Sri Novianti Toloi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak di TK Tunas Harapan Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Sri Novianti Toloi; Kusnan Kusnan
Indonesian Journal of Early Childhood Education (IJECE) Vol 2 No 02 (2022): IJECE Volume 2 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/ijece.v2i02.395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peran orang tua terhadap pembentukan karakter anak usia dini di TK Tunas Harapan Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow, (2) Upaya orang tua dalam mengatasi karakter anak yang bermasalah. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak. Sedangkan karakter merupakan sikap atau perilaku ‘gambar’ diri seseorang yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini informan yang di ambil adalah 15 orang tua (ibu) siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran orang tua terhadap pembentukan karakter anak di TK Tunas Harapan Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow sudah baik. Orang tua menjadi teladan bagi anak dalam bersikap jujur dengan menepati janji. Menerapkan rutinitas harian secara konsisten untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian anak. Menasehati anak untuk bertanggung jawab dengan mengakui kesalahan. Meningkatkan rasa peduli anak dengan saling tolong menolong. Membangun kerja sama antara orang tua dan anak dengan mengkomunikasikan kegiatan yang dilakukan. Berperilaku adil dengan tidak membeda-bedakan anak. Menanamkan pengetahuan agama sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang sopan dan berperilaku baik. Adapun upaya yang dilakukan orang tua untuk mengatasi karakter anak yang bermasalah yaitu dengan mendengarkan sudut pandang anak, menasehati serta memberi pemahaman kepada anak, dan memberikan hukuman atau teguran yang sesuai dengan kesalahan anak tanpa melukai fisik maupun psikis anak.