This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Marselinus Yanuar Poerba
Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Percepatan Menggunakan Metode Crashing pada Proyek Pekerjaan Struktur Pembangunan Rumah dan Klinik Bali Marselinus Yanuar Poerba; Retno Indryani
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.102648

Abstract

Proyek konstruksi memiliki tiga batasan (triple constraint) yang terdiri dari anggaran, jadwal, dan mutu. Ketiga hal tersebut menjadi parameter penting yang sering dijadikan sebagai sasaran proyek bagi penyelenggara proyek. Namun, pelaksanaan proyek tidak selamanya sesuai dengan rencana, terdapat berbagai macam faktor yang membuat proyek menjadi bermasalah. Permasalahan pada proyek dapat mengakibatkan proyek mengalami keterlambatan (delay). Pelaksanaan Proyek Pekerjaan Struktur Pembangunan Rumah dan Klinik Bali direncanakan dapat diselesaikan dalam 51 minggu. Namun dikarenakan terdapat kendala saat proses pemancangan dan pengaruh cuaca, pada minggu 39 proyek mengalami keterlambatan sebesar 8,02%. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis percepatan menggunakan metode crashing. Analisis dilakukan pada minggu 40 dengan sisa durasi penyelesaian proyek sebesar 12 minggu (84 hari), untuk pekerjaan yang belum diselesaikan. Alternatif percepatan dilakukan dengan menggunakan penambahan jam kerja dan penambahan jumlah pekerja berdasarkan kondisi di lapangan. Setelah dilakukan percepatan, selanjutnya dilakukan analisis lama waktu yang berhasil dipercepat dan kebutuhan biaya percepatan untuk masing-masing alternatif. Hasil percepatan dari kedua alternatif tersebut dibandingkan dan dicari alternatif percepatan yang paling optimal. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, untuk alternatif percepatan dengan penambahan jam kerja didapatkan durasi optimum pada iterasi 15 dengan durasi 84 hari dan biaya total Rp. 2.262.590.362. Sedangkan untuk alternatif percepatan dengan penambahan jumlah pekerja didapatkan durasi optimum terjadi pada iterasi 22 dengan durasi 69 hari dan biaya total Rp. 2.159.768.425. Kedua alternatif bisa memenuhi sisa durasi penyelesaian proyek sebesar 84 hari. Namun alternatif percepatan dengan penambahan jumlah pekerja lebih optimal untuk dilakukan, dikarenakan menghasilkan biaya dan durasi yang lebih kecil daripada alternatif percepatan dengan penambahan jam kerja.