Gross motor skills in group B children of TKQ Hidayatul Mubtadiin have not increased optimally, especially in moving their bodies, for this reason, research is carried out to improve children's gross motor skills through fantasy exercise. Descriptive research with a qualitative approach was chosen for this research method. The subjects in this study were 6 children in group B, namely 3 girls and 3 boys. Interviews, observations, and documentation studies were used as data collection tools. The analysis technique in this study uses qualitative analysis, namely data reduction, data display, conclusion, and verification. Scenarios and implementation of core activities during the first semester of the 2020/2021 academic year have been running effectively and children can master the material well. The results of the assessment of the child showed that the achievement level of gross motor development of the child developed maximally and increased in these activities, from 6 children studied 5 children developed as expected (BSH) in the three indicators studied while 1 child in one new indicator showed starting to develop (MB), but this has proven a positive response from teachers and children in fantasy gymnastics activities. The obstacle faced when learning fantasy gymnastics is the lack of interest of children in the material taught, some children are shy and afraid of falling or getting dizzy because they move a lot.Kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B TKQHidayatul Mubtadiinbelum meningkat secara optimal terutama dalam menggerakkan tubuhnya, untuk itulah dilakukan penelitian untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui senam fantasi. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatifyang dipilih dalam metode penelitian kali ini. Subjek dalam penelitian ini anak kelompok Bsebanyak 6 anak yaitu 3 perempuan dan 3 laki-laki.Wawancara, observasi dan studi dokumentasi dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yaitu reduksi data, display data, kesimpulan dan verifikasi. Skenario dan implementasi pada kegiatan inti selama semester satu tahun ajaran 2020/2021 sudah berjalan efektif dan anak mampu menguasai materi dengan baik. Hasilpenilaian terhadap anak diperoleh hasil tingkat pencapaian perkembangan motorik kasar anak tersebut berkembang secara maksimal dan meningkat dalam kegiatan tersebut, dari 6 anak yang diteliti 5 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dalam tiga indikator yang diteliti sedangkan 1 anak dalam satu indikator baru menunjukkan mulai berkembang (MB), tetapi hal ini sudah membuktikan adanya respon positif dari guru dan anak dalam kegiatan senam fantasi. Kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran senam fantasi adalah kurangnya minat anak terhadap materi yang diajarkan sebagian anak ada rasa malu dan takut terjatuh atau pusing karena banyak bergerak.