Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Sinkronisasi Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Berutu, Nurmala; Damanik, Muhammad Ridha; Harefa, Meilinda Suriani
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 8, No 2 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesesuaian dokumen mutu jurusan/prodi dan fakultas dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), serta mengetahui kendala-kendala dan solusi dalam penerapannya di FIS Unimed. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi dan teknik analisis data deskriptif kualitatif dimana hasil data yang dikumpulkan akan dibandingkan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi menurut Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015. Ada 163 butir indikator dan dari penilaian dokumen mutu jurusan/prodi di FIS Unimed, tingkat kesesuain pada tingkat fakultas adalah 77,1%. Terdapat 36 indikator (22,09%) yang belum sesuai dengan SNPT pada masing-masing jurusan/prodi. Jurusan PPKn memiliki tingkat kesesuaian paling tinggi (92,02%), sedangkan tingkat kesesuaian terendah adalah Prodi Pendidikan Antropologi (84,05%). Indikator yang belum sesuai dengan SNPT di seluruh Jurusan/Prodi adalah (1) Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum mengacu pada Standar Nasional Penelitian dan PKM (2) Perhitungan waktu 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial belum sesuai dengan yang ditetapkan dalam SNPT, (3) Perhitungan waktu 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis belum sesuai dengan yang ditetapkan dalam SNPT, dan (4) Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh mahasiswa berkebutuhan khusus.
Improving Community Skills in Making Processed Fish Products in Paluh Kurau Village, Deli Serdang, North Sumatra Muhammad Ridha Syafii Damanik; OK Sofyan Hidayat; Meilinda Suriani Harefa; Darwin Parlaungan Lubis
Tunas Geografi Vol 10, No 2 (2021): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v10i2.28706

Abstract

The purpose of this community service is to find and increase the income generate of Medan State University which has been designated as a Public Service Agency in 2018. When a government institution turns into a Public Service Agency, it will be required to be independent in financial management including in terms of income management. This community service activity is a continuation of the previous year, where the Department of Geography Education, has pioneered the sale of online fresh fish which is a source of income generation. In 2021, the business unit will develop its products not only in fresh fish products but also in processed fish products with high economic value. In addition, this activity aims to help partner community groups to produce processed fish products to be marketed in the Medan State University Business Unit.The stages carried out in this activity are to collaborate with partners. Furthermore, conducting a series of training and mentoring for partner groups so that they can produce processed fish products that are in accordance with standards so that they are worthy of being marketed. This training and mentoring process was carried out in Paluh Kurau Village, District of Perak, Deli Serdang Regency.The output of this activity is the availability of processed fish products which can increase the income of partner groups and become an income generator for Medan State University.Keywords: Business Unit, Processed Fishery, Income Generating
DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN IKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN DESA BAGAN SERDANG KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG Muhammad Ridha Syafii Damanik; Sriadhi Sriadhi; Muhammad Ridha Habibi; Meilinda Suriani Harefa
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 23, No 4 (2017): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v23i4.8607

Abstract

AbstrakKegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat nelayan di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang melalui diversifikasi pengolahan ikan dalam bentuk pembuatan bakso dan nugget ikan. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah dengan cara pelatihan yang meliputi pengolahan ikan menjadi bakso dan nugget, pengemasan produk olahan ikan, pengelolaan adminitrasi dan keuangan, serta pendapingan usaha. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa kelompok mitra sudah mampu dalam melakukan pengolahan ikan menjadi bakso dan nungget. Mitra juga sudah mampu mengemas dan memasarkan hasil olahan tersebut dalam lingkup lokal. Pendapatan kelompok masyarakat melalui kegiatan ini juga mulai menunjukkan hasil. Keuntungan yang dapat dihasilkan melalui pengolahan ikan dapat mencapai 80-120%, tergantung dari jenis ikan yang digunakan.Kata kunci: Diversifikasi Pengolahan Ikan. Ekonomi masyarakatAbstractDiversification of fish processing as a fishing improvement of fisherman economic effort Community service activity aims to improve the economy of fishermen community in Bagan Serdang Village, Pantai Labu District, Deli Serdang Regency, through diversification of fish processing in the form of making meatballs and fish nugget. The method used in this community service activity is by training that includes processing fish into meatballs and nuggets, packing of processed fish products, administering and finance management, and also business. The results of this activity indicate that the partner group have been able to do fish processing into meatballs and nungget. Partners also have been able to package and market the processed products within the local scope. The income of the community groups through these activities also begins to show results. Profits that can be generated through fish processing can reach 80-120%, depending on the type of fish used.Keywords: Diversification of fish processing. Community economy
PENGOLAHAN TEPUNG IKAN DARI LIMBAH IKAN DI DESA REGEMUK KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG Nurmala Berutu; Ahmad Hidayat; Hermawan Syahputra; Meilinda Suriani Harefa
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 1 (2018): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i1.8941

Abstract

AbstrakPermasalahan limbah ikan pada saat jumlah ikan berlimpah dan membusuk di Desa Regemuk dapat diatasi dengan pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan bernilai ekonomi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah: 1) Persiapan sosialisasi kegiatan, 2) Pelatihan yaitu: pengolahan tepung ikan, pengemasan dan pemasaran produk, manajemen adminstrasi dan keuangan 3) Pendampingan terhadap kualitas produk yang dihasilkan dan 4) Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil yang diperoleh bahwa pemahaman terhadap tepung ikan menjadi pakan ternak sebesar 100 %. Sebelumnya pelaksanaan kegiatan pemahaman masyarakat terhadap pengolahan tepung ikan melalui teknologi sebesar 22,22 % dan setelah kegiatan menjadi 83,33%, Pemahaman terhadap pengemasan produk tepung ikan sebelum pelaksanaan kegiatan sebesar 16,67 % dan setelah pelaksanaan kegiatan menjadi 77,78%, Pemahaman terhadap administrasi dan keuangan pengelolaan usaha sebelum pelaksanaan kegiatan sebesar 5,56 % dan setelah pelaksanaan kegiatan menjadi 77,78% dan Respon pengembangan usaha tepung ikan sebelum pelaksanaan kegiatan sebesar 44,44 % dan setelah pelaksanaan kegiatan menjadi 94,44%. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pengolahan tepung ikan dari limbah ikan mampu menjadi peluang usaha dan memiliki nilai ekonomi dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Selanjutnya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat mampu memberikan nilai positif terhadap pemahaman dan kapaasitas diri dan keterampilan mengolah tepung ikan, melakukan pengemasan dan menerapkan adminsitrasi keuangan untuk mengembangkan usaha.Kata kunci: Tepung ikan, limbah ikan, Pengabdian kepada masyarakatAbstractThe problem of fish waste when the number of fish are abundant and decaying in Regemuk Village can be solved by processing the fish waste into fish meal with economic value through the community devotion activity to the society. Methodology for this community devotion activity are: 1) preparation of socialization activity, 2) Training: fish meal flour, packaging and product marketing, administration management and finance 3) Assistance to product quality and 4) Evaluation of implementation of community devotion activity. The results of this activity are the understanding on fish meal can used be animal feed is 100%. Before the implementation of this activity people understand about fish meal can be proceed by appropriate technology is 22.22% and after the activity is 83.33%. The understanding on the packaging of fish meal products before the implementation is around 16,67% and after activity become 77,78%. The understanding on administration and finance of business management before implementation is 5,56% and after activity become 77,78% and fish development business expansion before activity 44,44% and after the activity up to 94.44%. The implementation of community devotion activity on fish meal processing from fish waste can be a business opportunity and has an economic value in order to improve the economy of the community. Furthermore, through the devotion activity the community are able to give positive value toward the understanding on their skill and self-capacity to process fish meal, packaging and implementing financial administration to develop their business.Keywords: Fish flour, fish waste, Community devotion activity
DUKUNGAN INFORMASI DAN PROMOSI EKOWISATA MANGROVE BELAWAN SICANANG DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT Nurmala Berutu; Meilinda Suriani Harefa; M. Ridha Damanik; Ahmad Hidayat; Restu Restu
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 4 (2018): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i4.11830

Abstract

AbstrakPengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mendampingi Kelompok Sadar Wisata yang berada di Belawan Sicanang untuk mendukung penyebaran informasi dan promosi keberadaan Ekowisata Mangrove Belawan Sicanang sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Metode pendampingan yang dilakukan dengan memberikan bantuan secara langsung papan informasi memperkenalkan keberadaan Ekowisata Mangrove, memasang panduan arah menuju kawasan Ekowisata Mangrove, memasangkan atribut edukasi pada kawasan ekowisata dan pelaksanaan pelatihan yaitu: pelatihan manajemen ekowisata, pelatihan pembuatan media sosial sebagai media promosi ekowisata berbasis Teknologi Informasi (TI) kepada kelompok penggiat ekowisata di Belawan Sicanang. Dari hasil penilaian terhadap motivasi mitra dalam mengembangkan Ekowisata Mangrove sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan mengalami peningkatan sebesar 15,6%, (sebelumnya sebesar 50%). Respon pengunjung terhadap pemasangan media promosi dan publikasi melalui media sosial lebih dari 60%. Dari data pengunjung yang diperoleh sejak diberikannya papan informasi dan penunjuk arah keberadaan Ekowisata Mangrove terjadi perubahan jumlah pengunjung yang datang dan beberapa lembaga bekerjasama untuk melakukan edukasi. Selama 4 Bulan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di peroleh jumlah pengunjung mengalami pertambahan sebesar 10%–20% dan mempengaruhi pertambahan pendapatan dari aktifitas wisata sebesar 10%-20% dari pendapatan sebelumnya. Selanjutnya 82% anggota kelompok menyatakan bahwa pendampingan yang berkelanjutan akan memberikan peluang untuk membangun perekonomian masyarakat disekitar kawasan Ekowisata Mangrove Belawan Sicanang.Kata kunci: Ekowisata Mangrove Belawan Sicanang, informasi, promosi ekowsiataAbstractThis community service aims to assist the Tourism Awareness Group in Belawan Sicanang to support the dissemination of information and promotion of the existence of the Belawan Sicanang Mangrove Ecotourism as an effort to improve the economy of the local community. The mentoring method that was carried out by providing direct assistance to the information board introduced the existence of Mangrove Ecotourism, installed direction guides to the Mangrove Ecotourism area, paired the attributes of education in the ecotourism area and carried out training namely ecotourism management training, training on making social media as information technology-based ecotourism promotion media (TI) to ecotourism groups in Belawan Sicanang. From the results of the assessment of partner motivation in developing Mangrove Ecotourism before and after the activities carried out an increase of 15.6% (previously 50%). The visitor's response to the installation of promotional media and publications through social media is more than 60%. From the visitor data obtained since the information board was given and a guide to the existence of Mangrove Ecotourism there was a change in the number of visitors who came and several institutions collaborated to educate. During the 4 months of community service activities, the number of visitors experienced an increase of 10% -20% and affected the increase in income from tourism activities by 10% -20% of the previous income. Furthermore, 82% of group members stated that ongoing assistance would provide an opportunity to develop the economy of the community around the Belawan Sicanang Mangrove Ecotourism area.Keywords: Belawan Sicanang Mangrove Ecotourism, information, eco-tourism promotion
Sebuah Analisis Konservasi Ekosistem Hutan Mangrove Daerah Pesisir Kampung Nipah Kecamatan Perbaungan Meilinda Suriani Harefa; Bobby Josep Triady Pangaribuan; Amri S; Andre K.
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i2.1529

Abstract

The geographical condition of the State of Indonesia has great potential in the coastal area which refers to the mangrobve ecosystem area. The occurrence of land use change has an impact on mangrove damage in various areas and results in reduced mangrove land. The purpose of this study was to determine the condition of the mangrove ecosystem in Nipah Village, Sei Nagalawan Village, to see the potential of the mangrove forest ecosystem that can help the environment and the community and to analyze conservation techniques in the mangrove ecosystem in Sei Nagalawan Village, Perbaungan District. The research was conducted using observation and interview techniques to obtain primary data and conduct literacy for secondary data, then conduct qualitative descriptive analysis by providing an overview of the research results. The results showed (1) the condition of the mangroves was in good condition with a variety of mangrove types, namely there were 8 types of mangroves in the mangrove forest ecosystem of Nipah Village, Sei Nagalawan Village, Perbaungan District with good living conditions but there were different living environments, namely in the sand environment and the mud environment. experience different growth processes. (2) the potential of the mangrove ecosystem is divided into several functions, namely an ecological function as an abrasion barrier and a biological function as a spawning location, an economic function that is to increase the community's economy through the management of the potential of the mangrove forest ecosystem into food, medicinal ingredients with various types of mangroves that can be used. (3) The Mangrove Forest Conservation is carried out by the community and the local government and also involves various NGOs and student communities among students and lecturers. Where conservation is carried out by means of rehabilitation, responsibility, and responsiveness..
UPAYA PENGELOLAN PENCEMARAN AKIBAT SAMPAH LAUT (MARINE DEBRIS)DI PANTAI OLO, BELAWAN Meilinda Suriani Harefa; Gadis Salsabila; Irvan Syahputra; Via Adrevi Salsabila
MUDABBIR Journal Reserch and Education Studies Vol. 2 No. 2 (2022): Vol. 2 No. 2 Juli-Desember 2022
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v2i2.243

Abstract

Salah satu permasalahan dalam pengembangan kegiatan perekonomian di kawasan pantaiatau pesisir adalah pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di kawasan pesisir ini masih menjadi grey area, belum ada peraturan yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab pengelola sampah pesisir sehingga pengelolaan belum berjalan efektif. Terdapat dua jenis sampah di kawasan pantai yaitu sampah dari aktivitas wisata dan sampah bawaan dari laut. Metode penelitian secara kualitatif melalui survey, observasi dan wawancara kepada penduduk yang berada di sekitar pantai olo, belawan. Aspek yang dikaji adalah teknis sumber sampah, dan teknis pengelolaan sampah. Lokasi penelitian berada di pantai Olo, Belawan, Sumatera utara. Data dari penbelitian ini diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara kepada penduduk yang berada di sekitar pantai olo, belawan. Tidak hanya melakukan wawancara kepada penduduk sekitar, tetapi kepada seorang pemancing yang setiap minggunya datang untuk memancing di pantai Olo. Adapun Upaya pengelolaan sampah yang disarankan oleh penulis adalah dengan melakukan 3R; Reduksi(mengurangisegala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah, Reuse(Menggunakan Kembali sampah anorganik secara langsung seperti menggunakan Kembali botol kaca ataupun botol pastik yang terdapat di sekitar pantai olo, belawan), Recycle(yaitu menggunakan Kembali sampah anorganik yang sudah disortir melalui proses yang kemudian menjadikannya suatu barang yang bernilai ekonomis).
Analysis Changes in Mangrove Forest Cover Using Multi-Sensor Image in North Luwu District South Sulawesi 2015-2020 Maulana Abdul Hakim; Darwin Parlaungan Lubis; Meilinda Suriani Harefa; Muhammad Ridha Syafii Damanik; Ayu Suciani
Tunas Geografi Vol 11, No 2 (2022): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v11i2.41349

Abstract

Mangrove forest is one of the essential components of natural ecosystems. Mangrove forests have various essential functions, such as holding land sediments, tsunamis, and ocean waves, storing large amounts of carbon, and providing various other benefits for coastal and land areas. However, the conversion of mangrove forests has reduced and degraded mangrove land. Therefore, monitoring and conserving land changes in mangrove forests must be carried out to determine the effects on land ecosystems and coastal areas. Remote sensing has the spatial ability to analyze changes in mangrove ecosystems in coastal regions temporally because it has the advantage of using satellite imagery data. This study compares the classification method using multiple image sensors to analyze land cover changes in mangrove forests in North Luwu Regency, South Sulawesi, in 2015-2020. The technique used in this research is the classification of Object-Based Image Analysis (OBIA) and the variety of Maximum Likelihood. The results of Sentinel-1 image analysis using Maximum Likelihood provide information on changes in mangrove land cover during 2015-2020 with an area of 449.17 (Ha), while the results of Landsat 8 analysis using (OBIA) provide information on changes in mangrove land cover 596 (Ha).Keywords: Optics, Radar, OBIA, Maximum Likelihood, Mangrove
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN EKOSISTEM MANGROVE DI DESA BAGAN PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG, SUMATERA UTARA Wanda Nelwita Damayani; Ruth Ellyana Ganda Ganda; Meilinda Suriani Harefa; Ihda Anisa
Jurnal Samudra Geografi Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsg.v6i1.6586

Abstract

Mangrove ecosystem is the main habitat in the coastal areas of Indonesia. Bagan Percut Village is one of the villages in Percut Sei Tuan District which has a mangrove ecosystem. The purpose of this study is to provide information and an overview of community participation in the conservation of mangrove ecosystems in Bagan Percut Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency. (2) In mangrove ecosystem conservation activities carried out by the government and community institutions involving the community, the activities carried out are planting mangrove seedlings, providing free seeds, and socializing the mangrove ecosystem. (3) the community routinely conducts mutual cooperation every week for mangrove conservation. (4) In the maintenance of mangrove ecosystems in Bagan Percut Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency. communities and community groups play a role or supervise the preservation of the mangrove ecosystem.
Dampak Kerusakan Ekosistem Mangrove Terhadap Aktivitas Nelayan di Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat M. Reza Fahlepi Daulay; Mirza Yolanda; Muhammad Hakim Tijaman; Shafira Dwi Annisa; Meilinda Suriani Harefa
Jurnal Penelitian Geografi (JPG) Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai dampak yang timbul akibat kerusakan ekosistem mangrove terhadap aktivitas nelayan serta mencari solusi yang dapat dilakukan guna mengatasi kerusakan ekosistem mangrove di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumenter. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Jaring Halus yang berjumlah 3.360 jiwa (907 KK), dengan sampel sebanyak 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pendapatan nelayan sebelum dan sesudah terjadi kerusakan ekosistem mangrove, yaitu sebelum ekosistem mangrove rusak, nelayan mendapatkan penghasilan hingga Rp. 300.000/hari, setara hasil tangkapan sebanyak 12 kg, setelah ekosistem mangrove rusak, nelayan hanya mendapatkan penghasilan Rp.100.000/hari, setara dengan hasil tangkapan sebanyak 4 – 5 kg. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki ekosistem mangrove, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat, rehabilitasi dan pengurangan aktivitas yang dapat merusak ekosistem mangrove, meningkatkan keberlanjutan ekonomi lokal, serta pemantauan terhadap kondisi mangrove.Kata kunci: aktivitas nelayan; jaring halus, secanggang; kerusakan mangrove; langkatDOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v11.i2.27523