Latar Belakang : Gizi kurang merupakan salah satu penyakit akibat gizi yang masih merupakan masalah di Indonesia. Gizi kurang pada baduta membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental yang selanjutnya akan menghambat prestasi belajar, penurunan daya tahan, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat baduta, timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan dan percepatan kematian. Data yang diperolah dari Puskesmas Batunyala tahun 2020 didapatkan presentase BB/PB usia 6-23 bulan sebesar 37% di desa Lajut mengalami masalah gizi kurang. Tujuan : Untuk melihat pengaruh penyuluhan dengan metode demonstrasi pembuatan mp-asi terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan ibu yang memiliki baduta gizi kurang. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre Eksperimen dengan rancangan one group pre test dan post test design dan tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi memberikan prestest dan posttest kepada sampel yang akan diberi intervensi. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan seluruh total populasi sebagai sampel. Data dianalisis secara kuantitatif yang dilakukan dengan cara melakukan analisis perbedaan rata-rata antara variabel bebas (pengetahuan dan keterampilan) sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Hasil : Hasil penelitian didapatkan pengetahuan responden tentang MP-ASI untuk bayi 6-9 bulan setelah diberikan penyuluhan adalah kategori baik yaitu 100%, untuk bayi 9-12 bulan adalah kategori baik 100% dan untuk bayi 12-24 bulan adalah kategori baik 100%. Sedangkan untuk hasil keterampilan responden didapatkan untuk bayi 6-9 bulan adalah kategori baik 100%, untuk bayi 9-12 bulan adalah kategori baik 62,5% dan kategori cukup 37,5% dan untuk bayi 12-24 bulan adalah kategori baik 955 dan kategori cukup 5%. Kesimpulan : Penelitian menunjukkan ada pengaruh penyuluhan dengan metode demonstrasi pembuatan MP-ASI terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan ibu balita gizi kurang usia 6-23 bulan di Desa Lajut, Kecamatan Praya Tengah, Loteng.