Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Description of Sharp Violent Wound Pattern among Death Cases at Bhayangkara Hospital Level III Manado in the Period July 2019 – June 2021 Joana M. Posumah; Johannis F. Mallo; Djemi Tomuka
e-CliniC Vol. 10 No. 1 (2022): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v10i1.37812

Abstract

Abstract: Sharp violence is an action resulting in injuries to the body surface caused by sharp objects that are commonly found around us, such as knive, razor, and even axe. Sharp violence that causes the victim to lose his/her life becomes a criminal act or a crime against life (murder). According to Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri in 2018 concerning the number of murders in Indonesia, North Sulawesi was in the sixth place. This study aimed to describe the pattern of sharp violent injuries among cases of death victims at the Bhayangkara Hospital Level III Manado during the period July 2019 - June 2021. This was a retrospective and descriptive study using Visum et Repertum data. The results obtained 22 cases of death victims due to sharp violence. Most cases occurred in the period of July 2019 - June 2020 as many as 19 cases (86.4%). The most frequent age group was 21-30 years with eight cases (36.4%), followed by age group 17-20 years (36.4%), and age goups 31-40 years and >50 years (each of 18.2%). Male dominated female cases (18 cases/81.8% and 1 case/18.2%). Type of wound  was 100% as stab wound. The location of the most injuries was on the left chest which was 13 victims (59%). In conclusion, cases of violent death were mostly male, aged around 21-30 years old, with a stab wound on the left chest.Keywords: wound pattern; sharp violence Abstrak: Kekerasan tajam merupakan tindakan yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh disebabkan oleh benda tajam yang umum ditemukan, seperti pisau, silet, bahkan kapak. Kekerasan tajam yang menyebabkan korban kehilangan nyawa menjadi suatu tindak pidana kriminal atau kejahatan terhadap nyawa (pembunuhan). Laporan Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri pada tahun 2018 menyatakan bahwa Sulawesi Utara berada di urutan keenam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola luka kekerasan tajam pada kasus kematian di RS Bhayangkara Tingkat III Manado periode Juli 2019-Juni 2021. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data Visum et Repertum. Hasil penelitian mendapatkan 22 kasus kematian korban kekerasan tajam. Kasus kematian terbanyak terjadi pada periode Juli 2019-Juni 2020 yaitu 19 kasus (86,4%). Kelompok usia terbanyak yaitu 21-30 tahun sebanyak delapan kasus (36,4%), diikuti kelompok usia 17-20 tahun (36,4%), serta 31-40 tahun dan >50 tahun (masing-masing 18,2%). Jenis kelamin didominasi oleh laki-laki (18 kasus/81,8% dan 1 kasus/18,2%). Jenis luka merupakan 100% luka tusuk. Lokasi perlukaan terbanyak di dada sebelah kiri yaitu 13 orang (59%). Simpulan penelitian ini ialah kasus kematian kekerasan tajam sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berusia 21-30 tahun, dengan jenis luka tusak pada dada kiri.Kata kunci: pola luka; kekerasan tajam 
Deaths of Health Workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Exposed to Coronavirus Disease-19 Period 2020-2021 Reinhart E. Sunardibuana; Johannis F. Mallo; James F. Siwu
Medical Scope Journal Vol. 3 No. 2 (2022): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v3i2.37340

Abstract

Abstract: Coronavirus disease-19 (COVID-19) pandemic has spread to all countries, including Indonesia. This pandemic has caused a lot of losses in economic factors as well as losses of relatives including health care workers. This study aimed to determine the description of deaths among health care workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado, who were exposed to COVID-19. This was a retrospective and descriptive study using secondary data, namely all deaths of health care workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital exposed to COVID-19 in the period of 2020-2021. The results showed that there were four cases of deaths among health care workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital exposed to COVID-19 during the period 2020-2021. Three cases were over 55 years old and one case was between 25-55 years old. Three cases were male and one case was female. Four cases were medical personnel (general practitioners and specialists). Four cases had hypertension, three cases had diabetes, and one case had heart disease as comorbid. In conclusion, from the health workers at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital exposed to COVID-19, the majority of deaths occurred in males, aged over 55 years, medical personnel, and had hypertension as comorbid.Keywords: mortality; health care workers; coronavirus disease-19 Abstrak: Pandemi coronavirus disease-19 (COVID-19) melanda semua negara, termasuk Negara Indonesia. Pandemi ini menyebabkan banyak kerugian, dari faktor ekonomi hingga kehilangan kerabat termasuk tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kematian tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder, yaitu seluruh data kematian tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19 periode 2020-2021. Hasil penelitian mendapatkan empat kasus kematian pada tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19 selama periode 2020-2021 yaitu tiga kasus berusia di atas 55 tahun dan satu kasus berusia di antara 25-55 tahun. Terdapat tiga kasus berjenis kelamin laki-laki dan satu kasus berjenis kelamin perempuan; kesemuanya ialah tenaga medis (dokter umum dan dokter spesialis). Empat kasus dengan komorbid hipertensi, tiga kasus dengan komorbid diabetes, dan satu kasus dengan komorbid penyakit jantung. Simpulan penelitian ini ialah pada tenaga kesehatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang terpapar COVID-19, mayoritas kematian terjadi pada laki-laki, berusia di atas 55 tahun, tenaga medis, dengan komorbid hipertensi.Kata kunci: mortalitas; tenaga kesehatan; coronavirus disease-19