Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia pada remaja adalah 32%, yang berarti 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktivitas fisik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menekan peningkatan kasus anemia pada remaja dengan memberikan penyuluhan mengenai anemia dan menganalisis tingkat pengetahuan mengenai anemia di SMA Negeri 1 Depok, Jawa Barat, Indonesia menggunakan menggunakan kuesioner pengetahuan. Responden terdiri dari 40 orang siswa/siswi remaja perempuan dan remaja laki-laki berusia 14-19 tahun. Kuesioner yang digunakan meliputi 10 pertanyaan-pertanyaan yang dikemas dalam bentuk tes mengenai anemia sebelum dilakukan penyuluhan (pre-test) dan setelah dilakukan penyuluhan (post-test). Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pemahaman responden sebelum dilakukan penyuluhan mengenai anemia tingkat akurasinya sebanyak 84%, kemudian setelah dilakukan penyuluhan mengenai anemia, tingkat akurasi pemahaman responden mengenai anemia mencapai 96%. Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan akan anemia pada remaja di SMA Negeri 1 Depok tergolong tinggi.