Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Elemen Arus lalu lintas dengan Metode Underwood, Greenberg dan Greenshield, di Jalan Timor Raya Kota Kupang Andi Kumalawati; Yuliana Arfinta Pivinsu; Elsy E Hangge; Hidayat Rizal
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 September 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.657 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v2i2.4694

Abstract

AbstrakJalan Timor Raya merupakan jalan yang sering mengalami masalah lalu lintas, Hal ini disebabkan karena meningkatnya volume kendaraan setiap tahunnya. Dari hasil analisis data menunjukan bahwa pada titk pengamatan 1 model hubungan V-S-D adalah model Greenshield dengan R2 = 0,9257, Sd= 0,3822 dengan persamaan Q = 0,0573.D-19,374. Pada titik pengamatan 2 model hubungan V-S-D yang sesuai adalah model Underwood dengan R 2 = 0,9662, Sd = 0,4707 dengan persamaan Q = 15,364 e0,001.D . Pada titik pengamatan 3 model hubungan V-S-D yang sesuai adalah model Greenshield dengan R2 = 0,9732,Sd= 0,4377 dengan persamaan Q = 0,0499.D-9,2086. Pada titk pengamatan 4 model hubungan V-S-D yang sesuai adalah model Underwood dengan R2 = 0,9826, Sd= 0,4354 dengan persamaan Q = 14,861e0,001.D. Nilai tingkat pelayanan jalan pada ke empat titik adalah C. Dimana kondisi arus lalu lintas masih dalam batas stabil. AbstractTimor Raya road is a often experiences traffic problems. This is due to the increasing volume of vehicles every year. From the result of data analysis, it shows that a the observation poin 1the V-S-D relationship model that is suitable is the Greenshield model with R2 = 0.9257, Sd =0.3822 with the equation Q = 0.0573. D-19,374. At observation point 2, the V-S-D relationship model that is suittable is the Underwood mode with R2 =0,9662, Sd = 0.4707 with the equation Q = 15.364. At observation poin 3 the V-S-D relationship model that is suitable is the Greenshield model with R2 = 0.9732, Sd = 0.4377 with the equation Q = 0.0499.D-9.2086. At the observation poin 4 the V-S-D relationship model that is suitable is the Underwood model with R2 = 0.9826, Sd = 0.4354 with the equation Q = 14.861e0,001.D. The value of the road service level at the four points is C. Where traffic flow conditions are still.
Analisis Kebutuhan Air pada Daerah Irigasi Air Sagu di Kabupaten Kupang Wilhelmus Bunganaen; Elsy E Hangge; Paula Peniel Jane Aty
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 September 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.88 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v2i2.6878

Abstract

Kabupaten Kupang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tergolong iklim tropis kering. Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui BWS NT II membangun beberapa daerah irigasi di Kabupaten Kupang salah satunya adalah Daerah Irigasi Air Sagu dengan luas sebesar 163 Ha sebagai alternatif untuk mengoptimalkan ketersediaan air yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar debit andalan dengan Metode F. J. Mock dan mengetahui besar kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Air Sagu dengan perhitungan secara manual dan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0. Besar debit andalan setengah bulanan maksimum dengan Metode F. J. Mock terjadi pada bulan Februari (I) sebesar 2,47 m3/detik sedangkan minimum terjadi pada bulan November (I) sebesar 0,83 m3/detik. Kebutuhan air irigasi maksimum untuk pola tanam padi-padi-palawija dengan perhitungan secara manual sebesar 0,61 m3/detik, sedangkan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0 sebesar 0,67 m3/detik. Kebutuhan air irigasi minimum untuk pola tanam padi-padi-palawija dengan perhitungan secara manual sebesar 0,07 m3/detik, sedangkan perhitungan dengan Program Cropwat 8.0 sebesar 0,01 m3/detik. Neraca air untuk pola tanam padi-padi-palawija aternatif 1-alternatif 4 mengalami surplus air dengan surplus air paling tinggi sebesar 2,40 m3/detik pada perhitungan secara manual dan 4,55 m3/detik dengan menggunakan Program Cropwat 8.0.
Pengaruh Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Menggunakan Kapur, Fly Ash dan Bottom Ash Terhadap Kapasitas Dukung Tanah Elsy E Hangge; Rosmiyati A Bella; Anastasia Quitita Stadya Manek
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 September 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.504 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v2i2.7767

Abstract

Tanah lempung ekspansif di Desa Oebelo merupakan tanah dengan potensi kembang susut yang besar dan sering menyebabkan kerusakan struktur. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya perbaikan tanah melalui stabilisasi secara kimiawi menggunakan kapur, fly ash dan bottom ash. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh stabilisasi tersebut terhadap sifat fisik dan mekanis tanah, serta kapasitas dukung maksimum yang dihasilkan melalui nilai California Bearing Ratio (CBR). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Tanah asli (TA) dicampurkan dengan 5% kapur, 20% bottom ash dan fly ash dengan variasi 10% (V1), 15% (V2), 20% (V3), 25% (V4) dan 30% (V5) dari berat kering tanah. Selanjutnya dilakukan uji sifat fisik dan mekanis tanah, serta uji CBR terendam dan tak terendam, dengan perlakuan tanpa pemeraman dan 7 hari pemeraman. Hasil pengujian menunjukkan tanah asli tergolong dalam kelompok A-7-6 (AASHTO) dan kelompok CH (USCS). Seiring penambahan stabilisator nilai berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, persentase tanah berbutir halus, kadar air optimum dan potensi pengembangan mengalami penurunan, sedangkan nilai batas susut, berat volume kering dan nilai CBR mengalami peningkatan. Nilai CBR dengan penambahan bottom ash meningkat 3,33 kali dari campuran tanpa bottom ash. Kelima variasi campuran yang ada memenuhi syarat nilai CBR untuk kondisi terendam (>3%), dan hanya V1 yang tidak memenuhi syarat untuk kondisi tak terendam (>6%). Kapasitas dukung maksimum dihasilkan dari sampel CBR tak terendam dengan 7 hari pemeraman (V5) sebesar 16,66%.
Perilaku Tegangan Regangan Lempung Ekspansif yang Distabilisasi Menggunakan Kapur, Fly Ash dan Bottom Ash Elsy E Hangge; Hanna Defanti Galla; Remigildus Cornelis
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 2 No 2 (2022): Volume 2 No.2 September 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.383 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v2i2.7851

Abstract

Tanah lempung Ekspansif merupakan tanah yang memiliki kemampuan kembang susut yang tinggi. Sifat teknik tanah lempung ekspansif dapat ditingkatkan dengan stabilisasi. Bahan stabilisasi yang digunakan yaitu, kapur, fly ash dan bottom ash dengan variasi campuran kapur 5% (tetap), fly ash 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dan bottom ash 20% (tetap). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, berupa pengujian sifat fisik dan mekanis tanah di Laboratorium. Pengujian dilakukan pada tanah asli dan tanah yang distabilisasi untuk mengetahui perilaku tegangan regangan yang dihasilkan melalui pengujian UCT (Unconfined Compression Test). Perubahan nilai terbesar pada pengujian tekan bebas dengan pemeraman 7 hari pada variasi campuran kapur 5%, fly ash 30% dan bottom ash 20% dengan nilai daya dukung tanah (qu) 3,2 kg/cm2 dari nilai tanah asli 0,326 kg/cm2 dan nilai kohesi tanah undrained (cu) 1,600 kg/cm2 dari nilai tanah asli 0,088 kg/cm2. Perubahan yang lain terlihat pada kurva tegangan regangan tanah yang distabilisasi lebih curam daripada tanah asli dan terjadi peningkatan nilai modulus elastistas yaitu 2316,683 kN/m2 dari nilai tanah asli 423,773 kN/m2. Dari penelitian didapat nilai daya dukung tanah dan nilai modulus elastisitas yang mengalami kenaikan setelah distabilisasi sehingga tanah dapat digunakan untuk lapisan tanah dasar