Roudlotul Jannah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Moderasi Islam dalam Media Sosial; Studi Analisis Terhadap Pemahaman Agamawan di Youtube Maulana Achmad; Roudlotul Jannah
An-Nida' Vol 46, No 2 (2022): July - December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v46i2.20845

Abstract

Pemaknaan terhadap konsep moderasi Islam dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143 terus menjadi pembahasan yang hangat dalam berbagai golongan masyarakat Indonesia. Pembahasan konsep moderasi Islam saat ini juga disebarluaskan oleh agamawan dalam media sosial, salah satunya pada media Youtube. M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar yang ikut serta dalam memberikan pemahaman konsep moderasi Islam dalam media Youtube. Maka, pertanyaan yang ingin dijawab dalam kajian ini adalah: bagaimana pemahaman agamawan (M. Quraish Shihab, Buya Yahya, dan Habib Husain Ja’far al-Hadar) terhadap konsep moderasi Islam pada konteks saat ini?. Dalam menjawab pertanyaan ini pendekatan yang digunakan adalah teori fungsi interpretasi Jorge J.E. Gracia, dengan melakukan tiga tahap analisis yaitu, analisis fungsi historis, fungsi makna, dan fungsi implikasi. Hasilnya, pemahaman konsep moderasi Islam para agamawan disandarkan pada makna wasathiyah dalam Q.S al-Baqarah [2]: 143. Pemaknaan wasathiyah mengalami perkembangan dari makna awal yaitu adil, tengah dan menyeimbangkan, menjadi konsep moderasi Islam yang didalamnya tidak menghilangkan makna awal. Implikasi fungsi makna moderasi Islam adalah bagaimana mewujudkan konsep moderasi Islam pada konteks saat ini dengan tujuan menerapkan prinsip agama Islam yang damai dan toleran.
Bagaimana Mahasiswa NU Memahami Islam Moderat? Benny Afwadzi; Miski Miski; Mila Aulia; Roudlotul Jannah
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 9 No 2 (2023): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v9i2.5054

Abstract

Abstract: This research is motivated by many scholars who challenge NU, which is considered a moderate Islamic organization, and the meanings of the word moderate vary. On the other hand, moderate Islam is a solution to many students' radical thoughts and terror. By taking Unisma as the research object, this article focuses on two topics: NU students' interpretation of moderate Islam and the factors that influence this interpretation. This article is qualitative research using in-depth interviews with 12 students with various study program characteristics. The findings obtained from this study are, first, NU students interpret moderate Islam with three models: teachings, nation and state, and relations with modernity. These three understandings are separate from NU's moderate principles. Most NU students accept moderate Islamic terminology, but a small number of them reject it. Second, the moderatism of NU students is influenced by many factors, including family background, education, social media, environment, and association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. And association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. And association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. Keywords: Doctrine, Moderate Islam, Modernity, Nation and State, NU students. Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak sarjana yang memberikan tantangan pada NU yang dianggap sebagai organisasi Islam moderat dan pemaknaan terhadap kata moderat yang bervariasi. Di sisi lain, Islam moderat merupakan solusi atas pemikiran radikal dan teror yang banyak dimiliki oleh mahasiswa. Dengan mengambil Unisma sebagai objek penelitian, artikel ini fokus pada dua topik, yakni interpretasi mahasiswa NU terhadap Islam moderat dan faktor-faktor yang mempengaruhi interpretasi tersebut. Artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada 12 mahasiswa dengan karakter program studi yang bervariasi. Temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah, pertama, mahasiswa NU menginterpretasikan Islam moderat dengan tiga model: ajaran, berbangsa dan bernegara, dan relasi dengan modernitas. Ketiga pemahaman tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip moderat NU. Sebagian besar mahasiswa NU menerima terminologi Islam moderat, namun sebagian kecil dari mereka menolaknya. Kedua, moderatisme mahasiswa NU dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah latar belakang keluarga, pendidikan, media sosial, lingkungan, dan pergaulan. Lebih jauh, penelitian ini menerima anggapan bahwa moderatisme di NU tidak berada pada satu garis yang sama, tetapi juga menolak penelitian menyebut bahwa mahasiswa NU cenderung radikal dan intoleran. Kata Kunci: Ajaran, Bangsa dan Negara, Islam Moderat, Mahasiswa NU, Modernitas.
Bagaimana Mahasiswa NU Memahami Islam Moderat? Benny Afwadzi; Miski Miski; Mila Aulia; Roudlotul Jannah
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 9 No 2 (2023): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v9i2.5054

Abstract

Abstract: This research is motivated by many scholars who challenge NU, which is considered a moderate Islamic organization, and the meanings of the word moderate vary. On the other hand, moderate Islam is a solution to many students' radical thoughts and terror. By taking Unisma as the research object, this article focuses on two topics: NU students' interpretation of moderate Islam and the factors that influence this interpretation. This article is qualitative research using in-depth interviews with 12 students with various study program characteristics. The findings obtained from this study are, first, NU students interpret moderate Islam with three models: teachings, nation and state, and relations with modernity. These three understandings are separate from NU's moderate principles. Most NU students accept moderate Islamic terminology, but a small number of them reject it. Second, the moderatism of NU students is influenced by many factors, including family background, education, social media, environment, and association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. And association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. And association. Furthermore, this study accepts that moderatism in NU is not on the same line but also rejects research suggesting that NU students tend to be radical and intolerant. Keywords: Doctrine, Moderate Islam, Modernity, Nation and State, NU students. Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak sarjana yang memberikan tantangan pada NU yang dianggap sebagai organisasi Islam moderat dan pemaknaan terhadap kata moderat yang bervariasi. Di sisi lain, Islam moderat merupakan solusi atas pemikiran radikal dan teror yang banyak dimiliki oleh mahasiswa. Dengan mengambil Unisma sebagai objek penelitian, artikel ini fokus pada dua topik, yakni interpretasi mahasiswa NU terhadap Islam moderat dan faktor-faktor yang mempengaruhi interpretasi tersebut. Artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada 12 mahasiswa dengan karakter program studi yang bervariasi. Temuan yang didapatkan dari penelitian ini adalah, pertama, mahasiswa NU menginterpretasikan Islam moderat dengan tiga model: ajaran, berbangsa dan bernegara, dan relasi dengan modernitas. Ketiga pemahaman tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip moderat NU. Sebagian besar mahasiswa NU menerima terminologi Islam moderat, namun sebagian kecil dari mereka menolaknya. Kedua, moderatisme mahasiswa NU dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah latar belakang keluarga, pendidikan, media sosial, lingkungan, dan pergaulan. Lebih jauh, penelitian ini menerima anggapan bahwa moderatisme di NU tidak berada pada satu garis yang sama, tetapi juga menolak penelitian menyebut bahwa mahasiswa NU cenderung radikal dan intoleran. Kata Kunci: Ajaran, Bangsa dan Negara, Islam Moderat, Mahasiswa NU, Modernitas.