Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUMENTASI UNTUK MENGUKUR LEBAR KERJA (CUTTING WIDTH) PADA MINI COMBINE HARVESTER Renny Eka Putri; Ade Sandri; Irriwad Putri
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 23 No. 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.051 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2022.023.03.7

Abstract

          Pengukuran lebar kerja menggunakan sensor tentunya lebih efisien dan lebih akurat dibandingkan dengan pengukuran secara manual. Pengukuran lebar kerja ini dibutuhkan dalam penentuan hasil panen atau yang lebih dikenal dengan yield monitoring. Yield monitoring adalah salah satu teknologi pertanian presisi yang berfungsi untuk memonitoring hasil penentuan hasil panen secara langsung (real time). Teknologi ini mengumpulkan data berupa grain flow (ton/jam), lebar kerja (cutting width), kecepatan combine harvester (km/jam) dan grain moisture content (%). Pengukuran lebar kerja dilakukan dengan cara mengukur jarak antara pembacaan sensor pada header kiri dan kanan, kemudian dikurangi dengan lebar header. Pengukuran lebar kerja secara real time dibutuhkan pada pemantauan hasil panen yang dilakukan oleh mini combine harvester. Dalam proses pemanenan, mini combine harvester akan bekerja memotong padi. Lebar kerja biasanya dihitung dengan mengukur jarak dari header mini combine harvester. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem pengukuran untuk  lebar kerja (cutting width) pada mini combine harvester dan melakukan uji kinerja untuk sistem tersebut. Sistem instrumentasi yang dikembangkan dalam mengukur lebar kerja adalah dengan menggunakan Sensor ultrasonik US-100 sebagai sensor jarak kemudian ESP 32 sebagai mikrokontroler sekaligus modul WiFi yang akan dikoneksikan dengan database dan diinterpretasikan kedalam bentuk digital menggunakan LCD I2C. Dengan sistem ini dapat digunakan oleh petani untuk memantau hasil panennya secara langsung. Alat ini juga memudahkan petani untuk memasang atau melepaskan alat sesuai dengan kebutuhan karena bersifat “plug and play”           Cutting width measurements using sensors are certainly more efficient and more accurate than manual measurements. Measurement of this cutting width is needed in determining crop yields or better known as yield monitoring. Yield monitoring is a precision agricultural technology that functions to monitor the results of determining crop yields in real time. This technology collects data in the form of grain flow (tons/hour), cutting width (cutting width), combine harvester speed (km/hour) and grain moisture content (%). Measurement of the cutting width is done by measuring the distance between the sensor readings on the left and right headers, then subtracting the width of the header. Measurement of cutting width in real time is needed in monitoring harvests carried out by mini combine harvesters. In the harvesting process, the mini combine harvester will work to cut the rice. The cutting width is usually calculated by measuring the distance from the mini combine harvester header. The purpose of this research is to develop an instrumentation system to measure the cutting width of a mini combine harvester. The instrumentation system developed to measure the cutting width is to use the ultrasonic sensor US-100 as a distance sensor then ESP 32 as a microcontroller as well as a WiFi module which will be connected to the database and interpreted into digital form using an I2C LCD. This system can be used by farmers to monitor their harvest directly. This tool also makes it easier for farmers to install or remove the tool according to their needs because it is "plug and play"
Program Penghijauan untuk Konservasi Lingkungan di Kenagarian Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung Wulan Kumala Sari; Ade Sandri; Atika Miftahul Jannah; Nelvi Kurnia Putri; Hasnan Habib; Dwi Ulfa Anggraini; Diah Rosita; Latifa Rilla Asshari; Tsabitah Dzahwa Ahmad; Filza Husna; Septian Vivaldi; Mufidhatul Muqarramah; Nabila Fadia Haya; Dwi Ramasepti Arta; Nengsi May Frilina; Ravie Mahendra; Tiara Anesta Asri; Ayu Wandira Agustin; Chalbi Azani; Egina Safitri; Farhah Anggana
Buletin Dharmas Andalas Vol. 1 No. 1 (2024): Buletin Dharmas Andalas
Publisher : Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bda.v1i1.2

Abstract

Sebagian wilayah di Nagari Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung adalah berupa perbukitan yang landai dan dilalui beberapa aliran sungai, yakni Batang Lasi, Batang Laweh dan Batang Piruko. Topografi wilayah ini terdiri dari perbukitan sedang hingga dataran rendah dengan jenis tanah podsolik merah kuning yang termasuk tanah marginal dengan kesuburan tanah yang rendah dan mudah terkena erosi sehingga memiliki keterbatasan dalam hal ketersediaan air, sehingga kegiatan penghijauan mutlak diperlukan. Selain itu, wilayah ini juga dilalui aliran sungai yang dapat dipelihara kelestariannya dan ditingkatkan fungsinya dengan kegiatan penghijauan berupa penanaman tanaman tahunan dan buah-buahan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk merubah pola pikir dan perilaku petani sebagai pelestari sumber daya alam, mengendalikan erosi tanah dan banjir, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Jorong Simancuang, Jorong Ladang Kapeh, dan Jorong Tapi Balai di Nagari Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung dengan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi penanaman/penghijauan. Mahasiswa yang terlibat adalah sebanyak dua puluh orang. Masyarakat Nagari Padang Sibusuk sangat antusias dalam diskusi tentang budidaya tanaman tahunan dan buah-buahan, serta pentingnya konservasi tanah dan lingkungan. Sebagian besar peserta sangat tertarik dan akan langsung menanam tanaman penghijauan pada lahan mereka, terutama yang terletak di daerah bantaran sungai. Dalam rangka memenuhi harapan tim pengabdian agar kegiatan ini sukses dan berlanjut ke depannya maka dilakukan pemberian bantuan berupa ±400 bibit tanaman tahunan dan buah-buahan kepada masyarakat di Nagari Padang Sibusuk. Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan penghijauan ini telah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pentingnya konservasi untuk menjaga kelestarian tanah dan lingkungan.