ABSTRAKHingga saat ini, WHO belum mencabut status pandemi Covid-19, sehingga memberikan dampak ekonomi bagi Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Penjaringan Sari. Penjualan pedagang SWK Penjaringan sari saat ini mengalami penurunan. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dilakukan untuk mengidentifiksi masalah yang terjadi. Hasil FGD menunjukkan permasalahan yang dihadapi adalah adanya persamaan jenis menu makanan atau minuman yang dijual dan tidak ada proses aturan kegiatan yang ditetapkan oleh koordinator mengenai penjualan. Program pengabdian kepada masyarakat ini melaksanakan pendampingan dengan tujuan meningkatkan pemahaman etika bisnis kepada pedagang SWK Penjaringan Sari. Metode program pengabdian adalah ceramah dan diskusi kemudian dilanjukan dengan tanya jawab antara narasumber dan peserta. Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pendampingan menjelaskan bahwa terjadi peningkatan pemahaman pedagang pada materi etika bisnis. Hasil penilaian skor pre-test menunjukkan nilai 53,75, kemudian meningkat menjadi 70,60 untuk skor post-test. Hasil pengujian dengan menggunakan metode Wilcoxon Signed Rank juga menunjukkan nilai p-value sebesar 0.001. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman pedagang terhadap etika bisnis pada saat sebelum pendampingan dengan setelah pendampingan. Perubahan atas peningkatan kegiatan juga dialami pedagang setelah pendampingan. Kata kunci: sentra wisata kuliner (SWK); etika bisnis; pendampingan. ABSTRACTUntil now, WHO has not revoked the Covid-19 pandemic status, thus providing an economic impact for the Culinary Tourism Center (SWK) in Penjaringan Sari. Sales of SWK Penjaringan sari traders are currently experiencing a decline. Focus Group Discussion (FGD) activities are carried out to identify problems that occur. The results of the FGD showed that the problem faced was that there were similarities in the types of food or drink menus being sold and there was no process for activity rules set by the coordinator regarding sales. This community service program carries out mentoring with the aim of increasing understanding of business ethics for SWK Penjaringan Sari traders. The service program method is lectures and discussions then followed by questions and answers between the resource person and the participants. The results of the evaluation of the implementation of mentoring explained that there was an increase in traders' understanding of business ethics material. The results of the pre-test score showed a value of 53.75, then increased to 70.60 for the post-test score. The test results using the Wilcoxon Signed Rank method also show a p-value of 0.001. These results indicate that there is an increase in traders' understanding of business ethics before mentoring and after mentoring. Changes in increased activity were also experienced by traders after mentoring. Keywords: the culinary tourism center (SWK); business ethics; mentoring.