Kota pada umumnya lebih rentan terhadap banjir akibat konversi lahan yang sering kali terjadi tanpa adanya perencanaan tata ruang yang baik. GIS, atau sistem informasi geografis, adalah alat yang berguna untuk memecahkan masalah banjir. Dengan penyajian sungai, kontur, hutan, dan lanskap alam lainnya, GIS dapat membantu peneliti dalam pemetaan wilayah daerah aliran sungai secara rinci. Data sekunder dari organisasi atau instansi terkait, seperti Badan Meteorologi, dll, diperlukan untuk penelitian ini. Dalam penelitian ini tahapan pengolahan dan analisis data meliputi analisis atribut dan operasi spasial. Setelah analisis atribut selesai, tindakan berikut. Hal ini disebabkan karena daerah yang berada di sekitaran sungai merupakan daerah yang pertama kali terkena dampak bila sungai ayang ada di daerah tersebut meluap. Maka dari itu, prediksi di wilayah ini mendapatkan kelas yang ditandai dengan warna merah yaitu ”Sangat Tinggi".Melalui penelitian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa DAS Deli, Kota Medan, memiliki tingkat kerawanan banjir yang ”Tinggi”. Oleh karena itu, diperlukan pekerjaan lebih lanjut pengelolaan tata ruang, perencanaan infrastruktur, dan peringatan dini guna mengurangi risiko dan dampak banjir di wilayah ini. Penerapan strategi mitigasi dan penanganan yang efektif dapat membantu melindungi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan dari dampak negatif banjir di masa mendatang.