Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DAN DEMONSTRASI MAKANAN SELINGAN BERBAHAN PANGAN LOKAL Indra Domili; M. Anas Anasiru; Yusni Igirisa; Maya Kumalasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10796

Abstract

Abstrak : Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah salah satu yang merupakan penyebab kematian di dunia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa Provinsi Gorontalo termasuk dalam 10 besar provinsi dengan prevalensi PTM tertinggi secara nasional. Lansia di Desa Poowo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango sebagian besar menderita penyakit tidak menular (PTM) berdasarkan hasil Posbindu. Salah satu cara untuk mengatasi PTM pada lansia yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin serta mengkonsumsi makanan yang sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 42 orang lansia di Desa Poowo Kecamatan Kabila berupa pemeriksaan kesehatan. Lansia yang mengalami masalah kesehatan diberikan konseling gizi, kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan makanan selingan menggunakan bahan pangan local. Hasil kegiatan berdampak positif bagi lansia dimana 100% lansia telah melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol, peningkatan pengetahuan sebesar 61,9% pada lansia dilakukan melalui konseling gizi serta aktif mengikuti kegiatan demonstrasi makanan selingan menggunakan bahan lokal.Abstract: Non-Communicable Diseases (NCD) is one of the leading causes of death in the world. Basic Health Research Data (Riskesdas) 2018 states that Gorontalo Province is included in the top 10 Provinces with the highest prevalence of NCDs nationally. The elderly in Poowo Village, Kabila District, Bone Bolango Regency mostly suffer from non-communicable diseases (PTM) based on the results of Posbindu. One way to overcome PTM in the elderly is to carry out regular health checks and consume healthy foods. This community service activity aims to carry out health checks for 42 elderly people in Poowo Village, Kabila District in the form of health checks. Elderly who experience health problems are given nutritional counseling, then a demonstration of making snacks using local food is carried out. The results of the activity have a positive impact on the elderly where 100% of the elderly have carried out health checks in the form of checking blood pressure, blood sugar and cholesterol, increasing knowledge in the elderly after nutrition counseling and being active in snack demonstration activities using local ingredients
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK SEKOLAH DASAR Fendri Ismail; M. Anas Anasiru; Rahma Labatjo; Sofyawati D. Talibo
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 8, No 1 (2022): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v8i1.473

Abstract

Nutrition knowledge is knowledge about the role of nutrition, nutrients, sources of nutriens in food, foods that are safe to eat so it does not cause disease, and how to process food properly so that nutrients in food are not lost and how to live a healthy life. Besides, stunting is the impact of various factors such as low birth weight, inappropriate stimulation and parenting, inadequate nutrients intake, recurrent infection, and other assorted environmental factors. The research aims to discover the overview of parental nutrition knowledge and stunting incidents in school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango Distirict. The research method applies a descriptive survey, namely a survey conducted to describe the variable examined. The population in this research is the whole elementary school stundents in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango District, Which is amounted to 147 students, while the samples taken are 34 students. The independent variable are parental nutrition knowledge and stunting incidents in school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango District. Finding discloses that parental knowledge with a good category is 85% and less good category is 15,0%. Whereas the stunting incident status in school children in Pauwo Village, Kabila Subdsitrict, Bone Bolango district indicates that a child (5,0%) is stunting, 30 children (80%) are normal, and three children (15%) are tall. In conclusion, parental nutrition knowledge is mostly in the good category and stunting incidents in elementary school students in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango District is 5%.Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang peranan dan zat gizi, sumber- sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman untuk dimakan sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang, serta bagaimana cara hidup sehat. Stunting merupakan dampak dari berbagai faktor seperti berat badan lahir rendah, stimulasi dan pengasuhan anak yang kurang tepat, asupan nutrisi kurang dan infeksi yang berulang, serta berbagai faktor lingkungan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Pengetahuan gizi orang tua dan terjadinya stunting pada anak sekolah dasar Di Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian ini menggunakan survey deskriptif, yaitu survey yang dilakukan untuk menggambarkan variable yang diteliti. Populasi yaitu seluruh siswa di sekolah dasar Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango yang berjumlah 147 siswa, sampel yang diambil yaitu berjumlah 34 orang. Variabel mandiri yaitu gambaran Pengetahuan gizi orang tua dan terjadinya stunting pada anak sekolah dasar di Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone bolango. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dengan kategori baik (85,0%) dan kategori kurang baik (15,0%), Status kejadian stunting anak sekolah dasar Di Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango bahwa sebanyak 1 orang (5,0%) memiliki status gizi pendek, sedangkan yang normal 30 orang (80,0%) dan 3 orang (15,0%) tinggi.
ASUPAN KARBOHIDRAT DAN PROTEIN SERTA KEJADIAN STUNTING PADA ANAK SEKOLAH Imran Tumenggung; Sri Yulan; M. Anas Anasiru
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 7, No 2 (2021): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v7i2.573

Abstract

 One of the nutritional problems of the Indonesia people is stunting. Those who often experience stunting are school children caused by lack of nutritional intake consumed, Inappropriate parenting behavior or patterns, low household food availability, and infectious diseases. This study aims to determine the description of carbohydrate and protein intake and the incidence of stunting in school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango District. The method employed was a descriptive survey, which is a survey to describe the variables studied. The population was 118 respondents where 55 of them met the inclusion criteria as the sample. The results showed that some school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango District were stunted (23%), and some had very low carbohydrate intake (27.3%), and protein intake (29.1%). In conclusion, school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango Disctrict experience low carbohydrate and protein intake, and the majority of their  nutritional status (H/A) is categorized as not stunting.Salah satu masalah gizi masyarakat di indonesia adalah stunting. Yang sering mengalami stunting adalah kelompok sasaran anak sekolah karena disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi, perilaku atau pola asuh orang tua yang salah, ketersediaan pangan tingkat rumah tangga yang rendah, dan juga infeksi penyakit. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui gambaran asupan karbohidrat dan protein serta kejadian stunting pada anak sekolah di Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif, yaiitu survey yang dilakukan untuk menggambarkan variabel yang diteliti. Populasi berjumlah 118 orang, sampel yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 55 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian anak sekolah mengalami stunting (23%), sebagian anak sekolah memiliki asupan karbohidrat yang sangat kurang (27,3%), dan asupan protein yang sangat kurang (29,1%). Kesimpulan penelitan yaitu anak sekolah di Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango memiliki asupan karbohidrat dan protein dengan kurang, sedangkan mayoritas status gizi (TB/U) berkategori tidak stunting.
GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR Desliana Dai; M. Anas Anasiru; Indra Domili; Novian Swasono Hadi
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 8, No 1 (2022): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v8i1.575

Abstract

Nutritional status is a condition caused by a balance between the intake of nutrients from food and the need for nutrients needed formeta-bolism of the body. The impact of malnutrition is that it can inhibit growth, reduce endurance, so it is susceptible to infectious diseases, resulting in low levels of intelligence, decreased physical ability, impaired physical and mental growth, stunting, blindness and death in children.  This research aims to determine the picture of nutritional status in elementary school children. Jenis this research is descriptive research.  Accidental sampling by accidental sampling.  The number of samples was 25 samples. Var i abel research i.e. nutritional status in primary school children. The results showed that the largest age categories were 10 years old (24.0%) and the least at the age of 7, 11 and 12 years respectively – 8.0%, male schoolchildren (52.0%) more than schoolchildren of the female sex (48.0%), elementary school children with normal nutritional status of 56%, thin 28%, very thin and fat 4% each,  and obesity 8%. The conclusion of this study is that most primary school children have good nutritional status.Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Dampak dari gizi kurang yaitu dapat menghambat pertumbuhan, mengurangi daya tahan tubuh, sehingga rentan terhadap penyakit infeksi, mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan, penurunan kemampuan fisik, gangguan pertumbuhan jasmani dan mental, stunting, kebutaan serta kematian pada anak. Penetian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi pada anak sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah  penelitian  deskriptif. Pengambilan sampel secara accidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 25 sampel. Variabel penelitian yaitu status gizi  pada anak sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan kategori umur yang paling besar adalah usia 10 tahun (24,0%) dan yang paling sedikit pada usia 7, 11 dan 12 tahun masing – masing 8,0%, anak sekolah jenis kelamin laki – laki (52,0%) lebih banyak dibandingkan dengan anak sekolah jenis kelamin perempuan (48,0%), anak sekolah dasar dengan status gizi normal sebesar 56%, kurus 28%, sangat kurus dan gemuk masing-masing 4%, dan obesitas 8%. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar anak sekolah dasar memiliki status gizi baik.
Cornfood bar (Zea mays l) and Goroho banana (M. Accincanafe) as alternative foods interlude people with type 2 diabetes mellitus Indra Domili; M Anas Anasiru
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 9, No 2 (2024): June
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v9i2.1507

Abstract

The World Health Organization (WHO) reported an increase in type 2 diabetes cases in Indonesia, from 8,4% in 2000 to 21,3 in 2030. Functional food innovation to prevent diabetes in the form of corn and Goroho banana-based food bars needs to be performed. This study aimed to determine preference and nutritional value in a preliminary study of food innovation. This research method used a one-variable completely randomized experimental design (CRD), three treatments; ratio of corn and goroho banana; F-1 (90:10), F-2 (80:20), and F-3 (70:30). The preference test was conducted in the organoleptic laboratory of the Nutrition Department of Gorontalo Health Polytechnic using 30 semi-trained panelists to obtain the most preferred formula based on the ranking test presented in averages and analyzed using the Friedman test followed by the Wilcoxon post-hoc test. The nutritional value of the food bars was tested at the Gadjah Mada University Food Laboratory from May to June 2020. Results of preference level for corn-based food bars (zea mays l) and goroho banana-based food bars (M. Accuminafe) sequentially F-1 (90:10) with a mean of 3,40, nutritional value  of 4,76% fat, 7,28% protein, 66,21% carbohydrates, and 1,28% crude fiber. In conclusion, F-1 was selected as a food source for people with diabetes mellitus. 
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF Indra Domili; M. Anas Anasiru; Arifasno Napu; Rabia Zakaria; Yanti Mustafa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19181

Abstract

Abstrak: Pemantauan Status Gizi 2020 Kabupaten Gorontalo menyatakan temuan kasus stunting wilayah Kecamatan Tilango sebesar 151 kasus (15,1%) dan wilayah Kecamatan Telaga Jaya sebesar 73 kasus (7.5 %), SSGI 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Gorontalo sebesar 28,3 %. Salah satu upaya pencegahan stunting dilakukan dengan menggunakan pendekatan intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Intervensi gizi sensitif, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan ibu hamil tentang pencegahan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif, menggunakan metode penyuluhan, pemantauan tumbuh kembang, kelengkapan imunisasi, pemantauan konsumsi Tablet Tambah Darah dan sumber air minum. Mitra yang terlibat mitra pendukung (Kepala Desa, aparat desa dan kader kesehatan) dan mitra sasaran (ibu hamil, ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan sebanyak 80 orang). Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan baik 81,25%, cukup 12,50% dan 6,25% kurang. Tumbuh kembang dan kelengkapan imunisasi menunjukkan 90,56% sesuai. Gambaran konsumsi TTD sebanyak 23 orang baik dan 4 orang kurang baik, sumber air minum keluarga yaitu air isi ulang 13 orang, air PDAM 58 orang dan 9 orang menggunakan sumur bor.Abstract: The 2020 Nutrition Status Monitoring of Gorontalo Regency stated that the findings of stunting cases in the Tilango District were 151 cases (15.1%) and the Telaga Jaya District area were 73 cases (7.5%). SSGI 2021 the prevalence of stunting in Gorontalo Regency is 28.3%. One of the efforts to prevent stunting is carried out by using a specific and sensitive intervention approach. Specific nutrition interventions, namely interventions related to improving nutrition and health. Sensitive nutrition interventions, such as provision of clean water and sanitation. The aim of the activity is to increase the knowledge of mothers under five and pregnant women about Stunting Prevention through Specific and Sensitive Interventions, using counseling methods, monitoring growth and development, completeness of immunization, monitoring consumption of Blood Supplement Tablets and drinking water sources. Partners involved are supporting partners (Village Head, village officials and health cadres) and target partners (pregnant women, mothers with children aged 0-59 months). The results of the activity showed good knowledge of 81.25%, 12.50% enough and 6.25% lacking. Growth and development and completeness of immunization showed 90.56% appropriate. An overview of the consumption of TTD as many as 23 people are good and 4 people are not good, the family's source of drinking water is refill water for 13 people, PDAM water for 58 people and 9 people use drilled wells.