Syifa Nur Fauziah
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Potensi Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Syifa Nur Fauziah; Lia Warlina
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 18, No 1 (2022): JPWK Volume 18 No. 1 March 2022
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v18i1.35473

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran lokasi agrowisata dan menilai  objek wisata berdasarkan kriteria agrowisata di Kecamatan Lembang. Untuk penilaian agrowisata digunakan 10 kriteria yang memiliki pembobotan yang berbeda – beda. Persebaran dari 18 lokasi agrowisata relatif merata di 12 desa dari 16 desa di Kecamatan Lembang. Berdasarkan hasil analisis penilaian objek agrowisata, nilai tertinggi terdapat di Objek Wisata Orchid Forest Lembang (3,65), sedangkan untuk nilai terendah terdapat di Nyawang Bandung (2,55). Menurut tingkat potensialnya, terbagi menjadi 3 kategori yaitu kurang potensial (skor 2,25 – 2,91) dengan 7 objek agrowisata meliputi Kopi Luwak Cikole, Kampung Bawang, Budidaya Cacing dan Pengolahan Biogas Kampung Wisata Areng, Nyawang Bandung, Kebun Jeruk Dekopon, Cipanengah Lemon Farm, dan Bird Pavillion. Kategori cukup potensial (skor 2,92 – 3,28) dengan objek wisata meliputi Farm House Susu Lembang, Imah Noong, Kampung Wisata Pasir Angling, Floating Market dan De Ranch. Kategori sangat berpotensi (skor 3,29 – 3,65) dengan objek wisata meliputi Pal 16, Grafika Cikole Lembang, Orchid Forest Lembang, Kampung Agro Cibodas, La Fresa Farm dan Kampung Bunga Begonia. Agrowisata di Kecamatan Lembang baru memanfaatkan keindahan alam, namun belum  menyesuaikan dengan kecocokan yang optimal untuk kegiatan pertanian. Kecamatan Lembang yang yang potensial untuk kegiatan pertanian ini sebaiknya digunakan sebagai salah satu inovasi unggulan dalam pengembangan wilayah.