Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi Penyakit Rematik Terutama Terhadap Pola Makan dan Olahraga pada Penderita Rematik di Kelurahan VI Suku Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok Desy Merilla Erizon; Afridon Afridon; Mitra Andini; Aida Adha
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 2 No 3 (2022): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v2i3.237

Abstract

Rheumatoid arthritis (RA) adalah perubahan aoutoimun yang ditandai dengan inflamasi sistemik kronik dan progresif pada sendi terutama di ekstermitas.Penyebab rheumatoid arthritis salah satunya adalah pengaturan pola makanan yang menjadi faktor pemicu arthritis. Pencegahan kekambuhan RAdapat dilakukan dengan Pemantauan aktivitas penyakit menggunakan Disease Activity Score 28 (DAS28) agar mendapat penanganan dini. Selain itu, sebaiknya mengadakan perubahan-perubahan kecil pada pengaturan pola makan juga mengurangi makanan yang dapat mempengaruhi kekambuhan RA. Pengaturan pola makan yang baik sesuai dengan komponen pola makan yaitu dari jenis makanan, jumlah porsi makan, dan frekuensi makan. Di Kota Solok Penderita Rheumatic dari 4 puskesmas yang ada dikota Solok, puskesmas Tanah Garam yang paling banyak masyarakat yang menderita Rheumatic dari Bulan Maret-Mei 2022 yaitu 100 orang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang Penyakit Rematik, untuk mengetahui tentang pola makan penderita rematik, mengetahui penyebab tentang kekambuhan rheumatic dan pelaksanaan olah raga untuk penderita rheumatic. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2022. Peserta berjumlah 8 orang yang terdiri dari 1 orang lansia laki-laki dan 7 orang lansia perempuan. Peserta dapat menjelaskan tentang Pola Hidup dan memperagakan olahraga rheumatic untuk pencegahan rheumatic berulang.
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN PENGATURAN DIIT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD M.NATSIR KOTA SOLOK Desy Merilla Erizon; Putri Irmayanti
Ensiklopedia of Journal Vol 4, No 2 (2022): Vol 4 No. 2 Edisi 1 Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.495 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v4i2.1565

Abstract

Diabetes melitus adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan ataupun retensi insulin. Berdasarkan survey pendahuluan melalui wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 27 September 2021 terhadap 10 orang penderita diabetes mellitus yang sedang berobat ke Poli Interne RSUD M.Natsir Kota Solok sebanyak 4 dari 10 orang diantaranya mengatakan bahwa mereka tidak ada membatasi makanan yang akan dikonsumsi sehari- hari, 3 dari 10 orang mengatakan sering ngantuk jika sehabis makan dan 3 orang lainnya mengatakan tidak ada melakukan aktifitas fisik seperti jalan santai minimal 30 menit setiap harinya. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini Pasien DM yang berobat di Poli Penyakit Dalam RSUD M.Natsir Kota Solok tahun 2021. Teknik pengambilan sample acccidental sampling yaitu pengambilan sampel pada responden yang kebetulan ada pada saat penelitian.  Sampel dalam penelitian ini berjumlah 54 orang responden Hasil penelitian menunjukkan didapatkan terdapat p value 0,001 (α<0,05) hal ini berarti ada hubungan pengaturan diit dengan upaya pencegahan komplikasi akibat DM dengan nilai OR = 8,00. . Hasil uji statistik menunjukkan p value 0,002 (α<0,05) hal ini berarti ada hubungan aktifitas fisik dengan upaya pencegahan komplikasi akibat diabetes dengan nilai OR=5,50 Diharapkan petugas agar dapat memberikan informasi Upaya Pencegahan Komplikasi pada penderita Diabetes Melitus dan memberikan penyuluhan kepada penderita Diabetes Mellitus untuk menerapkan pola hidup sehat guna mencegah terjadi komplikasi diabetes mellitus.Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Pengaturan Diit
Hubungan Hospitalisasi dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua Balita Desy Merilla Erizon; Kurniati Maya Sari
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v2i1.514

Abstract

Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Hospitalisasi pada umumnya menimulkan beberapa reaksi pada orang tua dan anak salah satunya adalah perasaaan cemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan hospitalisasi dengan tingkat kecemasan orang tua balita di Puskesmas Tanah Garam Kota Solok Tahun 2023.Jenis Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 27 Maret – 15 April tahun 2023 dengan jumlah responden sebanyak 70 orang dengan tehnik pengambilan sampel accidentalsampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan data yang didapat diolah dan dianalisa secara univariat dan bivariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh (52,9%) responden ada mengalami hospitalisasi, lebih dari separuh (54,3%) responden mengalami tingkat kecemasan sedang. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan hospitalisasi dengan tingkat kecemasan orang tua balita di Puskesmas Tanah Garam dengan p value =0,000 (? <0,05).Dapat disimpulkan bahwa hospitalisasi mempengaruhi tingkat kecemasan orang tua, maka dari itu diharapkan kepada perawat untuk melakukan pendekatan yang baik dan komunikasi terapeutik kepada pasien dan keluarga sehingga dapat meminimalkan tingkat kecemasan orang tua.