Septi Utami
Alumni Pascasarjana Universitas Gajah Mada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DARI EKSPANSI HINGGA EKSPLOITASI: Perkembangan Perkebunan Swasta Barat di Way Lima Lampung 1800-1932 Hanif Risa Mustafa Hanif; Septi Utami
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities Vol. 3 No. 2 (2022): Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities
Publisher : UIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/isnad.v3i2.5627

Abstract

Perkembangan tanaman perkebunan telah membawa modal swasta barat untuk ikut andil dalam kancah ekonomi Lampung. Salah satu daerah yang menjadi fondasi terbesar modal swasta barat untuk datang ke Lampung adalah Way Lima. Komoditas yang dikembangkan di Way Lima kala itu berupa kopi. Beberapa tahun kemudian komoditas ini diganti dengan tanaman karet. Muncul pertanyaan bagaimana perkembangan perusahaan swasta barat di Way Lima Lampung dan apa penyebab perusahaan mengalihkan komoditas perkebunan dari kopi ke karet. Menurut Sartono Kartodirjo dan Djoko Suryo, perkembangan perkebunan di Indonesia tidak terlepas dari proses kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa barat. Eksploitasi tanah dilakukan untuk mendapatkan tanaman budidaya yang merupakan komoditas ekspor, Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah Penilitian ini membahas tentang ekspansi kolonial serta perkembangan perkebunan di Way Lima. Kemudian tentang perubahan kepemilikan atas tanah perkebunan di Way Lima. Selanjutnya membahas perkembangan perkebunan kopi hingga beralih menjadi perkebunan karet. Pada akhirnya disimpulkan perkembangan perkebunan swasta barat di Way Lima dimulai dari upaya Belanda melakukan kolonialisme di Lampung. Way Lima dieksploitasi untuk menanam komoditas kopi, namun karena harga kopi jatuh dan untuk memenuhi kebutuhan ekspor, maka komoditas kopi diganti dengan tanaman karet. Kata Kunci: Karet; Kopi; Perkebunan; Way Lima.
Radio PDRI 1948-1949: Antara Propaganda dan Komunikasi Diplomatik Mustafa, Hanif Risa; Septi Utami
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v5i2.5073

Abstract

Kajian tentang radio masa revolusi di Indonesia menciptakan sebuah standarkesamaan bahwa radio merupakan sarana komunikasi satu arah untukmenyebarluaskan informasi ke masyarakat, termasuk dalam tujuan propaganda.Radio difungsikan sebagai alat perjuangan dalam mempertahakan kekuasaan.Sebagaimana gagasan Gramsci, kekuasaan diperoleh bukan hanya dengan jalankekerasan semata, tetapi juga melalui persuasi. YBJ-6 dan Radio Rimba Rayamerupakan dua di antara radio-radio yang digunakan pada masa PDRI dalamperjuangan revolusi. YBJ-6 dan Radio Rimba Raya difungsikan sebagai alat untukmempertahankan kedaulatan Indonesia. Tetapi apakah YBJ-6 dan Radio RimbaRaya hanya berfungsi untuk menyebarkan pesan perjuangan atau juga sebagaialat komunikasi diplomatik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan sejarah. Hasil pembahasan dan diskusi didapatkanbahwa radio-radio PDRI tidak hanya berfungsi sebagai penyebar pesanperjuangan dalam rangka memperoleh kepercayaan publik, tetapi juga alatberkomunikasi dalam rangka diplomasi pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia.
The Political-Economy of Community Forests in West Sumatra: Contestation of the Nagari Forests Management (1970–2024) Utami, Septi; Mustafa, Hanif Risa
Analisis Sejarah Vol 15 No 2 (2025)
Publisher : Laboratorium Sejarah, Departement Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jas.v15i2.144

Abstract

This study examines the management of community forests, specifically nagari forests, in West Sumatra. This research is vital because studies on nagari forests in West Sumatra tend to be descriptive and technocratic, without highlighting the historical, political, and economic dynamics that shape forestry policy. This study analyzes community adaptation and resistance strategies in conserving customary-based forests. This research uses a historical method, with heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results show that nagari forest management in West Sumatra significantly impacts the local economy, ecological resilience, and social structure of the nagari. Forests provide economic, social, and environmental benefits to the community. However, the government's position is unclear. On the one hand, the government encourages community forest management. On the other hand, the government facilitates large-scale concessions to private companies.