Rizka Suci Haryudita
Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BLANDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS VIA GOOGLE CLASSROOM Rizka Suci Haryudita; Sri Hastuti Noer
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2022): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v6i2.2402

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa masih rendah. Sehubungan dengan rendahnya kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah siswa, hal ini dapat mempengaruhi cara siswa memahami dan memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model pembelajaran Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom untuk mengukur apakah Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom dapat mempengaruhi siswa untuk dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian Quasi Eksperimental. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Random Sampling sehingga diperoleh kelas VII 1, dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah kelas VII 3. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis varians multivariat yaitu terjemahan Analisis Varians Multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model blended learning dengan bantuan Google Classroom terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are. Selain itu, terdapat perbedaan antara model blended learning berbantuan Google Classroom dan model pembelajaran konvensional pada keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are.Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Blanded Learning, Berpikir Kritis ABSTRACTIn Indonesia the ability of students to think critically and problem solving is still low. In connection with the low ability of students to think critically and solve student problems, this can affect the way students understand and solve math problems. This study aims to examine the application of the Blended Learning learning model combined with Google Classroom to measure whether Blended Learning combined with Google Classroom can influence students to be able to think critically and solve mathematical problems. In this study, researchers used quantitative methods, with the type of Quasi Experimental research. The sampling technique was carried out using the Random Sampling technique so that class VII 1 was obtained, and the control class using the conventional learning model was class VII 3. The data analysis technique was carried out by means of multivariate analysis of variance which is a translation of Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). The results of the study indicate that there is an effect of the blended learning model with the aid of Google Classroom on the critical thinking and problem solving abilities of the seventh grade students of SMP Negeri 01 Sungai Are. In addition, there are differences between the Google Classroom-assisted blended learning model and the conventional learning model on the problem-solving and critical thinking skills of seventh grade students of SMP Negeri 01 Sungai Are.Keywords: Problem Solving, Blanded Learning, Critical ThingkingABSTRAKDi Indonesia kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa masih rendah. Sehubungan dengan rendahnya kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah siswa, hal ini dapat mempengaruhi cara siswa memahami dan memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model pembelajaran Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom untuk mengukur apakah Blended Learning yang dipadukan dengan Google Classroom dapat mempengaruhi siswa untuk dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian Quasi Eksperimental. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Random Sampling sehingga diperoleh kelas VII 1, dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah kelas VII 3. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis varians multivariat yaitu terjemahan Analisis Varians Multivariat (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model blended learning dengan bantuan Google Classroom terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are. Selain itu, terdapat perbedaan antara model blended learning berbantuan Google Classroom dan model pembelajaran konvensional pada keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 01 Sungai Are.
PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN Rizka Suci Haryudita; Sri Hastuti Noer
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v8i1.3468

Abstract

Di Indonesia kemampuan representasi matematis dan motivasi siswa masih rendah. Rendahnya kemampuan representasi matematis dan motivasi siswa cenderung disebabkan oleh penggunaan media pembelajaran yang tidak tepat. Penelitian ini akan mengkaji tentang pengaruh sebuah media pembelajaran berbasis articulate storyline 3 terhadap kemampuan representasi matematis dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif melalui metode Quasy Eksperimental Desain . Penelitti melakukan penelitian di SMP Negeri 3 Jati Agung, dengan jumlah populasi sebanayak 232 siswa di kelas VIII. Sampel penelitian diambil dengan cara cluster random sampling sehingga diperoleh kelas VIII. A dan VIII.C sebagai sampel.Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara, penyebaran angket, tes, serta dokumentasi. Instrumen penelitian berupa tes esai dan angket, serta menguji hipotesis dengan menggunakan uji manova ( Multivariate Analysis of Variance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil kemampuan representasi matematis antara siswa berdasarkan media pembelajaran. Kemampuan representasi matematis siswa yang menggunakan media pembelajaran Articulate Storyline 3 lebih baik dibandingkan kemampuan representasi matematis siswa menggunakan media keterampilan dasar.