Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Knowledge of Sexual and Reproductive Health Among High School Students, Batam, Indonesia Angga Putri; Datuk Munirah; Tukimim Sansuwito; Risqi Utami; Arya Ramadia
Science Midwifery Vol 10 No 5 (2022): December: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i5.1008

Abstract

This study aims to describe sexual knowledge and reproductive health among school-going adolescents and compare levels of knowledge between males and females. A cross-sectional study was conducted on 387 high school adolescents using a self-validated questionnaire. Adolescents' knowledge level is high at 39.14%, the moderate category is 50.55%, and low-level knowledge is 10.31%. An independent t-test revealed that the average knowledge score of men and women showed no significant difference, with a mean score of 12.42 for males and 12.37 for females. The majority of adolescents discussing sexual matters with friends is 43.41%, 98.71% of adolescents ever heard about contraception, 89.66% know condoms as contraception, and 24.55% do not know how to use them. As many as 51.68% of adolescents only know that HIV/AIDS is a sexually transmitted disease. Lack of knowledge of important aspects of sexual and reproductive health insurance and the need to strengthen sexual and reproductive health education.
Sosialisasi Media Pembelajaran Daring Di Era Pandemi Covid – 19 Sebagai Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar Pada SMP Islam Nabilah Batam Sarmini Sarmini; Ita Mustika; Angga Putri; Cica Maria; Lisastri Syahrias
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.489 KB)

Abstract

Pandemi covid-19 membuat berbagai perubahan pada setiap aspek kehidupan, salah satunya pendidikan. Penyuluhan ini bertujuan mendeskripsikan Aplikasi pendukung pembelajaran berani yang bisa didapatkan antara lain whatsapp, google classroom, zoom, google meet dan lain-lainnya .pembelajaran Daring memiliki cara pandang pembelajaran yang luas, solusi bagi pembelajaran dengan memberikan hasil yang lebih baik. Pembelajaran berani yang diharapkan dapat memanfaatkan pembelajaran tatap muka di masa pandemi covid-19. Namun kenyataannya pembelajaran ini justru menimbulkan permasalahan baru. Tidak semua guru dan peserta didik menyambut baik diberlakukannya pembelajaran yang berani, bahkan sebagian besar guru dan peserta didik merasa terbebani dengan diberlakukannya pembelajaran yang berani .Jadi, mahasiswa melakukan penyuluhan dengan menggunakan metode kualitatif dengan kegiatan pengabdian kepada siswa SMP Islam Nabilah, mempersembahkan materi tentang pembelajaran berani untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran berani dan menemukan solusi yaitu aplikasi bernama Quizizz sehingga siswa siswi smp nabilah lebih terang dengan semua mata pelajaran,para siswa juga lebih berpikir kritis dan memberi respon karna tidak bosan dengan belajar berani.
PENYULUHAN MENTAL HEALTH UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL REMAJA Sarmini Sarmini; Angga Putri; Cica Maria; Lisastri Syahrias; Ita Mustika
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v6i1.2400

Abstract

Kesehatan mental adalah  sebuah kondisi seseorang terbebas dari gejala-gejala gangguan mental. Seseorang yang disebut sehat mental ialah yang  dapat berfungsi secara normal dalam  menjalankan hidupnya, menyesuaikan diri agar dapat  menghadapi masalah yang ada di sepanjang hidup dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres. Kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi. Di Indonesia, diketahui anak  usia remaja (15-24 tahun) menunjukkan persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan berpotensi untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga yang  palimg parah adalah bunuh diri dan  di Indonesia  mencapai 10.000. Kegitan Pengabdian Masyarakat ini mempunyai tujuan untuk  meningkatkan pengetahuan tentang   Kesehatan Mental pada remaja dan cara penanganannya.  Pelaksanaan pada Juni 2022, dengan metode penyuluhan terhadap siswa SMP Islam Nabilah, Batam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan. Dan hasilnya bahwa dari 141 anak, sebanyak 21% remaja menyatakan pernah mengalami perselisihan dan 81% remaja menyatakan pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya di sekolah, dan sudah cukup baik dalam penangannya.
EDUKASI PRURITUS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN LEAFLET PADA WARGA RT 01/RW 22 KAMPUNG TUA TELUK LENGUNG KELURAHAN KABIL BATAM Putri, Angga; Nurhafizah Nasution; Syafiqah Fakhirah; Fictoria Nazara; Anisa Rezeki Amalia
Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : LPPM-Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37776/pend.v2i1.1440

Abstract

Pruritus atau rasa gatal adalah perasaan tidak menyenangkan yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk merupakan gejala yang paling umum ditemukan pada penyakit kulit. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan terjadinya pruritus dengan melakukan edukasi pruritus dan menggunakan media animasi dan leaflet. Jumlah individu yang mengalami pruritus pada populasi umum adalah 22% dari keseluruhan populasi umum. Diperkirakan seperlima penduduk dunia pernah mengalami pruritus setidaknya sekali dalam hidup mereka. Angka kejadian pruritus pada populasi umum adalah 8-38% di seluruh dunia. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit pruritus di Kampung Tua Teluk Lengung Kota Batam yang berjumlah 17 orang. Edukasi menggunakan media animasi dan leaflet didapatkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat terlihat bahwa rata-rata pengetahuan sebelum edukasi 49.3 dan rata rata setelah edukasi 90.4. media animasi dan leaflet efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit pruritus.
Determining The Correlation Between Adolescent Attitudes and Practices in Sexual and Reproductive Health Putri, Angga; Sansuwito, Tukimin bin
International Journal of Health Literacy and Science Vol. 3 No. 1 (2025): International Journal of Health Literacy and Science
Publisher : Health Science UDINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60074/ihelis.v3i1.71

Abstract

Adolescents often show gaps between their attitudes and practices regarding sexual and reproductive health, which can affect their overall wellbeing and decision-making. Understanding these correlations between attitudes and behaviors is critical to developing effective educational interventions and health policies to improve adolescent health outcomes. This study aims to identify the relationship between attitudes and adolescent practices regarding sexual and reproductive health. This study is quantitative. It uses two analytical tests, namely descriptive analysis to see the distribution of variables and a correlation statistical test to see the relationship between variables. Respondents of 179 students were randomly taken at each level. The questionnaire was distributed using a Google form to measure variables. Most respondents were female, 60.9% (n=109), with most being 16 years old, 27.9% (n=50). Grade XII students filled out the questionnaire the most, 44.1% (n=79). A statistically significant relationship was found between adolescents' attitudes and practices regarding sexual and reproductive health (p=0.04). Based on these findings, adolescent sexual and reproductive health education programs can be designed more effectively to adjust to the content and attitude approach according to their needs. The educational program focuses on behavior change with topics relevant to adolescents, using interactive methods, group dynamics, and peer approaches. With the selection of the right approach, it is hoped that it can increase knowledge, develop attitudes, and ultimately direct positive behavior in adolescents towards sexual and reproductive health.