Teni Supriyani, Teni
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan antara Faktor Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Masyarakat di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2018 Aolina, Dina; Sriagustini, Isyeu; Supriyani, Teni
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2020): JPPKMI: Juni 2020
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v1i1.41425

Abstract

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Penyakit diare di Desa Cintaraja mengalami kenaikan kasus yang ditangani pada dua tahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada masyarakat di Desa Cintaraja tahun 2018. Manfaat penelitian ini memberikan informasi mengenai faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini seluruh penderita diare di Desa Cintaraja yang terdaftar dalam catatan medik di Puskesmas Singaparna pada tahun 2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel pada penelitian yaitu 22 kasus dan 22 kontrol. Instrumen penelitan adalah lembar checklist. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian diare yaitu pengelolaan SPAL (p = 0.024). Variabel yang tidak berhubungan yaitu jamban keluarga (P=0,364) dan pengelolaan sampah (P=0,345). Variabel sarana sumber air bersih tidak dapat dianalisis secara statistik karena data homogen. Saran bagi masyarakat agar dapat melakukan perbaikan jamban, saluran limbah umum/got atau sumur resapan dan pengadaan tempat sampah tertutup.
Pencegahan Resurgensi Malaria dengan Deteksi Dini dan Pengobatan Segera di Daerah Reseptif Supriyani, Teni; Achmadi, Umar Fahmi; Susanna, Dewi
Kesmas Vol. 9, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jawa Barat merupakan salah satu wilayah reseptif malaria di Indonesia, khususnya Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan. Tahun 2009, 2011, dan 2012 telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) terutama di Kecamatan Cineam. Namun, pada tahun 2013 tidak terjadi KLB serupa. Ekosistem Cineam berupa pegunungan dan perkebunan kondusif untuk penularan malaria. Selain itu, banyak penduduk Cineam yang merupakan pekerja migran. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tidak terjadinya peningkatan kasus (resurgensi) malaria di daerah reseptif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada bulan Juni - Desember 2014, dengan menggunakan sampel seluruh penderita malaria positif di Kecamatan Cineam tahun 2013, yang berjumlah 27 kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kasus adalah pekerja migran. Secara spasial, ditemukan tempat perkembangbiakan Anopheles tersebar dekat dengan tempat tinggal kasus. Meskipun wilayah Kecamatan Cineam merupakan wilayah kondusif penularan malaria, tidak terjadi penularan horizontal pada tahun 2013. Analisis lebih lanjut mengindikasikan bahwa upaya deteksi dini, pengobatan segera menggunakan protokol standar yang memadai, pemberian obat profilaksis sebelum berangkat, serta penyuluhan intensif kepada masyarakat, dapat menekan timbulnya KLB pada tahun 2013. West Java provinces one of malaria-receptive areas in Indonesia, specifically the south area of Tasikmalaya District. In 2009, 2011 and 2012, there was extraordinary emergence, specifically in Cineam Subdistrict. However, in 2013, there was no any other similar case. Ecosystem of Cineam consisting of mountains and plantations was so conducive for malaria transmission. Moreover, there were many Cineam people as migrant workers. This study aimed to identify factors contributing to malaria resurgence in receptive area. This study was descriptive quantitative conducted on June to December 2014 using sample of all positive malaria patients at Cineam Subsdistrict in 2013 worth 27 case. Results showed that all cases were migrant workers. Spatially there was Anopheles-breeding areas spread closed to the case home. Even though Cineam Subsdistrict region is such a conducive area for malaria transmission, but there was none of any horizontal transmission in 2013. Further analysis indicated that early detection and prompt tratment used adequate standard protocol, prophylactic distribution before departing as well as intensive counseling to public might press extraordinary emergence in 2013.