Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Dan Kinerja Sekolah Di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung R.A. Rosmalinda Aryaningrat; Ayi Nazmul Hidayat
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3709/ilpen.v1i2.16

Abstract

Upaya ataupun cara peningkatan mutu pendidikan di Indonesia bisa dilakukan dengan cara memotivasi anak dengan bahasa yang komunikatif . Masih adanya beberapa hal terkait kepemimpinan kepala sekolah yang belum terlaksana dengan baik, yaitu dalam sisi pengawasan (controlling) dari seorang kepala sekolah yang masih lemah dan kegiatan yang berjalan di sekolah belum terevaluasi dengan baik oleh kepala sekolah. Adapun tujuan dari penelitian untuk mengetahui kepemimpinan, faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan, upaya kepemimpinan kepala sekolah profesional dalam meningkatkan kompetensi guru dan kinerja sekolah.di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan temuan penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan 1) Gambaran kepemimpinan Kepala Sekolah di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung,yaitu ditemukan beberapa hal diantaranya adalah: Kepala sekolah memiliki corak kepemimpinan demokratis, kepala sekolah membangun sikap keteladanan untuk staff dan bawahannya di sekolah, dan kepala sekolah mencerminkan corak kepemimpinan yang tegas. 2) Faktor Pendukung Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan kinerja sekolah di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung, adalah sebagai berikut: (a) Adanya komunikasi yang baik dan intens antar kepala sekolah-guru; (b) Adanya komitmen yang penuh dari sosok kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru; (c) Adanya pengalaman kepala sekolah dalam mengemban amanah sebagai kepala sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: (a) Jumlah guru yang tidak proporsional; (b) Masih ditemukan rendahnya kompetensi sebagian majelis guru; dan (c) Masih lemahnya aspek controlling dari kepala sekolah.3) Upaya Kepala Sekolah dalam dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan kinerja sekolah di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung, adalah dengan cara sebagai berikut: (a) Kepala sekolah melakukan inovasi; (b) Kepala sekolah memberikan arahan kepada majelis guru; (c) Kepala sekolah memantau kinerja guru; (d) Kepala sekolah memfasilitasi program-program pelatihan bagi majelis guru; (e) Menjalin kerjasama dengan stakeholder; (f) Kepala sekolah berusaha untuk menyediakan dan mengelola sarana dan prasaran di sekolah.
Manajemen Pengorganisasian Pada Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Cambridge Post Kecamatan Majalaya – Kabupaten Bandung R.A. Rosmalinda Aryaningrat; Ayi Nazmul Hidayat
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3709/ilpen.v2i1.25

Abstract

Dalam menjalankan pengelolaan LKP dibutuhkan pemimpin atau manajer untuk memanajemen pengorganisasian dan menjalankan tugas sesuai dengan fungsi manajemen secara efisien dan efektif. Tujuan penelitian untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan manajemen pengorgansasian pada lembaga kursus dan pelatihan - LKP Cambridge Post Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, karena ada beberapa pertimbangan. Pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Jenis dan pendekatan penelitian kualitatif ini untuk mencari data mengenai manajemen pengorganisasian pada Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Cambridge Post Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa manajemen pengorganisasian sangat dibut uhkan oleh semua lembaga kursus pelatihan, baik itu lembaga kursus pelatihan yang berorientasi keuntungan maupun organisasi yang tidak berorientasi pada keuntungan. Tanpa manajemen, semua lembaga kursus pelatihan akan mengalami kendala dan dalam pencapaian tujuan akan sedikit yang diperoleh.