Yuyun Lisnawati Yuyun Lisnawati
Department of Obstetrics and Gynecology FM Universitas Indonesia, Jakarta dr. Cipto Mangunkusumo Hospital

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HARUSKAH PLASENTA PERKRETA DISERTAI LAKUNA BIZARRE? Tri Apriliawan; Yuyun Lisnawati; Dwiyanarsi Yusuf; Oni Khonsa
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i8.189

Abstract

Latar belakang: Plasenta perkreta merupakan salah satu kondisi mengancam nyawa yang membutuhkan tatalaksana secara multidisiplin. Angka kejadian plasenta perkreta semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kejadian seksio sesarea. Diagnosis saat antenatal merupakan titik penting untuk mencegah morbiditas serta mortalitas pada ibu dan bayi. Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu modalitas yang relatif lebih murah dan mudah, untuk penegakan diagnosis plasenta perkreta.Tujuan: Mengidentifikasi kriteria ultrasonografi yang optimal untuk diagnosis plasenta perkreta. Metode: Kami mengikuti 2 kasus, yang melakukan antenatal care (ANC). Kedua pasien kemudian dilakukan pemeriksaan USG sesuai dengan metode placenta accrete index (PAI). Temuan penilaian USG ini kemudian dibandingkan dengan temuan klinis intraoperatif dan gambaran histologi. Hasil: Dari dua kasus, kami tidak menemukan adanya lakuna Bizarre, melainkan ditemukan lapisan miometrium retroplasenta yang tipis disertai dengan hilangnya clear zone. Penemuan pada ultrasonografi ini sesuai dengan temuan intraoperatif dan gambaran histologi, dimana gambaran plasenta perkreta jelas terlihat.Kesimpulan: Berbeda dengan penilaian pada PAI, dimana adanya lakuna merupakan faktor prediksi terbesar terjadinya plasenta adhesiva, pada kedua kasus ini, lapisan miometrium retroplasenta yang tipis disertai clear zone yang menghilang, walau tidak ditemukan lakuna, cukup dapat menggambarkan plasenta perkreta.
KARAKTERISTIK KLINIK DAN ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERPERAN PADA DERAJAT KEPARAHAN INVASI PLASENTA ABNORMAL DI RSUP PERSAHABATAN PADA TAHUN 2015-2018 Yuri Feharsal; Yuyun Lisnawati; Sri Pudyastuti; Oni Khonsa; Tri Apriliawan; Botefilia; Nadia Nurfauziah; Kindy Agustin
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 6 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i6.195

Abstract

Latar belakang: invasi plasenta abnormal adalah kondisi dimana plasenta memiliki implantasi yang mendalam di miometrium, dan pada beberapa kasus, hingga lapisan serosa uterus, hingga mengakibatkan perdarahan pascapersalinan dan meningkatkan kejadian kematian ibu. Tujuan: untuk mengidentifikasi prevalensi, karakteristik klinis dan rasio odds-nya terhadap peningkatan derajat keparahan dari invasi plasenta abnormal di RSUP Persahabatan dari tahun 2015 hingga 2018.Metode: kohort retrospektifHasil: dari tahun 2015 hingga 2018, prevalensi invasi plasenta abnormal adalah sebesar 0.8%. Faktor risiko yang meningkatkan derajat keparahan invasi plasenta abnormal adalah: usia di-atas 35 tahun (OR 1.6, 95% CI 0.41-6.24) dan riwayat seksio sesarea lebih dari 2 kali (OR 1.63, 95% CI 0.41-6.46). Makin parahnya invasi plasenta abnormal meningkatkan risiko ter-jadinya kehilangan darah selama operasi lebih dari 1000 ml (OR 2.13, 95% CI 0.52-8.76). Kesimpulan: prevalensi invasi plasenta abnormal di RSUP Persahabatan dari tahun 2015 hingga 2018 adalah sebesar 0.8%. Secara statistik, usia, riwayat seksio sesarea lebih dari 2 kali, volume kehilangan darah, dan durasi operasi ditemukan berhubungan dengan kasus invasi plasenta abnormal.
KEBERHASILAN MIOMEKTOMI PADA SEKSIO SESAREA: SEBUAH LAPORAN KASUS Elizabeth Dian Novita; Yuyun Lisnawati
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i12.208

Abstract

Latar belakang: Insidensi mioma yang berhubungan dengan kehamilan dilaporkan sekitar 0,3-5%. Insidensi mioma juga meningkat seiring meningkatnya usia maternal saat kehamilan. Miomektomi adalah prosedur bedah yang paling umum dilakukan dalam seksio cesarean. Banyak ahli kebidanan enggan untuk melakukan prosedur gabungan ini karena kekhawatiran tentang potensi morbiditas dan mortalitas karena perdarahan yang tidak dapat dikendalikan. Tujuan dari serial kasus ini adalah untuk menyelidiki keberhasilan miomektomi selama seksio cesarean di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta. Metode: Empat kasus kehamilan yang dilakukan miomektomi dalam seksio cesarean. Indikasi seksio cesarean, rata-rata waktu operasi, jumlah perdarahan, kebutuhan transfuse darah dan perawatan intensif, komplikasi post operatif dan lama perawatan dicatat sebagai luaran.Hasil: Rata-rata waktu operasi sekitar 100 menit, jumlah perdarahan mulai dari 300 ? 1000 ml, lebih banyak dari tindakan seksio cesarean biasanya. Tidak ada pemberian transfusi, perawatan intensif, perpanjangan perawatan ataupun perdarahan post partum pada serial kasus ini. Kesimpulan: Miomektomi pada seksio cesarean merupakan tindakan yang aman dan memungkinkan untuk dilakukan. Miomektomi pada seksio cesarean, jika dilakukan di pusat tersier yang dilengkapi dengan dokter kebidanan yang berpengalaman adalah pilihan yang pasti dan aman.