Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Pemahaman Tentang Pentingnya Imunisasi Pada Anak Di Wilayah Kelurahan Sidomulyo Puskesmas Tuntungan Tarigan, Frida Lina; Rahmat A.Dachi; Frida Lina Br Tarigan
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 melaporkan bahwa jumlah cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional sebesar 84,2%. Angka ini belum memenuhi target Renstra tahun 2021, yaitu 93,6%. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2021 hampir sama dengan tahun 2020. Rendahnya pengetahuan keluarga khususnya ibu menyebabkan ketidakberhasilan program imunisasi. Pemberian suntikan imunisasi pada bayi, tepat pada waktunya merupakan faktor yang sangat penting untuk Kesehatan bayi. Imunisasi diberikan mulai lahir sampai awal masa kanak-kanak. Melakukan imunisasi pada bayi merupakan bagian tanggung jawab orang tua rhadap anaknya. Imunisasi dapat diberikan Ketika ada kegiatan posyandu, pemeriksaan Kesehatan pada petugas Kesehatan atau pekan imunisasi. Pendidikan seorang ibu sangatlah penting dalam mendidik seorang anak. Karena tingkat pendidikan ibu sangat menentukan kemudahan dalam menerima setiap pembaharuan. Melalui pengabdian masyarakat ini yang berjudul Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Peningkatan Pemahaman tentang Pentingnya Imunisasi pada Anak di Wilayah Kelurahan Sidomulyo Puskesmas Tuntungan tujuannya dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengikuti program pemerintah dengan mengikutsertakan bayinya untuk mengikuti program lima imunisasi dasar lengkap serta pemantauan status gizi balita dengan mengikuti kegitan posyandu balita di Wilayah Kelurahan Sidomulyo Puskesmas Tuntungan.
UJI AKTIVITAS SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN KOPI (Coffea Arabika L) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PUNGGUNG TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) JANTAN Fitri, Widya; Rejekinta Munthe, Alfian; Frida Lina Br Tarigan
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 2 No. 2 (2020): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka merupakan kejadian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari. Luka adalah kerusakan pada fungsi kulit, perlindungi kulit disertai hilangmya kontinuitas jaringan epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya seperti otot, tulang dan nervus yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tekanan, sayatan dan luka karena operasi. Pentingnya penanganan luka secara optimal telah mendorong pesatnya perkembangan ilmu tentang luka penyembuhan, dan penanganan luka. Saat ini penggunaan bahan herbal untuk penggantian obat-obat kimia telah banyak dilakukan. Tanamaan dapat dimanfaatkan dalam penyembuhan luka sayat karena mengandung berbagai macam senyawa bioaktif seperti saponin, terpenoid, alkaloid, flavonoid, tannin, senyawa fenolik dan minyak atsiri yang bermanfaat serta dapat meningkatkan proses penyembuhan luka. Salah satu tanaman yang dijadikan obat ialah daun kopi (Coffee arabika L). Penelitian ini bersifat eksperimental kuantitatif, terdiri atas 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif (Povidone Iodine), Kontrol negatif (basis salep), serta 3 kelompok salep esktrak daun kopi yang di gunakan yaitu 5%, 10%, dan 15%. Parameter yang di amati yaitu pengukuran panjang luka sayat yang telah diberikan perlakuan salep esktrak daun kopi selama 14 hari. Hasil rerata panjang luka menunjukan salep esktrak daun kopi memiliki aktivitas penyembuhan dengan K1 (Rata-rata: 1.1660 ± 0.06427 cm), K2 ( Rata-rata: 1.0620 ± .05975 cm ) dan K3 (Rata-rata: 0.9700 ± .03317 cm). Analisis statistik penurunan panjang luka kabar dilakukan dengan menggunakan uji one way anova dengan nilai p<0.05 dan di lanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan ke tiga formulasi sediaan salep esktrak daun kopi memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka sayat, namun sediaan salep F3 (15%) memiliki aktivitas yang paling efektif dalam penyembuhan luka sayat.
PEMBUATAN TABLET EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) MENGGUNAKAN VARIASI UKURAN PARTIKEL GRANUL Chandra, Devina; Manik, Tumpak Rudi Aman; Frida Lina Br Tarigan
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 1 No. 1 (2019): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Salah satu tumbuhan yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional atau herbal adalah seledri ( Apium graveolens L), seledri mempunyai berbagai khasiat salah satunya adalah sebagai anti hipertensi, yang beredar dipasaran dalam bentuk sediaan kapsul dari ekstrak seledri. Peneliti ingin membuat sediaan tablet yang komponennya ekstrak. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh perbedaan ukuran partikel granul terhadap hasil evaluasi sediaan tablet ekstrak seledri ( Apium graveolens L.). Metode : Simplisia seledri dibuat menggunakan metode maserasi dengan etanol 96% sampai diperoleh ekstrak kental. Diencerkan dengan penambahan amilum manihot 1:3, pembuatan serbuk tablet dibuat dalam bentuk granul dengan berbagai variasi ukuran partikel dengan ukuran mesh nomor 20 dan mesh nomor 10 dan bahan pengikat yang berbeda yaitu amilum manihot dan gelatin. Hasil granul yang diuji preformulasi meliputi uji sudut diam granul, waktu alir, indeks tap. Tablet dicetak dan evaluasi keseragaman bobot, uji kekerasan fisik, uji friabilitas, uji waktu hancur. Hasil : Hasil yang diperoleh semua formula dengan variasi ukuran partikel granul dapat dicetak menjadi tablet dengan metode granulasi basah, dan Keempat formula memenuhi persyaratan tablet yang meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji friabilitas, uji waktu hancur. Pada uji evaluasi tablet formula 4 ( menggunakan mesh no 10 dengan bahan pengikat Gelatin) merupakan tablet terbaik dengan uji kekerasan dan uji friabilitas lebih baik dari formula lainnya. Kesimpulan: Ekstrak daun seledri dengan variasi ukuran partikel granul dapat dibuat menjadi sediaan tablet, dan perbedaan ukuran partkel granul mempengaruhi sifat fisik granul dan juga mempengaruhi hasil uji tablet ekstrak seledri( Apium graveolens L.) .