Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Keluarga Berantakan Yohana Penina Zefanya Ribka; Novida Dwici Yuanri Manik
Journal of Religious and Socio-Cultural Vol 3 No 2 (2022): Journal of Religious and Socio-Cultural Vol.3 No.2 (October 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape dan Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/jrsc.v3i2.112

Abstract

Every child born in a family in general certainly needs affection and warmth of attention. But what the children dream of does not match what they experience in the family. We know that there are many children who experience or witness quarrels in their families. Sometimes children often get unfair treatment and always listen to hurtful sentences. What is experienced by children in such families causes the formation of character in the child to experience disturbances. The presence of various kinds of conflicts in the family, especially between the two parents, will unknowingly damage the child's memory. The children directly witnessed various debates and conflicts. Of course, when two people of different sex decide to unite in a marriage, then both of them should have been prepared both physically and mentally to face the various conflicts that will be present in the journey of marriage. Since the beginning of a family being formed, of course, a husband and wife have a dream to build a harmonious family, a family full of love and peace, a family that loves and respects each other. From this dream, in reality, not all families can experience what they dream of. The method used in this research is through library research. The result is in marriage there are various kinds of problems that result in mental stress to one partner which has an impact on the emergence of violence against children, whether physical, psychological or psychological violence, sexual violence, emotional violence and even another bad impact is children being neglected in the household. In order to overcome the growth of children who are less than optimal, especially those born in broken families, efforts are needed through Christian religious education. Setiap anak-anak yang lahir dalam suatu keluarga secara umum tentunya memerlukan kasih sayang dan kehangatan perhatian. Tetapi apa yang menjadi impian anak-anak tidaklah sesuai dengan apa yang mereka alami dalam keluarga. Kita mengetahui bahwa ada banyak anak yang mengalami atau menyaksikan pertengkaran dalam keluarganya. Adakalanya anak sering mendapatkan perlakukan tidak adil dan selalu mendengarkan kalimat-kalimat yang menyakitkan. Apa yang dialami oleh anak dalam keluarga demikian menyebabkan pembentukkan karakter pada sang anak mengalami gangguan. Hadirnya berbagai macam konflik dalam keluarga khususnya diantara kedua orang tua tanpa disadari akan merusak memori anak. Secara langsung anak menyaksikan berbagai perdebatan dan konflik. Sudah tentu Ketika dua orang yang berbeda jenis kelamin memutuskan untuk Bersatu dalam sebuah penikahan, maka seharusnya keduanya sudah memiliki kesiapan baik secara fisik maupun secara mental untuk menghadapi berbeagai konflik yang akan hadir dalam perjalanan pernikahan. Sejak awal sebuah keluarga dibentuk tentunya sepasang suami istrii sudah memiliki impian untuk membangun sebuah keluarga yang harmoni, keluarga yang penuh cinta dan damai, keluarga yang saling mencintai dan menghargai. Dari impian tersebut pada kenyataannya tidak semua keluarga bisa mengalami apa yang di impikan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu melalui penelitian pustaka. Hasil penelitian adalah dalam pernikahan ada berbagai macam persoalan yang mengakibatkan terjadinya tekanan jiwa kepada salah satu pasangan yang berdampak pada munculnya sebuah kekerasan kepada anak baik kekerasan fisik, psikologi atau kejiwaan, kekerasan seksual, kekerasan emosional bahkan dampak buruk yang lain adalah anak menjadi terlantar dalam rumah tangga. Guna mengatasi pertumbuhan anak yang kurang optimal secara khusus lahir dalam keluarga berantakan maka diperlukan upaya melalui pendidikan agama Kristen.
Pendampingan Kreativitas Guru Mengajar Dengan Mengunakan Metode Mewarnai Dalam Meningkatkan Minat Siswa Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Dasar 36 Menining Verra Ria Christia; Novida Dwici Yuanri Manik; Christian Ade Maranatha
SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (April 2022)
Publisher : Indonesia Christian Religion Theologians Association and Widya Agape School of Theology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.25 KB) | DOI: 10.46362/servire.v3i1.132

Abstract

Teacher creativity in teaching is the main thing so that children have an interest in learning. Teacher creativity is the basis for producing children who have an interest in the learning process and become creative children. Apparently, in creating learning, creative teachers are needed, this must be based on various aspects, one of which is seen from the teacher, so that children have an interest in learning, there it will be seen clearly how a teacher teaches creatively and makes children have an interest in learning. the learning. A teacher has a duty to educate and instill creativity in children. This writing tries how a teacher is able to create children to have an interest in learning. The teacher's creativity is the basis for children to be more interested in participating in the learning process, and teachers must also be able to be creative in learning. Various tools and facilities that support in creating a comfortable atmosphere, one of which is by using coloring it is really needed in the teaching process so that the child's learning process is not boring. The main objective of this research is to find out how much the teacher's creativity in the teaching process will be seen by students in increasing children's interest in the learning process. Kreatifitas guru dalam mengajar merupakan hal yang utama agar anak memiliki minat belajar. Kreatifitas guru menjadi dasar supaya menghasilkan anak-anak yang memiliki minat dalam proses pembelajaran dan menjadi anak yang kreatif. Ternyata, dalam menciptakan Pembelajaran di perlukan guru yang kreatif, hal tersebut harus didasari oleh berbagai aspek salah satunya adalah dilihat dari gurunya, sehingga anak memiliki minat untuk belajar, di situ akan terlihat dengan jelas bagaimana seorang guru mengajar dengan kreatif dan menjadikan anak memiliki minat dalam pembelajaran tersebut. Seorang guru memiliki tugas untuk mendidik, dan menanamkan kreatifitas kepada anak. Penulisan ini mencoba bagaimana seorang guru mampu menciptakan anak agar memiliki minat dalam pembelajaran. Kreatifitas guru yang dimiliki menjadi dasar agar anak lebih berminat untuk mengikuti proses pembelajaran, dan guru juga harus bisa menjadi kreatif dalam pembelajaran. Berbagai alat dan sarana yang menjadi pendukung dalam menciptakan suasana yang nyaman, salah satunya dengan menggunakan mewarnai hal tersebut sangat dibutuhkan dalam proses mengajar agar proses belajar anak tidak membosankan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kreatifitas guru dalam proses mengaar yang akan dilihat oleh anak didik dalam meningkatkan minat anak untuk proses pembelajaran.