Septiana Fauzi
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI DI IPA PURWAHARJA PERUMDAM TIRTA ANOM Septiana Fauzi; Abdul Fatah
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 10 No 2 (2022): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v10i2.79

Abstract

Kenaikan jumlah penduduk Kota Banjar ke depan dapat mempengaruhi kenaikan dari jumlah pelanggan air bersih di IPA Purwaharja Perundam Tirta Anom, sekaligus juga dapat meningkatkan konsumsi air bersih di Kota tersebut. Oleh karena itu diperlukan analisa terhadap jalur pendistribusian air bersih yang efektif agar semua pelanggan bisa terpenuhi kebutuhannya dengan biaya distribusi yang rendah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Transportasi. Pemecahan solusi awal menggunakan Northwest Corner Method, Least Cost Method, dan Vogel’s Approximation Method. Metode Vogel’s merupakan solusi awal terbaik dengan biaya yang rendah jika dibandingkan dengan solusi awal yang lain. Adapun untuk mencari solusi optimal menggunakan Stepping Stone. Hasil perhitungan yang diperoleh yakni total biaya operasional pendistribusian air bersih harian di IPA Purwaharja PERUMDAM Tirta Anom Kota Banjar adalah sebesar Rp.6.934.893, lebih kecil dari biaya operasional harian sebelumnya yaitu sebesar Rp.7.730.631. Jika dilihat dari jalur distribusinya, dihasilkan bahwa jalur pendistribusian air bersih yang efektif yang mampu mengurangi biaya operasional harian dapat dilakukan perubahan dari sebelumnya, dimana titik distribusi Intake 1, IPA WTP I, Tandon 2 dan Tandon 3 harus diistirahatkan terlebih dahulu untuk mengurangi kelebihan kapasitas produksi air dimana hal ini dapat membuat biaya operasional pendistribusian air bersih menjadi tinggi yang bersifat pemborosan. Selain itu kapasitas di Intake 5 dapat dikurangi untuk menyesuaikan dengan jumlah kebutuhan di setiap wilayah tujuan.