Latihan fisik akan menimbulkan respon perubahan secara fisiologis tubuh manusia, termasuk pada sistem kardiovaskuler dan pulmonal. Indikator kinerja sistem kardiovaskuler dan pulmonal dapat digambarkan melalui denyut nadi, tekanan darah, dan frekuensi pernapasan. Adaptasi terhadap latihan akan terjadi baik sesaat pasca latihan jangka pendek, maupun jangka panjang. Riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan adaptasi latihan pada sistem kardiovaskuler dan pulmonal berdasarkan jenis kelamin yang digambarkan melalui indikator denyut nadi dan frekuensi pernapasan yang terjadi sesaat setelah latihan aerobik. Metode penelitian, yaitu quasi experimental dengan two group pre and post-test design. Sampel penelitian adalah remaja akhir dengan usia 17-25 tahun yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Hasil pengukuran pada kelompok perempuan didapatkan selisish mean HR pre-test dengan post-test sebesar -35,867 (thitung = -13,519; p-value= 0,000) dan selisih mean RR pre-test dengan post-test sebesar -18,844 (thitung = -18,982; p-value= 0,000). Hasil pengukuran pada kelompok laki-laki didapatkan selisish mean HR pre-test dengan post-test sebesar -41,9 (thitung = -10,589; p-value= 0,000) dan selisih mean RR pre-test dengan post-test sebesar -14,667 (thitung = -12,582; p-value= 0,000). Simpulan dari penelitian ini, yaitu adaptasi latihan aerobik terhadap sistem kardiovaskuler pada laki-laki dinyatakan memiliki kenaikan HR yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Sedangkan, adaptasi latihan aerobik terhadap sistem pulmonal pada perempuan dinyatakan memiliki kenaikan RR yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.