Y.R.Y. Gandut
Universitas Nusa Cendana Kupang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AMELIORASI AMPAS TAHU SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Effy Roefaida; Y.R.Y. Gandut; M. Kasim
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 5: Desember 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.601 KB)

Abstract

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari pelapukan bahan-bahan organik berupa sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen, limbah ternak, dan limbah industri yang menggunakan bahan pertanian. Ampas tahu merupakan limbah padat yang berasal dari industri pabrik tahu. Ampas tahu dapat diolah menjadi kompos dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman. Suatu penelitian telah dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan kompos ampas tahu sebagai pupuk organik bagi tanaman sawi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diuji cobakan yakni kompos ampas tahu dosis 0 ton ha-1, 2,5 ton ha-1, 5 ton ha-1 , 7,5 ton ha-1, 10 ton ha-1, 12,5 ton ha-1, dan 15 ton ha-1. Variabel yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organik kompos ampas tahu berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 14 HST (Hari Setelah Tanam), namun berpengaruh nyata pada umur 21 dan 28 HST dan pada parameter bobot segar sawi dan bobot kering sawi. Perlakuan terbaik pada dosis 15 ton ha-1 dengan hasil bobot segar 71,22 g tanaman-1 dan bobot kering 3,48 g.tanaman-1.
PENGARUH FREKWENSI PEMANGKASAN TANAMAN INANG CENDANA DAN KOMPOSISI BAHAN ORGANIK MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CENDANA Agnes.V. Simamora; Effy Roefaida; Y. R.Y. Gandut; A. S. S. Ndiwa; Agnes.V. Simamora
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 10 No. 6 (2023): February: Ilmu Pertanian
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian untuk untuk mendapatkan  informasi mengenai pengaruh komposisi bahan organik media tanam cendana  dan frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana terhadap pertumbuhan bibit cendana dilakukan di Naikolan Kupang yang berlangsung dari bulan Maret hingga Desember 2022. Percobaan dirancang secara faktorial  dengan rancangan dasar acak kelompok. Faktor yang dicobakan adalah komposisi bahan organik media tanam  dan frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana. Komposisi bahan organik media tanam terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu 1) komposisi bahan organik media tanam 0 %, 2) komposisi bahan organik media tanam   2 %, 3) komposisi bahn organik media tanam 4  %, , dan 4) komposisi bahan organik media tanam 6 %. Sedangkan frekwensi pemangkasan tanaman inang terdiri dari 3 taraf, yaitu tanpa pemangkaan tanaman inang, 2) pemangkasan tanaman inang 1 bulan sekali, dan 3) pemangkasan tanaman inang 2 bulan sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kandungan N, kandungan P, Laju Asimilasi Berih (LAB) rata-rata, dan Laju Pertumbuhan Relatif (LTR) rata-rata lebih tinggi pada komposisi bahan oragnik media tanam  6 %,  namun kandungan N, kandungan P, Laju Asimilasi Berih (LAB) rata-rata, dan Laju Pertumbuhan Relatif (LTR) rata-rata bibit cendana lebih tinggi lagi pada bibit cendana yang dipangkas tanaman inang 1 bulan sekali. Jumlah houstoria akar bibit cendana tidak dipengaruhi oleh interaksi antara komposisi bahan organik media tanam dengan frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana. Demikian pula oleh faktor mandiri komposisi bahan organik media tanam maupun faktor mandiri frekwensi pemangkasan tanaman inang cendana. Kandungan K bibit cendana lebih tinggi  dan Nisbah Akar Pupus (NAP) rata-rata bibit cendana lebih rendah  pada komposisi bahan organik media tanam 6 % dan pada pemangkasan tanaman inang cendana 1 bulan sekali. Untuk meningkatkan pertumbuhan bibit cendana sebaiknya menggunakan komposisi bahan organik media tanam sebanyak 6 % serta tanaman inangnya dipangkas 1 bulan sekali.