Falentina Syivasari
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Kualitatif Phenomenology: Peran Radiografer Dalam Mengerjakan Pemeriksaan Radiologi Untuk Pasien Covid-19 Falentina Syivasari
Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD) Vol 8, No 2: JULY 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jimed.v8i2.8209

Abstract

Background: Until now, Indonesia has become one of the countries with the highest health worker death rate in ASIA and the 3rd highest in the world due to exposure to COVID-19, reaching 647 people. Radiographers are one of the first lines of health professionals who are very likely to be exposed to COVID-19. The purpose of the study is to find out the adaptation of new radiographer habits during the COVID-19 pandemic including radiographer work experience, radiographer health conditions (including fisk and mental health) and radiographer resilience in pandemic times.Methods: Research design uses a qualitative approach with phenomenological types of research. The selection of informants is obtained from observations and interviews to radiographers. The study used purposive sampling techniques. Research instruments use observation sheets, interview guidelines and documentation study sheets. This research was conducted in the Radiology Unit at COVID-19 referral hospitals, public hospitals and private hospitals, around the city area of Surabaya, east Java. The data collection time is expected to be held in April - June 2021.Results: The results showed the work experience of radiographers before the pandemic period was very different from the experience during the pandemic. Radiographers experienced more convenience when working in the time before the pandemic. Much of the change lies in the use of personal protective equipment. The majority of respondents had high optimism about their health condition as well as a great sense of responsibility in caring for patients suspected of Covid-19. The majority of respondents continue to carry out the obligation to treat patients suspected of Covid-19 or who are confirmed positive for Covid-19 because it is an obligation for every radiographer. These differences include restrictions on the number of radiographers in the room, the use of PPE at level 3, and the screening process that must be done before examining patients.Conclusions: The role of radiographers is very important in carrying out radiological examinations, especially in pandemic times. Radiographers who are competent and comply with the SOP during the pandemic so as to minimize exposure to Covid 19.
Teknik Pemeriksaan Kontras Bipolar Voiding Uretrocysthography Pada Kasus Strictur Uretra Cystonomy Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Jombang Ahmad Fauzan Shiddiq; Falentina Syivasari
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v4i1.29

Abstract

Salah satu pemeriksaan radiologi dengan menggunakan media kontras ialah Uretrocystografi. Pemeriksaan uretrografi digunakan untuk melihat adanya lokasi penyempitan pada uretra. Sedangkan, bipolar uretrocystografi untuk melihat lokasi dan panjang penyempitan seperti yang terjadi pada penderita dengan klinis striktur uretra, maka dilakukan pemeriksaan bipolar uretrocystografi dengan memasukkan cairan kontras memalui kateter cyctotomy (searah aliran dengan perkemihan) dan melalui orificium urethra secara retrograde (berlawanan arah dengan perkemihan. Ada beberapa prosedur pemeriksaan radiologi untuk dapat melihat apakah ada keabnormalan pada jalannya suatu sistem organ pada manusia. Diantaranya yang sering kali kita jumpai adalah gangguan pada sistem organ urinaria/perkemihan. Pada orang tua, sistem organ urinaria sangat rentan sekali terganggu. Hal ini menarik penulis untuk mengangkat kasus pemeriksaan radiografi pada sistem perkemihan dengan menggunakan bantuan kontras atau biasa disebut dengan BVUC untuk diangkat menjadi laporan studi kasus.
Teknik Pemeriksaan Antebrachii Sinistra Dengan Klinis Fraktur Greenstick Menggunakan Modalitas Computed Radiography Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah Nganjuk Falentina Syivasari; Hasya Miftakul Fauziah
Strada Journal of Radiography Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v1i2.37

Abstract

Pemeriksaan antebrachii adalah salah satu pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media kontras. Indikasi pada antebrachii yang sering terjadi adalah fractur. Fraktur atau biasa disebut patah tulang yang biasanya disebabkan oleh adanya benturan dengan benda keras. Fraktur yang sering terjadi pada anak-anak adalah fraktur greenstick. Fraktur greenstick adalah fraktur tidak sempurna yang mana sebagian masih utuh. Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan antebrachii di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah Nganjuk adalah proyeksi Anteroposterior (AP) dan Lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil positioning, teknik pemeriksaan, dan hasil radiograf pemeriksaan antebrachii dengan proyeksi AP dan Lateral yang sedikit berbeda dari teori dalam memposisikan antebrachii sinistra pada kasus fractur greenstick. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan praktek langsung dalam menangani pasien menggunakan alat Computed Radiography (CR). Dari hasil pemeriksaan yang dibaca Dokter Spesialis Radiologi Rumah Sakit Daerah Nganjuk menunjukkan bahwa pada hasil radiograf tampak adanya fraktur greenstick ⅓ mid Os Radius dan Os Ulna.
Teknik Pemeriksaan Antebrachii Sinistra Dengan Klinis Fraktur Suspect Of Radius Dan Ulna Menggunakan Modalitas Computed Radiography Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Putra Waspada Tulungagung Jaka Irwanto; Falentina Syivasari
Strada Journal of Radiography Vol. 5 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v5i1.43

Abstract

Fraktur ossa antebrachi adalah terputusnya kontinuitas tulang os radius dan os ulna. Fraktur adalah patah tulang, merupakan tipe kerusakan atau kelainan yang sering terjadi pada tulang. Penggunaan istilah fraktur juga membawa maksud kontinuitas tulang yang terputus dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur radiografi yang tepat untuk pemeriksaan radiografi ossa antebrachi dengan sangkaan fraktur suspect of radius dan ulna pada pasien yang sulit digerakkan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Untuk mendapatkan gambaran radiografi yang optimal pada sangkaan fraktur suspect of radius dan ulna pada pasien yang sulit digerakkan di Instalasi Rumah Sakit Putra Waspada Tulungagung. Dilakukan dengan proyeksi posteroanterior dan lateral. Hasil penelitian diperoleh tampak adanya fraktur radius dan ulna di 1/3 bagian tengah ad axim cumcontractionem. Processing film yang digunakan untuk pemeriksaan ossa antebrachi dengan klinis fraktur suspect of radius dan ulna pada pasien yang sulit digerakkan menggunakan computed radiography (CR). Demi menunjang kenyamanan para petugas radiografer, pasien dan lingkungan sekitar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu mencegah kebocoran radiasi yang terjadi pada instalasi radiologi, dan alat pelindung bagi petugas.
Teknik Pemeriksaan Vertebrae Thoracolumbal pada Klinis Paraparese di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri Bintang Bima Sakti; Falentina Syivasari; Andica Apriannisa
Strada Journal of Radiography Vol. 5 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v4i2.49

Abstract

Pemeriksaan vertebrae thoracolumbal adalah salah satu pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media kontras. Indikasi pada vertebrae thoracolumbal yang sering terjadi adalah spondylolisthesis. Spondylolisthesis adalah kondisi medis yang terjadi ketika satu tulang belakang (vertebra) bergeser ke depan atau ke belakang terhadap tulang belakang di bawahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pemeriksaan vertebrae thoracolumbal dengan klinis paraparese di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Tempat penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Ada pasien atas nama Ny. S datang ke Instalasi Radiologi Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, arahan dari dokter dilakukan pemeriksaan Xray Thoracolumbal AP/Lateral. Hasil pemeriksaan terdapat pergeseran tulang belakang dan adanya kelemahan pada bagian otot tulang belakang selanjutnya akan dilakukan tindakan lebih lanjut. Pada pemeriksaan vertebrae thoracolumbal di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri. Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan vertebrae thoracolumbal di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri adalah proyeksi AP dan lateral. Teknik pemeriksaan thoracolumbal adalah menggunakan proyeksi AP dan lateral. Tujuannya untuk mengindikasi klinis paraparese agar menghasilkan gambaran keadaan yang lebih jelas.
Teknik Pemeriksaan Ct Scan Kepala Dengan Indikasi Stroke Di Instalaasi Radiologi Rsd Nganjuk Risdo Catur Setyawan; Kartono Abdul Aziz; Falentina Syivasari
Strada Journal of Radiography Vol. 6 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjr.v6i1.53

Abstract

Stroke adalah suatu kejadian rusaknya sebagian dari otak. Terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat, atau jika robek atau bocor. Stroke, atau cerebrovascular accident (CVA), adalah hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat, karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karena iskemia (berkurangnya aliran darah) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis, arterial embolism), atau adanya haemorrhage (pendarahan). Stroke iskemik yang biasanya disebabkan oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita stroke dan bisa mencapai 85 persen, sedangkan stroke pendarahan hanya 15 persen, tetapi stroke pendarahan dapat menyebabkan kematian pada 40 persen pasiennya. Yang perlu diperhatikan juga adalah stroke iskemik ringan yang gejalanya mirip stroke, tetapi akan hilang dengan sendirinya dalam 24 jam (transient ischemic attacks (TIA)). Hal ini terjadi karena penyumbatan pembuluh darah hanya terjadi sementara. Tetapi bagaimanapun, jika hal ini terjadi, maka kemungkinan terjadinya stroke berikutnya yang lebih berat dapat terjadi. CT Scan kepala pada kasus stroke non hemoregik yang paling optimal dalam menggambarkan informasi citra anatomi dari 6 variasi slice thickness dan interval reconstruction yaitu pada variasi 2 dengan nilai slice thickness 1 mm dan interval reconstruction 0.5 mm yang memiliki nilai mean rank paling tinggi yaitu 4.65. Terdapat perbedaan anatomi pada setiap variasi slice thickness dan interval reconstruction, Pada variasi slice thicknesss 1 mm dan interval reconstruction 0.5 mm menghasilkan gambaran antomi yang paling optimal. Pada tanggal 20 Januari 2024, pasien dengan inisial mrs. S datang ke instalasi radiologi RSD Nganjuk dengan diantar oleh transporter IGD menggunakan brangkart, pada lembar permintaan tersebut tertulis permintaan radiologi untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala Non kontras. Prosedur pemeriksaan CT Scan kepala Non kontras yang dilakukan di RSD Nganjuk dibedakan ada dua yaitu kasus trauma dan non-trauma, pada kasus trauma diperlukan penambahan informasi diagnostic seperti perhitungan volume pendarahan dan pembuatan tampilan gambar 3D.