Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE THEURAPEUTIC COMMUNITY (TC) DALAM MEMBANGUN KESADARAN KELAYAN EKS PENYALAHGUNA NAPZA Nuraeni, Lenny
EMPOWERMENT : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, No 1, Februari 2012
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.724 KB) | DOI: 10.22460/empowerment.v1i1p%p.362

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan dan menganalisis persepsi Kelayan Eks Penyalahguna NAPZA terhadap penggunaan Metode Theurapeutic Community (TC) di Panti Rehabilitasi Sosial Wilayah Bandung, 2) Mendeskripsikan dan menganalisis tingkat  kesadaran Kelayan Eks Penyalahguna NAPZA setelah mengikuti program pemulihan dengan menggunakan Metode Theurapeutic Community di Panti Rehabilitasi Sosial Wilayah Bandung, 3) Menganalisis hubungan antara penggunaan Metode Theurapeutic Community (TC) dengan kesadaran pada Kelayan Eks Penyalahguna NAPZA di Panti Rehabilitasi  Sosial Wilayah Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan data wawancara, angket, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kelayan Eks Penyalahguna NAPZA yang ada di Panti Rehabilitasi Sosial Wilayah Bandung terdiri dari 3 Panti Rehabilitasi Sosial diantaranya adalah Balai Pemulihan Sosial Pamardi Putera Lembang (BPSPP), Yayasan Sekar Mawar, dan Yayasan Rumah Cemara. Sampel diambil sebanyak 62 orang dengan cara proportional random sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh keterangan bahwa variabel X (Metode Theurapeutic Community) memberikan pengaruh terhadap variabel Y (kesadaran) secara signifikan. Persamaan regresi yang dibentuk oleh kedua variabel tersebut adalah Y = 68,218 + 0,765 X. Hubungan di antara kedua variabel tersebut dikategorikan sedang. Hal ini ditunjukan oleh harga koefisien korelasi sebesar 0,571. Namun demikian harga tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 95 %, dimana harga t hitung jatuh di daerah penolakan (H0 ditolak). Atas dasar harga-harga tersebut maka disimpulkan bahwa Metode Theurapeutic Community (TC) efektif dalam membangun kesadaran Kelayan Eks Penyalahguna NAPZA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA SUNDA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN REBO NYUNDA DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Risnawati, Anni; Nuraeni, Lenny
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 5 (2019): Volume 2 Nomor 5, September 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.786 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i5.p243-250

Abstract

Communication skills of each person can be formed, from early childhood, without the ability to speak someone can not communicate or convey what he feels to others. Sundanese as the language of instruction in West Java began to be introduced to early childhood as a stimulation so that early childhood know their mother tongue which is the everyday language of instruction in their home environment, but Sundanese language has been eroded by modernization which considers Sundanese not as good as language Indonesian or English, therefore many children in the family environment do not use Sundanese, as a daily language of instruction. In line with the statement of the District Government of Bandung, it has set local content in the concept of Rebo Nyunda, by instilling values that have local kearipan and can characterize children, so that they are expected to be independent and competitive as a support for the realization of the community order, especially in the district Bandung.Kemampuan komunikasi setiap orang dapat terbentuk, dari masa anak usia dini, tanpa kemampuan berbahasa seseorang tidak dapat berkomunikasi atau menyampaikan apa yang dirasakannya kepada orang lain. Bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar di Jawa Barat mulai diperkenalkan kepada anak usia dini sebagai sebuah stimulasi agar anak usia dini mengenal bahasa ibunya  yang menjadi bahasa pengantar sehari-hari dilingkungan rumahnya, tetapi bahasa sunda sudah terkikis keberadaanya oleh modernisasi yang menganggap bahwa bahasa sunda tidak sebagus bahasa indonesia atau bahasa inggris oleh karena itu banyak anak yang di lingkungan keluarganya tidak menggunakan bahasa Sunda, sebagai bahasa pengantar sehari- hari. Sejalan dengan pernyataan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung telah menetapkan muatan lokal dalam konsep Rebo Nyunda, dengan menanamkan nilai–nilai  yang memiliki kearipan lokal dan dapat menunbuhkan karakter pada diri anak, sehingga diharapkan menjadi manusia yang mandiri dan berdaya saing sebagai penopang perwujudan tatanan  masyarakat khususnya di kabupaten Bandung.
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL GUNA MENAMBAH KECAKAPAN BERPENDAPAT SIMBOLIS PADA ANAK KELOMPOK BPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL GUNA MENAMBAH KECAKAPAN BERPENDAPAT SIMBOLIS PADA ANAK KELOMPOK B Robbiyah, Robbiyah; Nuraeni, Lenny
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 5 (2019): Volume 2 Nomor 5, September 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.814 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i5.p181-188

Abstract

In the process of playing children in early childhood education institutions, of course, various media are needed to support the activity process. One who develops the development of symbolic thinking influences children's intelligence, where children can recognize, announce, present and differentiate symbols of letters, numbers, and images. The purpose of this research is to be able to know the impact of the use of visual media in improving the ability to think symbolically in early childhood. A letter, picture and number cards are learning media that use visual or the five senses of vision. 
Symbolic development in children is of course very influenced by the pattern of learning activities while playing in children, the extent to which the success of learning given gets encouragement from adults, both teachers and parents at home. Each teacher has his teaching approach technique so that children want and enthusiasm for learning. The method used is a quasi-experimental research method using statistical test analysis. Based on the results of the study, the results before treatment were 20,76923, whereas after treatment in the experimental group the results were 33,30769. The data obtained from the study is that the process of playing with visual media in the form of letter cards, numbers, and images given by the teacher for the learning process is a visual learning pattern in developing the symbolic thinking ability of early childhood.Dalam proses bermain anak di lembaga pendidikan anak usia dini tentu memerlukan berbagai media untuk menunjang proses kegiatan tersebut. Salah satunya adalah mengembangkan perkembangan berpikir simbolis memiliki pengaruh terhadap kecerdasan kognitif anak, dimana anak dapat mengenal, menyebutkan, mempresentasikan dan membedakan lambang-lambang huruf, angka dan gambar. Tujuan penelitian dalam ini adalah untuk bisa mengetahui dampak penggunanan media visual dalam meningkatkan kemampuan berpikir simbolis pada anak usia dini. Kartu huruf, gambar dan angka adalah media pembelajaran yang pemakaiannya menggunakan visual atau panca indera penglihatan. Perkembangan simbolik pada anak tentu sangat dipengaruhi oleh pola kegiatan belajar seraya bermain pada anak, sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang diberikan mendapat dorongan dari orang dewasa, baik guru dan orang tua di rumah. Setiap guru mempunyai teknik pendekatan mengajar tersendiri agar anak mau dan semangat untuk belajar. Metode yang dipakai adalah metode penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan analisis uji statistik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebelum treatmen adalah 20,76923, sedangkan setelah dilakukan treatmen pada kelompok eksperimen hasilnya adalah 33,30769. Data yang didapat dari penelitian adalah bahwa proses bermain dengan media  visual berupa kartu huruf,angka dan gambar yang diberikan guru untuk proses pembelajaran merupakan pola pembelajaran visual dalam mengembangkan kemampuan berpikir simbolis anak usia dini.
PENERAPAN METODE PROYEK BERBASIS STEAM UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ANAK USIA DINI KELOMPOK B Amelia, Maya Nur; Nuraeni, Lenny
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2, Maret 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i2.p%p

Abstract

The ability to recognize letters in children is the basis that children must have to be able to read. Learning letter recognition in early childhood that does not pay attention to the stages of development and learning characteristics of children will encourage academic stress in children. The project method is a learning method that encourages children to be able to play while learning in groups and with current technological advances, learning also develops. STEAM-based learning is a development of the 2013 curriculum that stimulates children to have the skills to think, cooperate, communicate, and collaborate with others. This research is library research with the data collection technique used in the literature study. A literature study is a data collection technique by collecting data from books, journals, and scientific papers. The data analysis used is a qualitative analysis carried out in three stages, namely data reduction, data presentation, and concluding. This study discusses the application of project learning carried out in schools, as well as how to implement STEAM-based project learning. The results of this study show that the application of the STEAM-based project method can be applied through the Market Day project. And in learning through the Market Day project, letter recognition can be presented through group play activities according to learning themes related to the Market Day project.Kemampuan mengenal huruf pada anak merupakan dasar yang harus anak miliki untuk bisa membaca.Pembelajaran pengenalan huruf pada anak usia dini yang tidak memperhatikan tahapan perkembangan dan karakteristik belajar anak akan mendorong terjadinya stress akademik pada anak.Metode proyek merupakan salah satu metode pembelajaran yang mendorong anak-anak untukbisa bermain sambil belajar secara berkelompok dan dengan kemajuan teknologi saat ini, pembelajaran pun ikut mengalami perkembangan. Pembelajaran berbasis STEAM merupakan pengembangan dari kurikulum 2013 yang menstimulus anak untuk memiliki keterampilan berpikir, bekerjasama, berkomunikasi serta berkolaborasi dengan orang lain. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data yang berasal dari buku, jurnal, serta karya ilmiah. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang dilakukan dengan tiga tahapan, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini membahas tentang penerapan pembelajaran proyek yang dilakukan di sekolah, serta bagaimana penerapan pembelajaran proyek berbasis STEAM. Adapun hasil penelitian ini adalah penerapan metode proyek berbasis STEAM dapat diterapkan melalui proyek Market Day. Dan dalam pembelajaran melalui proyek Market Day, pengenalan huruf dapat disajikan melalui kegiatan bermain secara berkelompok sesuai dengan tema-tema pembelajaran yang terkait dengan proyek Market Day.
DESAIN PAUD ACCESSIBLE BAGI SEMUA Lenny Nuraeni
Tunas Siliwangi Vol 2, No 1 (2016): VOL 2 NO 1, APRIL 2016
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v2i1p78-91.310

Abstract

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah hak warga negara, t idak t erkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Ber da s ar k a n ber ba ga i p e ne l i t i a n ba hwa us i a d i n i mer u pak a n po nda s i t e r ba i k dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain it u pendidikan diusia dini dapat mengopt imalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami problema dalam belajar, hanya saja problema tersebut ada yang ringan dan tidak memerlukan perhatian khusus dari orang lain karena dapat diatasi sendiri oleh anak yang bersangkutan dan ada juga yang problem belajarnya cukup berat sehingga perlu mendapatkan perhatian dan bantuan dari orang lain..Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus (student with special needs) membutuhkan suatu strategi tersendiri sesuai dengan kebutuhan masing – masing . Dalam penyusunan progam pembelajaran untuk setiap bidang studi hendaknya guru kelas sudah memiliki data pribadi setiap peserta didiknya. Data pribadi yakni berkaitan dengan karateristik spesifik, kemampuan dan kelemahanya, kompetensi yang dimiliki, dan tingkat perkembanganya. Karakteristik spesifik student with special needs  pada umumnya berkaitan dengan tingkat perkembangan fungsional . Karaktristik spesifik tersebut meliputi tingkat perkembangan sensori motor, kognitif, kemampuan berbahasa, ketrampilan diri, konsep diri, kemampuan berinteraksi social serta kreativitasnya. Pendidikan inklusif sebagai suatu trend baru dalam sistem pendidikan hadir sebagai konsekuensi logis dari adanya demokrasi pendidikan dan tegaknya hak asasi manusia di seluruh dunia. Pendidikan inklusif semakin menjadi penting bagi agenda reformasi pendidikan setelah Education For All dideklarasikan. Pendidikan inklusif berimplikasi terhadap sistem persekolahan yang dapat dilihat melalui adanya modifikasi kurikulum dan program pendidikan, metode pembelajaran, media, lingkungan, bahkan sistem evaluasinya, sehingga keberadaan anak berkebutuhan khusus merasa mendapatkan tempat dan layanan pendidikan yang sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhannya.Demikianjuga, implementasi pendidikan inklusif menuntut model layanan bimbingan dan konseling yang efektif sehingga berhasil membawa misinya untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus secara optimal Kata Kunci: PAUD Accessible Bagi Semua
Efektivitas Program Sekolah Ramah Anak dalam Meningkatkan Kompetensi Sosial Lenny Nuraeni; Andrisyah Andrisyah; Rita Nurunnisa
Tunas Siliwangi Vol 6, No 1 (2020): Vol 6 No 1, APRIL 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i1p%p.1481

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai efektivitas program sekolah ramah anak dalam meningkatkan kompetensi sosial. Tujuan Penelitian ini untuk menelaah program sekolah ramah anak, peningkatan kompetensi sosial setelah diaplikasikannya program sekolah ramah anak, analisis efektivitas sekolah ramah anak dalam meningkatkan kompetensi sosial. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi bagi beberapa pihak yang terkait. Penelitian ini menggunakan dua metode statistik untuk menganalisa data yaitu statistik deskriptif untuk mengukur nilai rata-rata simpangan baku serta statistik inferensial yaitu dalam bentuk analisis regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengungkapkan hubungan fungsional antara variabel-variabel penelitian, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengukur derajat keeratan atau hubungan variabel penelitian. Teknik dalam pengumpulan data yang dipergunakan di penelitian ini adalah angket, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Hasil Uji Empiris menyatakan bahwa pengaruh yang dihasilkan oleh Program Sekolah Ramah Anak terhadap  kompetensi bersifat positif. Hasil ini ditunjukan koefisien regresinya positif. Hal ini memberikan arti bahwa perubahan atau kenaikan yang terjadi pada variabel Program Sekolah Ramah Anak dapat meningkatkan kompetensi sosial. Hubungan antara kedua variabel bersifat dependent dan signifikan. Artinya peningkatan kompetensi sosial secara nyata dipengaruhi oleh adanya program Sekolah Ramah Anak.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN REGGIO EMILIA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DALAM KONTEKS MERDEKA BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK KOTA CIMAHI PADA MASA PANDEMI COVID 19 Lenny Nuraeni; Sharina Munggaraning Westisi
Tunas Siliwangi Vol 6, No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i2p51-63.2065

Abstract

Penelitian ini akan membahas tentang: “Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Reggio Emilia Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Dalam Konteks Merdeka Belajar di Taman Kanak-Kanak Kota Cimahi Pada Masa Pandemi Covid 19”. Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis efektivitas pembelajaran dengan pendekatan Reggio Emilia setelah diterapkan di Taman Kanak-Kanak Kota Cimahi, 2) Menganalisis tingkat kreativitas anak dalam konteks merdeka belajar di Taman Kanak-Kanak Kota Cimahi, 3) Menganalisis Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Reggio Emilia Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Dalam Konteks Merdeka Belajar di Taman Kanak-Kanak Kota Cimahi Pada Masa Pendemi Covid 19. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi bagi beberapa pihak yang terkait.Teori yang mendasari pada penelitian ini diantaranya: Konsep Pendekatan Reggio Emilia, Konsep Kreativitas, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penelitian ini menggunakan dua metode statistik untuk menganalisa data yaitu statistik deskriptif untuk mengukur nilai rata-rata simpangan baku serta statistik inferensial yaitu dalam bentuk analisis regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengungkapkan hubungan fungsional antara variabel-variabel penelitian, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengukur derajat keeratan atau hubungan variabel penelitian. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh keterangan bahwa variabel X (Efektivitas Pembelajaran dengan Pendekatan Reggio Emilia) memberikan pengaruh terhadap variabel Y (Kreativitas Anak) secara signifikan. Persamaan regresi yang dibentuk oleh kedua variabel tersebut adalah Y= 8.041 + 0.725X. Hubungan di antara kedua variabel tersebut dikategorikan tinggi. Hal ini ditunjukan oleh harga koefisien korelasi sebesar 0,725. Namun demikian harga tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 95 %, dimana harga t hitung jatuh di daerah penolakan (H0 ditolak). Atas dasar harga-harga tersebut maka disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan Pendekatan Reggio Emilia (X) efektif dalam meningkatkan Kreativitas Anak.Kata Kunci: Pembelajaran Pendekatan Reggio Emilia, Kreativitas Anak Dalam Konteks Merdeka Belajar.
PEMEROLEHAN MORFOLOGI (VERBA) PADA ANAK USIA 3, 4 DAN 5 TAHUN (SUATU KAJIAN NEURO PSIKOLINGUISTIK) Lenny Nuraeni
Tunas Siliwangi Vol 1, No 1 (2015): VOL 1 NO 2, OKTOBER 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p13-30.89

Abstract

Pemerolehan morfologi (verba) Pada anak usia 3, 4 dan 5 tahun (suatu kajian neuro psikolinguistik). Kajian teoritik Penelitian ini mencakup: Pengertian Psikolinguistik Perkembangan, Pengertian Psikolinguistik Perkembangan Anak, Pembagian Psikolinguistik Perkembangan, Karakteristik Anak Usia Dini, teori morfologi dan teori kelas verba. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian mini riset ini adalah kualitatif, merupakan suatu penelitian untuk mendeskripsikan secara narasi peristiwa, perilaku orang orang atau suatukeadaan tertentu secara rinci dan mendalam. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian Kualitatif Etnografi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian mini riset, serta grafik siatas dapat terlihat bahwa konsep universal yang dipatuhi oleh anak dalam pemerolehan bahasa ini tidak merata, tampak sangat nyata bahwa dalam pemerolehan Verba, faktor masukan dari lingkungan sangat berpengaruh pada anak. Alifia Septima Zahra yang berusia 3 Tahun terlihattelah banyak memiliki perbendaharaan kata benda atau Verba dasar yang merupakan verba yang berupa morfem dasar bebas. Sedangkan untuk Verba turunan, afiksasi sudah mulai dilakukan meskipun baru ―ke‖ dan ―nya‖. Pada kata pengulangan yang terlihat, Alifia masih banyak melakukan pengulangan yang bukan memiliki makna pengulangan. Pengulangan yang dilakukan sepertinya berupa penegasan agar mitra bicaranya mengerti apa yangdimaksudkannya. Sedangkan pemajemukan yang diperoleh Alifia masih berupa pengulangan kata yang didengarnya dari mitra bicara, belum dari hasil kata yang dipahami. M. Rizky Rahayu L yang berusia 4 tahun bulan terlihat semakin banyak memiliki Verba dasar yang tidak hanya berada didekat sekitarnya saja. Pada Verba turunan, untuk Verba berfiks sudah terlihat kalau Rizki sudah dapat mengucapkan dengan penambahan sisipan ―pe‖ ―me‖ ―an‖ ―nya‖. Pada Verba bereduplikasi yang diucapkan Rizki sebatas mengulang untuk memperjelas kegiatannya, dan sudah mulai pada pemaknaan pengulangan. Sedangkan untuk verba majemuk, Rizki juga telah memiliki pengucapan majemuk melalui kegiatan bermain. Annisa Nur Sturaya usia 5 Tahun pun terlihat semakin memiliki perbendaharaan verba dasar yang semakin luas, baik dari benda yang ada di dekatnya maupun yang ada di lingkungan sekitarnya,termasuk dari hasil pemahamannya dari buku dan televisi. Pada verba turunan, serta untuk verba berafiks sudah semakin banyak penambahan sisipannya: -ke; nya; an; pe-nya., per-kan, per-I, me, di, ter, ke, ke-an. Pada verba reduplikasi yang diucapkan annisa sudah pada pemahaman pengulangan kata dalam makna sebenarnya. Sedangkan untuk verba majemuk annisa sudah memiliki cukup banyak kata-kata. Pada tahap belajar bahasa (pemerolehan bahasa) anak memperhatikan kedudukan bahasa orang dewasa yang mengajaknya berbicarabahwa orang dewasa yang berkomunikasi dengan anaknya tidak mencadelkan bahasanya) dan si anak memahaminya secara perlahan dan berurutan Kata Kunci: Pemerolehan Morfologi (Verba) Pada Anak Usia 3, 4 Dan 5 Tahun
IMPLEMENTASI PENYUSUNAN INSTRUMEN EVALUASI YANG DIGUNAKAN OLEH WIDYAISWARA DALAM MENGUKUR KEBERHASILAN PELATIHAN DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LEMBANG Lenny Nuraeni; Dewi Safitri Elshap; Prita Kartika
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 No. 1 Mei 2015
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.922 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v2i1p31-39.161

Abstract

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana prosedur penyusunan instrumen evaluasi pelatihan yang digunakan oleh widyaiswara untuk mengukur keberhasilan pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh data dan informasi tentang prosedur penyusunan instrumen evaluasi pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang, untuk memperoleh data dan informasi tentang prosedur pengujian instrumen evaluasi pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang, serta untuk memperoleh data dan informasi pengolahan data hasil evaluasi pelatihan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang. Landasan teoritis yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai konsep pelatihan, konsep evaluasi dan pengertian instrumen evaluasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode deskriftif dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur. Subjek utama penelitian ini adalah widyaiswara dan pengelola pelatihan di BBPPKS Lembang. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosedur penyusunan dan pengembangan instrumen tes yang dilakukan oleh widyaiswara di BBPPKS Lembangdimulai dari menetapkan tujuan tes, menetapkan hasil belajar yang akan diukur,mempersiapkan tabel spesifikasi (kisi-kisi), menetapkan isi materi tes, Menetapkan butir tes, menyiapkan norma aturan, dan mempersiapkan kunci skoring. 2) Prosedur pengujian instrumen evaluasi di BBPPKS Lembang tidak dilakukan pengujian validitas item soal dan pengujian reliabilitas instrumen evaluasi. Hal ini didasari alasan bahwa sifat pelatihan di BBPPKS Lembang yang dinamis sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pengujian tersebut, selain itu ada faktor kekurang pahaman beberapa widyaiswara menggunakan teknik statistik dalam pengujian tersebut.Tetapi secara keseluruhan instrumen evaluasi tersebut telah melewati langkah-langkah pengujian seperti validitas logis, validitas isi, validitas konstruk, validitas empiris, objektivitas, taraf kesukaran dan praktikabilitas. 3) Tahapan pengolahan data hasil evaluasi di BBPPKS Lembang Lembang dimulai dari pemeriksaan hasil evaluasi pembelajaran, perekapan data hasil evaluasi, pemberian skor, perubahan skor menjadi nilai dan analisis serta penafsiran data hasil evaluasi untuk pengambilan keputusan selanjutnya dilakukan secara berurutan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh lembaga. Dari hasil analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa 1) Prosedur penyusunan dan pengembangan instrumen tes yang dilakukan oleh widyaiswara di BBPPKS Lembang telah sesuai dengan langkah-langkah penyusunan instrumen evaluasi pembelajaran yang baik. 2) Prosedur pengujian instrumen evaluasi di BBPPKS Lembang belum memenuhi kriteria ciri-ciri tes yang baik karena tidak dilakukan pengujian validitas item soal dan pengujian reliabilitas instrumen evaluasi. 3) Secara keseluruhan pengolahan data di Lembaga BBPPKS Lembang telah dilakukan dengan baik, tahapan pengolahan data hasil evaluasi yang dimulai dari pemeriksaan hasil evaluasi pembelajaran, perekapan data hasil evaluasi, pemberian skor, perubahan skor menjadi nilai dan analisis serta penafsiran data hasil evaluasi untuk pengambilan keputusan selanjutnya dilakukan secara berurutan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh lembaga. Kata Kunci: Implementasi Penyusunan Instrumen Evaluasi Pelatihan, BBPPKS Lembang     ABSTRACT Problems in this study, namely, "How is the procedure of preparation of training evaluation instruments used by trainers to measure the success of the training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang". This study aimed to obtain data and information on procedures for the preparation of an evaluation instrument training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang, to obtain data and information on the testing procedures of evaluation instruments of training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang, as well as to obtain data and data processing information on the evaluation of training at the Center for Education and Social Welfare Training Lembang. Theoretical foundation discussed in this study is the concept of training, evaluation and understanding the concept of evaluation instruments. The method used in this research is descriptive method with data collecting technique is interview, observation, documentation studies and literature studies. The main subject of this study are trainers and training managers in BBPPKS Lembang. Based on the findings of this study are as follows: 1) The procedure for preparing and developing instrument tests conducted by trainers in BBPPKS Lembangdimulai of set purpose test, establish learning outcomes to be measured, prepare a table of specifications (lattice), specify the content of the test material , Establish test items, setting norms rules, and prepare the scoring key. 2) The testing procedure evaluation instrument in Lembang BBPPKS not done testing the validity and reliability testing item about evaluation instruments. It is based on the reason that the nature of the training in Lembang BBPPKS a dynamic that is not enough time to do such testing, there are factors besides lack of understanding some trainers use statistical techniques in testing tersebut.Tetapi overall evaluation instrument has passed the testing measures such as validity logical, content validity, construct validity, empirical validity, objectivity, the level of difficulty and praktikabilitas. 3) Stages of data processing evaluation results in BBPPKS Lembang Lembang start of the examination results of the evaluation of learning, perekapan evaluation data, scoring, score changes into value and the analysis and interpretation of evaluation data for decision making is then performed in sequence in accordance with the procedures specified by the institution. From the results of data analysis, it can be concluded that 1) the procedure for preparing and developing instrument tests conducted by trainers in BBPPKS Lembang in accordance with the steps the preparation of good learning evaluation instruments. 2) The testing procedure evaluation instrument in Lembang BBPPKS not meet the criteria of the characteristics of a good test because it is not a matter of testing the validity and reliability test item evaluation instruments. 3) Overall data processing at the Institute BBPPKS Lembang has done well, the stages of data processing results of the evaluation starts from the examination results of the evaluation of learning, perekapan evaluation data, scoring, score changes into value and the analysis and interpretation of evaluation data for decision making then performed sequentially in accordance with the procedures specified by the institution. Keywords: Formulation Implementation Evaluation Instrument Training, BBPPKS Lembang
EFEKTIVITAS DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD (Studi Deskriptif Pada Pendidik Paud Di Kota Cimahi) Lenny Nuraeni; Arifah Riyanto
Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi Vol 4, No 1 (2017): Volume 4, No. 1 Mei 2017
Publisher : IKIP Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.857 KB) | DOI: 10.22460/p2m.v4i1p21-29.388

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi Pendidik PAUD setelah mengikuti Pelatihan Tingkat Dasar di Kota Cimahi, menganalisis Kompetensi Pendidik PAUD setelah mengikuti Diklat berjenjang tingkat dasar di Kota Cimahi, dan menganalisis efektivitas Diklat Berjenjang Tingkat Dasar terhadap peningkatan kompetensi pedagogik Pendidik PAUD di Kota Cimahi. Teori yang mendasari pada penelitian ini adalah Konsep Pendidikan dan Pelatihan, Konsep Kompetensi Pedagogik dan Konsep Diklat Berjenjang Tingkat Dasar. Untuk menguji hipotesis digunakan metode deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan data wawancara, angket, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pendidik PAUD di Kota Cimahi terdiri dari: Cimahi Utara, Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan. Sampel diambil sebanyak 108 orang dengan cara proportional random sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh keterangan bahwa variabel X (Metode Theurapeutic Community) memberikan pengaruh terhadap variabel Y (kesadaran) secara signifikan. Persamaan regresi yang dibentuk oleh kedua variabel tersebut adalah Y = 79,900 + 0,665 X. Hubungan di antara kedua variabel tersebut dikategorikan sedang. Hal ini ditunjukan oleh harga koefisien korelasi sebesar 0,512. Namun demikian harga tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 95 %, dimana harga t Hitung sebesar 6,136 hasil ini lebih besar dibandingkan dengan t tabel yang telah ditetapkan yaitu 1,658 maka hipotesis (H0) yang diajukan diterima). Atas dasar harga-harga tersebut maka disimpulkan bahwa Diklat Berjenjang Tingkat Dasar efektif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik Pendidik PAUD di Kota Cimahi.Kata Kunci: Efektivitas Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, Kompetensi Pedagogik Pendidik PAUD
Co-Authors Abdurrahman Sadikin Afni Sukowati Muti Agus Sumitra Ahsan, Md Hafizi Aisyah, Ai Al Ikhlas, Al Ikhlas Ali Zaenal Abidin Amelia, Maya Nur Andrisyah Andrisyah Andrisyah Andrisyah Andrisyah Andrisyah Andrisyah, Andrisyah Anita Rakhman, Anita Anny Doludea ansori ansori Anugriaty Indah Asmarany Arifah A Riyanto Arifah A Riyanto Arifah A Riyanto Arifah A Riyanto Arifah A Riyanto Arifah Riyanto Asep Abdul Aziz Asliatie Oktavia Azia, Amala Yahdi Dahayuningsih Dahayuningsih Dandan, Sameer Mohammed Majed Darwata, Siti Riva Dedah Jumiatin Dewi Nurhasanah Dewi Safitri Elshap Elih Sudiapermana, Elih Ermi Nurlaela Eslhap, Dewi Safitri Euis Eti rochaeti Euis Eti Rohaeti Euis Ety Rohaety Euis Rohaety Fatimah Malini Lubis Fifiet Dwi Tresna Santana Fifiet Dwi Tresna Santana Fitria Tunnazah Hakim, Asep Abdurrahman Hana Rizqi Farhanah Haribowo, Rio Heni Nafiqoh Herawaty, Henny Hidayat, Adinda Elvia Hunafa, Ririn Ichsan Ichsan Ida Farida Ika Yuniwati, Ika Irnawati Irnawati Iwan Henri Kusnadi Khairunnisa Khairunnisa Komalah, Elis Linawati, Lilis Lumingkewas, Cindy Sandra Melda Muldianita Mentari Soviani Ageung Mimik Kurniawati Muhammad Arsyad Mulyono, Dinno Mutakim, Jaenal Mutmainnah, Muthia Nanin Tresnawaty Nikriz Romdonis Novitasari Novitasari Nur Hafida Nurelah, Elah Nurunnisa, Rita Oong Komar Pamungkas, Rindu Natasha Pany Wulansary Petty Suniarti Pramudia, Joni Rahmat Prita Kartika Puput Oktavia Ruslan Raka, Zeyini Ratu Ranti Nurdianti Rapi Halipani Matin Rasty Yulia Ratnasari, Rosi Ratni Purwasih Rendi Hadian A. Tamagola Rilla Martilava Rina Septiadiningsih Risnawati, Anni Rita Nurunnisa Riyanti, Apriani Robbiyah, Robbiyah Rohayati, Cici Rukhmana, Trisna Rusmayati, Titin Safrida Safrida Sardin Senoaji, Fauzie Septinus Wonggor Sri Nurhayati Sri Nurhayati Sri Subekti Sri Wulan Sriyono Sriyono Susi Indriyani Suwarna, A Idun Tati Hayati Ulfa Tia Ramlah Westhisi, Sharina Munggaraning Widaryo, Chandika Mahendra Wulan Supriyatiningsih Wulandari, Ayu Ratna Yani Pitriya Zakiyah Zakiyah