p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Lintang Ratri Rahmiaji
Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERPAAN CELEBRITY ENDORSER DAN TERPAAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-WOM) DALAM MEDIA SOSIAL TIKTOK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SARIAYU Alya Farras Azzahra; Djoko Setyabudi; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya brand yang menggunakan TikTok sebagai media promosi untuk menaikkan penjualannya tidak sejalan dengan brand Sariayu, hal tersebut terlihat pada laporan tahunan Sariayu yang mengalami penurunan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh Terpaan Celebrity Endorser dan Terpaan Electronic Word of Mouth (E-WOM) dalam Media Sosial TikTok terhadap Minat Beli Produk Sariayu. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan teori respon kognitif dan teori traditional word of mouth. Penelitian mengambil subjek berusia 15 sampai >40 tahun, laki-laki dan perempuan, pengguna aplikasi TikTok dan pernah melihat iklan Sariayu di TikTok dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama terdapat pengaruh, dengan kata lain semakin tinggi terpaan celebrity endorser yang diterima maka semakin tinggi pula minat beli responden dan menunjukkan bahwa penggunaan celebrity endorser efektif dan sejalan dengan teori respon kognitif. Selanjutnya, hipotesis kedua terdapat pengaruh, dengan kata lain semakin tinggi terpaan electronic word of mouth yang diterima maka semakin tinggi pula minat beli responden dan menunjukkan bahwa adanya E-WOM efektif dan sejalan dengan teori traditional word of mouth. Saran peneliti selanjutnya menggunakan populasi yang berbeda dan platform sosial media yang berbeda agar penelitian lebih berkembang.
PEMELIHARAAN HUBUNGAN PERNIKAHAN ANTARA PENYANDANG DISABILITAS DAN NONDISABILITAS Audrey Novaris Fernandes; Hedi Pudjo Santosa; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan yang berjalan dengan harmonis, dan bertahan lama merupakan dambaan bagi setiap insan yang menjalankan rumah tangga, termasuk pasangan penyandang disabilitas dan nondisabilitas. Namun nyatanya, pernikahan dengan seorang penyandang disabilitas justru memiliki pengaruh yang kuat terhadap kestabilan pernikahan serta meningkatkan risiko konflik dan perceraian. Maka dari itu, dibutuhkan peran pemeliharaan hubungan guna menjamin keberlanjutan suatu hubungan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemeliharaan hubungan pernikahan yang dilakukan antara penyandang disabilitas dan nondisabilitas dengan menggunakan tiga teori utama, yakni Teori Pemeliharaan Hubungan dan Teori Ekuitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Untuk mengungkap dan menggali lebih dalam pengalaman unik yang dimiliki oleh pasangan, penelitian ini memanfaatkan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) sebagai sarana pengumpulan data. Hasil penelitian ini mengungkapkan jika pasangan penyandang disabilitas dan nondisabilitas, baik yang pasangan yang salah satunya menyandang disabilitas sebelum maupun sebelum melakukan pernikahan berhasil memelihara dan mempertahankan hubungan pernikahannya dalam kurun waktu yang lama dan harmonis. Keberhasilan ini dapat dicapai pasangan dengan melakukan manajemen konflik serta melakukan strategi pemeliharaan hubungan (positivity, openness, assurances, social network, sharing tasks, conflict management, joint activities, mediated communication, avoidance/antisocial behavior, dan humor). Pasangan pasangan suami istri yang salah satunya menjadi penyandang disabilitas setelah melakukan pernikahan, terutama pihak pasangan nondisabilitas, harus mengeluarkan usaha yang lebih besar untuk mempertahankan pernikahannya dibandingkan pasangan sebaliknya. Pasangan nondisabilitas ini memiliki dua faktor yang membuatnya bertahan dalam pernikahan, yakni prinsip pribadi serta kepercayaan pada agama yang dianutnya. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah melihat kajian lain mengenai bagaimana pasangan disabilitas dan nondisabilitas menegosiasikan identitasnya yang berbeda dengan Teori Negosiasi Identitas.