Aglomerasi Wilayah Kedungsepur terdiri dari 6 daerah yaitu Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Grobogan. Daerah aglomerasi wilayah Kedungsepur memiliki karakteristik keunggulan berdasarkan sektor aktivitas ekonomi yang terjadi di daerah tersebut. Sektor unggulan sektor ekonomi suatu wilayah mengindikasikan tren perkembangan sektor ekonomi dan progresifitas perkembangannya jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sektor unggulan ekonomi daerah tersebut akan terakumulasi menjadi kapasitas daerah dalam pengembangan internal daerah dan untuk sistem perwilayahan sekitarnya. Optimalisasi keunggulan sektor ekonomi tersebut dapat diperkuat dengan penguatan daya saing daerah secara internal, sehingga akan menciptakan nilai tambah sektor ekonomi disuatu wilayah. Daya Sang Wilayah tersebut terdiri dari Faktor Pendorong seperti Infrastruktur dan Kebijakan, Kapasitas Sumberdaya Manusia dan Tenaga Kerja, serta Kesiapan Inovasi dan Tenologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran daya saing dalam optimalisasi sektor unggulan daerah di Aglomerasi Wilayah Kedungsepur. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif desktiptif dengan metode Location Quotient dan Shift Share untuk menentukan sektor unggulan sektor ekonomi. Peran indeks daya saing dan inovasi daerah terhadap optimalisasi kapasitas wilayah tersebut dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan masing-masing wilayah memiliki keunggulan sektor ekonomi yang berbeda dan saling terkait. Untuk mengoptimalkan produk unggulan tersebut perlu adanya penguatan masing-masing wilayah khususnya dalam kapasitas inovasi dan teknologi, pengembangan Sumber Daya Manusia dan Faktor Pendorong lainnya seperti infrastruktur, dan kebijakan