya solidaritas, (b) Berkurangnya wilayah, (c) Pelaksanaan pelayanan administrasi pertanahan terhambat, (4) Upaya penyelesaian konflik tapal batas Kelurahan Lemo dengan Desa Malalanda, yaitu dengan mediasi dan penandatanganan surat persetujuan kedua belah pihak. Kata Kunci: Proses, Faktor, Dampak, Konflik
SEJARAH ORANG BONE DI KECAMATAN KABAENA BARAT KABUPATEN BOMBANA (1908-2015) kendari, pendidikan Sejarah UHO; Buhari La Bia, Buhari
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v1i4.684

Abstract

ABSTRAKAsmira Asmara : A1A2 09 049. Judul penelitian “Sejarah Orang Bone Di Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bomabana Tahun 1908-2016 ” dibawah bimbingan Drs. Ali Hadara, M.Hum sebagai pembimbing I dan Drs. H. Abdul Rauf Sulaiman, M.Hum sebagai pembimbing II.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Sejarah Kedatangan Orang Bone di Kabaena Barat Tahun 1908-2016? (2) Apa sebab umum dan sebab khusus kedatangan orang bone di Kecamatan Kabaena Barat tahun 1908-2016?, (3) Bagaimana interaksi sosial orang Bone di Kecamatan Kabaena Barat? (4) Bagaiman keadaan sosial ekonomi orang Bone di kecamatan Kabaena Barat tahun 1908-2016).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu: (a) Pengumpulan data melalui kepustakaan dan penelitian lapangan. (b) Kritik data yang dilakukan melalui kritik ekstern dan entern guna mendapatkan data yang akurat. (c) Historiografi yakni hasil penafsiran (interpretasi) dituangkan dalam bentuk tulisan secara sistematis dan kronologis.Temuan penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses kedatangan Orang Bone di Kecamatan Kabaena Barat Kabupaten Bombana dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama dilakukan oleh Andi Mallorongeng beserta pengikutnya yang bertujuan untuk mencari tempat persembunyian dari pemerintah Belanda. Tahap kedua keluarga orang Bone yang sudah menetap dana memanggil keluarganya yang ada di Bone2) Kedatangan orang Bone di Kecamatan Kabaena Barat, terdiri atas dua sebab pendorong sebab penarik: (a) sebab pendorong terdiri dari faktor ekonomi, faktor mata pencaharian dan faktor sosial. (b) sebab penarik terdiri dari faktor geografis dan faktor potensi alam di Kecamatan Kabaena Barat. (c) faktor Petualang (3) Interaksi Sosial Orang Bone Dengan Penduduk Setempat di Kecamatan Kabaena Barat dapat dilihat pada hubungan kemasyarakatan mereka baik sesama orang Bone maupun terhadap penduduk asli dalam hal ini Suku Moronene. Salah satu hubungan sosial antara orang Bone dengan penduduk setempat dikenal dengan istilah “Mappasisele” yakni hasil melaut sperti ikan biasanya ditukarkan dengan hasil bertani seperti umbi-umbian. (4) Keadaan Sosial Ekonomi Orang Bone di Kecamatan Kabaena Barat jauh lebih baik dibandingkan berada di daerah asalnya. Hal ini dikarenakan banyaknya potensi alam yang di Kecamatan Kabaena Barat.Kata Kunci: Sejarah, Orang Bone