Diabetes Melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin). Faktor risiko dari diebetes melitus tipe 2 yaitu usia, jenis kelamin, obesitas, hipertensi, genetik, makanan, merokok, alkohol, kurang aktivitas. Pasien Diabetes Melitus dituntut untuk melakukan penatalaksanaan penyakit yang kompleks seperti pengaturan makan, latihan fisik, pengontrolan glukosa darah serta konsumsi obat-obatan. Diabetes melitus dapat menimbulkan komplikasi dan gejala penyakit yang mengganggu aktivita, implikasi tersebut merupakan stressor yang dapat menimbulkan stres, stresor dapat dikendalikan melalui mekanisme koping. Mekanisme koping merupakan proses yang aktif dimana menggunakan sumber-sumber dari dalam diri pribadi dan mengembangkan perilaku baru yang bertujuan untuk menumbuhkan kekuatan dalam individu, mengurangi dampak kecemasan bahkan stres dalam kehidupan. Upaya mekanisme koping yang dilakukan adalah adaptif dan maladaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali strategi koping pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan koping adaptif 38 orang (73%) sedangkan pasien yang menggunakan koping maldaptif 14 orang (27%) maka dapat disimpulkan bahwa pasien diabetes mellitus lebih banyak mengunakan mekanisme koping adaptif.