p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MODUL SARGA
Yusril Akhmad Hudhanto
Universitas Amikom Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Identitas Tempat Pasar Telo Karangkajen Yogyakarta Ani Hastuti Arthasari; Muhammad Deni Iskandar; Yusril Akhmad Hudhanto; Listia Nisa Ayu
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.109-118

Abstract

Penelitian tentang identitas tempat (place identity) banyak dilakukan dengan dilatarbelakangi pada kondisi hilangnya kekhasan (distinctiveness) yang menjadi pembeda antara satu tempat dengan tempat lainnya, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk memunculkan atau mengembalikan kekhasan tempat-tempat tersebut. Pasar Telo Kararangkajen merupakan pasar tradisional yang menjual singkong dan ubi, berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Karangkajen Yogyakarta. Pasar ini merupakan satu-satunya pasar khusus yang memperdagangkan singkong dan ubi, sehingga dikategorikan ke dalam jenis pasar tradisional khusus. Secara kegiatan perdagangan sudah ada kekhasan (distinctiveness) di lokasi ini, yaitu pada komoditas dagangannya. Namun tidak demikian halnya pada wujud bangunannya. Berangkat dari hal tersebut, lokasi Pasar Telo dianggap memiliki keunikan aktivitas pengguna dimana aktivitas adalah salah satu faktor yang memiliki pengaruh kuat pada sebuah identitas tempat. Dengan penekanan pada penelitian keruangan arsitektural maka penelitian ini berfokus pada identifikasi fisik lingkungan pasar, aktivitas (termasuk interaksi, konektivitas dan kohesi) yang khas dari pengguna, dan upaya meningkatkan identitas tempat secara fisik melalui usulan perancangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identifikasi fisik lingkungan pasar, aktivitas (termasuk interaksi, konektivitas dan kohesi) yang khas dari pengguna, serta upaya meningkatkan identitas tempat secara fisik melalui usulan perancangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif induktif. Dalam pembahasannya menggunakan pendekatan metode deskriptif. Tahap penelitian yang dilakukan pertama kali adalah membuat analisa fisik arsitektural yang ada di Pasar Telo Karangkajen. Kemudian melihat pola aktivitas pengguna pasar menggunakan pemetaan perilaku (behaviour mapping) serta mendefinisikan kekhasan yang muncul dalam perilaku pengguna. Sehingga didapatkan identitas eksisting Pasar Telo Karangkajen. Tahapan terakhir adalah melakukan upaya peningkatan identitas yang ada melalui rancangan fisik arsitektural, termasuk pada penataan muka bangunan, street furniture, dan penanda (signage). Luaran yang diharapkan adalah publikasi jurnal nasional dan penerbitan HaKi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan perluasan studi kasus atas peminatan topik place identity, serta untuk memberikan informasi mengenai hal-hal apa saja yang dapat diterapkan pada desain Pasar Telo Karangkajen untuk memperkuat kekhasan lokal setempat. Kondisi fisik arsitektural dapat ditangkap oleh panca indera (overt) mempengaruhi pengguna di Pasar Telo, hal ini juga didukung oleh adanya aktivitas sebagai hal yang tak nampak (covert) namun bisa dirasakan sebagai suatu kekhasan yang dapat meningkatkan identitas Pasar Telo Karangkajen.
Konektivitas Ruang Terbuka Hijau Aktif pada Taman Kota di Pekalongan: Active Green Open Space Connectivity in Pekalongan Urban Park Rhisa Aidilla Suprapto; Yusril Akhmad Hudhanto
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 18 No. 1 (2024): January 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v18i1.1362

Abstract

Upaya pengembangan Ruang Terbuka Hijau tersebut akan berpotensi menjadi jejaring ruang publik yang juga akan meningkatkan kualitas iklim mikro suatu kota. Bahkan jejaring ruang publik yang ditunjukkan dengan adanya konektivitas antara satu ruang dan lainnya juga dapat memperkuat identitas Kota Kreatif. Keberadaan jejaring ruang publik dapat memfasiltasi kebutuhan ruang rekreasi di tengah padatnya Kota Pekalongan. Kajian terkait konektivitas jejaring ruang publik di Kota Pekalongan belum pernah dilakukan, sehingga studi untuk mengetahui bagaimana keterhubungan dari kelima taman kota tersebut belum diketahui. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan observasi lebih lanjut guna mengetahui bagimana konektivas jejaring antara ruang publik tersebut.