Rahma Dewi Agustini
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI KONVERGENSI GERAKAN IJAB KABUL Rabia Zakaria; Siti Choirul Dwi Astuti; Rahma Dewi Agustini; Yazmin Armin Abdullah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10143

Abstract

Abstrak: Pencegahan stunting bisa dilakukan dengan mempersiapkan kesehatan reproduksi remaja putri namun sebaliknya apabila kesehatan reproduksi remaja putri tidak diperhatikan dapat menyebabkan beberapa penyakit termasuk melahirkan bayi stunting. Untuk memantau kesehatan reproduksi remaja putri setiap bulannya dapat dilakukan melalui Posyandu remaja (1) Dalam kegiatan ini melibatkan mitra sebanyak 83 orang yang terdiri dari ketua tim PKK, kepala Puskesmas, kepala desa, PLKB, dinas P&K, kepala sekolah, badan narkotika nasional, kepala kantor urusan agama, petugas pembantu pembina keluarga berencana desa dari kecamatan, bidan desa dan kader. Monitoring dilakukan dengan pemantauan status gizi menggunakan standar antropometri. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja dengan melakukan konvergensi gerakan ijab Kabul; (2) Tujuan pengabdian mencegah stunting dengan mempersiapkan kesehatan reproduksi melalui konvergensi gerakan ijab Kabul; dan (3) Hasil yang telah sudah ada komitmen melakukan konvergensi gerakan ijab kabul untuk mencegah stunting. Selama kegiatan dilakukan ada penurunan prevalensi faktor risiko stunting pada remaja putri dari 12,7% turun menjadi 10,56%.Abstract: Prevention of stunting can be done by preparing the reproductive health of adolescent girls, but on the contrary if the reproductive health of adolescent girls is not considered, it can cause several diseases including giving birth to stunting babies. To monitor the reproductive health of young women every month it can be done through the youth Posyandu (1) This activity involves 83 partners consisting of the PKK team leader, the head of the Community Health Center, the village head, PLKB, P&K offices, school principals, the national narcotics agency, the head of the National Narcotics Agency. Office of religious affairs, assistant officers for village family planning from the sub-district, village midwives and cadres. Monitoring is done by monitoring nutritional status using anthropometric standards. One of the efforts to improve adolescent reproductive health is by converging the Kabul consent movement; (2) The purpose of the service is to prevent stunting by preparing for reproductive health through the convergence of the Kabul consent movement; and (3) the results of which there is a commitment to the convergence of the consent movement to prevent stunting. During the activity, there was a decrease in the prevalence of stunting risk factors in adolescent girls from 12.7% to 10.56%.
PENCEGAHAN DAN RUJUKAN HIPERTENSI KEHAMILAN MELALUI OPTIMALISASI APLIKASI GO-YOGA SERTA PROGRAM MUTIARA BERLIAN Rabia Zakaria; Rahma Dewi Agustini; Siti Choirul Dwi Astuti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16727

Abstract

Abstrak: Hipertensi dalam kehamilan sering terjadi dan menjadi penyebab utama kematian ibu saat melahirkan. Namun, pencegahan dan rujukan untuk mengatasi hipertensi belum optimal, sehingga diperlukan langkah yang lebih efektif dengan menggunakan Aplikasi Go-Yoga dan mengoptimalkan program Mutiara Berlian untuk mencegah serta rujukan dini hipertensi dalam kehamilan. Kegiatan melibatkan 15 mitra, termasuk Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Bidan Desa, Tim Mutiara Berlian, dan kader. Sebanyak 14 ibu hamil usia > 20 minggu menjadi peserta dengan dilakukan pemeriksaan dan sosialisasi penggunaan Go-Yoga. Hasilnya, sebanyak 3 ibu hamil (21%) mengalami hipertensi, dan 4 (29%) ditemukan protein urine, total 7 dari 14 ibu hamil (50%) mengalami tanda dan gejala hipertensi. Seluruh ibu hamil (100%) dengan tanda dan gejala hipertensi dimasukkan dalam program Mutiara Berlian dan dirujuk. Pemantauan berkala dilakukan oleh 5 kader (100%) yang telah terlatih dalam pengisian formulir di bawah koordinasi tim pengabmas. Terjadi penurunan jumlah ibu yang menderita hipertensi dari 21% menjadi 7%. Program ini berpotensi membantu menurunkan angka hipertensi yang menjadi penyebab utama kematian ibu.Abstract: Hypertension during pregnancy is a common occurrence and a leading cause of maternal mortality during childbirth. However, suboptimal prevention and referral measures necessitate more effective strategies like utilizing the Go-Yoga application and optimizing the Mutiara Berlian program. The activity involves 15 partners, including the Health Center Head, Village Head, Midwives, Mutiara Berlian Team, and cadres. Fourteen pregnant women aged > 20 weeks participated, with three (21%) identified with hypertension and four (29%) exhibiting proteinuria, totaling seven out of 14 (50%) showing hypertension signs. All were included in the Mutiara Berlian program and referred accordingly. Periodic monitoring by five trained volunteers (100%) using standardized forms resulted in decreased hypertensive cases from 21% to 7%. This program significantly contributes to reducing hypertension rates, a major cause of maternal mortality.