Penggunaan pupuk anorganik secara berkelanjutan menyebabkan menurunnya kualitas tanah. Umumnya, pupuk organik digunakan sebagai pengganti pupuk anorganik dalam memenuhi unsur hara lebih cepat dibandingkan pupuk anorganik pada tanaman. Tanaman mudah dalam menyerap nutrisi sebab nutrisi tersebut telah diuraikan dalam pupuk organik cair. Tujuan dari penelitian ini yaitu melihat pengaruh limbah kulit nanas sebagai pupuk organik cair serta konsentrasi optimal POC limbah kulit nanas yang diberikan pada tanaman tomat. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulang, yakni P0 (tanpa perlakuan), P1 (4%), P2 (8%) dan P3 (12%). Pada penelitian ini, pengukuran yang dilihat mencakup tinggi batang, pertambahan daun serta junlah buah. Pengumpulan data dengan eksperimen, pengukuran dan dokumentasi. Data dianalisis secara statistik melalui uji Analysis of Variace, kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan. Setelah dilakukan uji ANOVA, pemanfaatan POC limbah kulit nanas memberikan hasil yang berbeda signifikan pada perlakuan yang berbeda. Perbedaan ini ditunjukkan terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun yang menujukkan nilai p-value < 0,05. Sedangkan pada pertumbuhan jumlah buah tidak memiliki perbedaan yang signifikan menujukkan nilai p-value > 0,05. Hasil data menyatakan bahwa konsentrasi terbaik POC kulit nanas berpengaruh pada tinggi batang tanaman, jumlah daun maupun jumlah buah yaitu pada perlakuan P3 yaitu konsentrasi 12% (120 ml POC + 880 ml air). Dengan demikian, pemanfaatan POC limbah kulit nanas memberikan pengaruh efektif pada tomat.