Nur Sophia Matin
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Training for Trainer: Meningkatkan Kesiapan dan Pemahaman Edukator di Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya Terhadap COVID-19 Mulyadi Mulyadi; Nur Sophia Matin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.615 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.884

Abstract

Sejak diketahui adanya kasus pneumonia jenis baru pada Desember 2019 akibat infeksi varian lain dari corona virus, WHO pada Februari 2020 secara resmi menyebut Covid-19 yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 menjadi penyebab pandemi dan telah merubah tatanan budaya serta kebiasaan hidup saat ini. Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 25 juta manusia diseluruh dunia dan terus berlanjut. Secara demografi WHO membagi akibat pandemi Covid-19 dalam 6 regional dengan manifestasi dan problem yang beragam: Amerika, Eropa, Timur Tengah, AsiaTenggara, Western Pacific, dan Afrika. Pada 13 April 2020 pemerintah Indonesia menyimpulkan pandemi Covid-19 merupakan suatu non-natural disaster. Akibat pandemi COVID-19 yang merupakan jenis virus baru membutuhkan adaptasi dan penyesuaian di setiap aspek kehidupan, khususnya dalam implementasi protokol kesehatan diberbagai kegiatan sosial, termasuk pendidikan, dan salah satunya pesantren. Pendidikan di pesantren memiliki tantangan tersendiri, karena sistim pendidikan yang penuh sepanjang hari, salah satu pesantren yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka adalah Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah yang berlokasi di kota Surabaya. Terkait hal diatas, diperlukan beberapa langkah dalam peningkatan pemahaman agar para santri dan pengurus pondok pesantren tidak terinfeksi danmenularkan virus COVID-19, salah satunya melalui training of trainer. Tema yang diangkat adalah “Menghadapi Pandemi COVID-19 dan kekinian”, membahas terkait SARS-CoV-2 yang senantiasa berkembang, hingga manifestasi klinis dan penatalaksanaannya. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pretest sebelum materi dan posttest setelah materi menggunakan Google form. Dari hasil yang didapat, dilakukan uji paired sample T test, secara statistik diperoleh hasil terdapat perbedaan yang signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan training yang diberikan memberi pengaruh yang bermakna. Kegiatan training for trainer ini telah sejalan dengan konsep Health Belief Model, ditujukan khusus untuk pendidik yang merupakan asatidz/asatidzah dari pondok pesantren. Merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa pendidik mendapatkan pelatihan dan pemahaman tentang prinsip kesehatan terutama yang bekerja di bidang pendidikan dalam kelompok tertentu seperti pesantren atau yang berasrama. Training of trainer ini dapat menjadi salah satu solusi dari masalah terkait urgensi persiapan dan pelatihan untuk pendidik kesehatan di pondok pesantren, untuk itu perlu dilakukan pengabdian dan pendampingan lebih lanjut kepada para asatidz/asatidzah selaku edukator, khususnya terkait kesiapan dan pemahaman mengenai COVID-19, serta problem kesehatan lainnya terutama yang terkait denganaktivitas sosial.
Sosialisasi COVID-19 Kekinian di Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya Warda El Maida Rusdi; Dewi Masithah; Nur Sophia Matin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.405 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.894

Abstract

Di era digital, khususnya masa revolusi industri keempat menyebabkan arus informasi mengalir dengan cepat. Kecepatan arus informasi saat ini kadang tidak berbanding lurus dengan kemampuan beberapa lapisan masyarakat dalam menyaring kebenarannya, termasuk hoaks dan fakta terkait informasi COVID-19. Padahal, COVID-19 bukan hanya “infeksi saluran pernapasan”, namun juga “infeksi sistem organ tubuh yang menular melalui saluran pernapasan” sehingga tidak bisa dianggap remeh. Pengetahuan yang benar tentang COVID-19 sangat diperlukan oleh masyarakat, termasuk lingkungan pondok pesantren. Berada di tengah kondisi pandemi, kegiatan keagamaan di mayoritas pondok pesantren masih tetap hidup, termasuk Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya. Meskipun sudah menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19, masih diperlukan penguatan agar para santri dan pengurus pondok pesantren tidak terinfeksi dan menularkan COVID-19. Hal itulah yang mendasari tim dari FK UNUSA mengadakan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Al-Jihad, untuk melakukan sosialisasi tentang sifat penyakit COVID-19 kekinian. Metode yang digunakan oleh tim adalah sosialisasi melalui penyuluhan. Pretest dan posttest juga dilakukan di awal dan akhir acara, untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan setelah kegiatan pengabdian. Diskusi yang hidup antara peserta dan pemateri menjadi indikator bahwa materi yang disampaikan dalam kegiatan ini dapat diterima dengan baik.