Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN SANTRI AGROPRENEURSHIP BUDIDAYA JAMUR MERANG DI PONDOK PESATREN ANWAR FUTUHIYYAH Titik Kusmantini; Zuhrotun Zuhrotun; Rika Ernawati; Aris Kusumo Diantoro; Zulfatun Ruscitasari
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.961 KB) | DOI: 10.31315/dlppm.v3i2.8212

Abstract

Pendampingan Agropreneurship di Pondok Pesantren selain sebagai bentuk praktik mata pelajaran kewirausahaan, dinilai sebagai upaya strategis untuk mempersiapkan kemandirian ekonomi pesantren dan persiapkan siswa sebagai calon wirausahawan. Usaha budidaya jamur dipilih sebagai satu jenis usaha yang memiliki potensi pasar. Dalam rangka meningkatkan produktifitas usaha santri di pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah dirancang program pendampingan sebagai berikut: pendampingan praktik pembuatan media tanam dan budidaya; praktik penyusunan laporan keuangan; praktik pemasaran digital serta pengolahan limbah paska panen. Kegiatan pendampingan dilakukan bulan Mei s/d Agustus 2022 dan telah menghasilkan luaran kegiatan yang nyata yakni kelompok usaha santri telah mampu melakukan praktik budidaya jamur merang dan telah melakukan panen sebanyak 3 kali. Dan dalam rangka meningkatkan kemampuan pemasaran maka santri telah dilatih mempromosikan produk hasil produksi dengan menggunakan berbagai platform media social seperti Instagram dan facebook.
Penerapan Metode Constructed Wetland dalam Upaya Pengelolaan Limbah Air Asam Tambang pada Penambangan Batubara , Berdasarkan Literatur Review Andrawina Wina; Rika Ernawati; Tedy Agung Cahyadi; Waterman SB; Nur Ali Amri
Retii 2020: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-15
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An important problem that often occurs due to open pit mining activities from coal mining is the problem of acid mine drainage. Acid mine drainage is formed due to the oxidation of sulfide minerals that are exposed to the outside and then mixes with water, resulting in acidic water and also acid mining water often contains suspended solids that have high concentrations. This acidic mining waste can cause corrosion and dissolve metals so that contaminated water is toxic and can destroy aquatic life. Handling of acid mine drainage as passive treatment with constructed wetland methods is often applied to acid mine drainage treatment in several coal mining companies. By applying the method of constructed wetlands in the handling of acid mine drainage, it is effective in increasing the pH value and reducing the dissolved heavy metal content. This research is to find a management method for acid mine drainage using the constructed wetland method, so it is reviewed again to assist the management process of acid mine drainage by passive treatment with the constructed wetland method. The review was conducted to compare the management method of acid mine drainage with the constructed wetland method and to find out the advantages and disadvantages of swamp plants used in the artificial wetland method.
Identifikasi Mineral Liat Pada Lempung Bobonaro Di Area Disposal Tambang Mangan Chindy Mathelda Sartika Funay; Rika Ernawati
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7547

Abstract

Lempung Bobonaro termasuk dalam tanah ekspansif yang dapat mengembang dan menyusut sehingga mudah mengalami erosi. Permasalahan yang terjadi yaitu peningkatan erosi pada timbunan tanah penutup yang berasal dari hasil pembongkaran overburden yang didominasi oleh lempung Bobonaro. Erosi berkaitan dengan kemantapan agregat yang dipengaruhi oleh tipe mineral lempung. Penelitian ini hanya difokuskan pada jenis mineral sekunder atau mineral liat. Metode yang digunakan yaitu pengambilan sampel tanah secara random sampling sebanyak 3 titik pada lereng bagian atas, tengah dan bawah, identifikasi mineral lempung di laboratorium secara kualitatif menggunakan metode XRD (X-ray diffraction) dan perhitungan persentase komposisi setiap mineral secara semi kuantitatif dengan software Match. Dari hasil penelitian diperoleh mineral yang paling dominan adalah illit dengan rata-rata persentase sebesar 25.9%. Keterdapatan illit pada timbunan overburden berpengaruh terhadap kemantapan agregat sedang dan tidak stabil sehingga rentan terjadi erosi.