Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembelaan Hak-Hak Difabel Oleh LSM Perspektif Islam Fajarwati, Hiba; Asofik, Mohammad Rif’an
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 5 No 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.6174

Abstract

Difabel adalah masyarakat dengan kebutuhan khusus dan belum mampu menjaga serta merawat diri mereka sendiri yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa, masyarakat difabel sering kali mengalami tindak kekerasan, diskriminasi, dan pengurangan hak sebagai masyarakat. Melihat fakta ini sebagian masyarakat membentuk LSM lembaga swadaya yang ditujukan untuk menjaga, membela dan memperjuangkan hak-hak difabel dalam kehidupan bermasyarakat tanpa mengharapkan imbalan atau sesuatu apapun. Perjuangan LSM dalam membela hak-hak masyarakat difabel yang bukan merupakan bagian keluarga dan tanpa mengharapkan imbalan apapun kurang disorot dan mendapat apresiasi, padahal perbuatan mereka sangat mulia disisi Allah Swt dan bernilai dakwah. Tulisan ini bertujuan untuk mengangkat derajat kedudukan difabel dalam masyarakat dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memahami dan menghormati para difabel sehingga tidak terjadi diskriminasi yang menyebabkan difabel tidak memperoleh hak-haknya dari pendidikan, kesehatan, akses publik dan lainnya. Tulisan ini menggunakan metode library research yaitu metode penelitian yang menggunakan buku, jurnal, dan dokumen penunjang lainnya sebagai data. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah adanya LSM dalam pembelaan hak-hak difabel menjadikan angka diskriminasi terhadap difabel berkurang dan terjadinya pemerataan hak terhadap difabel dalam berbagai bidang di masyarakat.
Legal Consequences of Establishing the Civil Rights of Illegitimate Children from the Progressive Fiqh Perspective Fajarwati, Hiba; Nur, Iffatin; Hidayat, Fatkul
KARSA Journal of Social and Islamic Culture Vol. 32 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v32i1.13646

Abstract

This study was motivated by a phenomenon that contrasts with justice for children, especially adulterous or born-out-of-wedlock children who cannot receive their basic rights, which should become both parents' responsibilities to fulfill. The responsibilities include the right to get recognition as children, to have their daily life needs fulfilled, to be protected, and to be legally borne. In addition, there is a phenomenon that the children do not get guardianship and inheritance rights. This problem needs to be revealed through a study using a qualitative method with a multi-site model. The research location is at the cities’ religious courts of Mojokerto, Malang, and Surabaya. Through a comprehensive study, it was found that 1) juridical implications of determining the civil rights of born-out-of-wedlock children at the Religious Courts of Mojokerto, Malang, and Surabaya showed that they have not been able to accommodate the principle of justice and the best interests of the child and have not fully implemented the principle of legal progress and 2) from the progressive fiqh (Islamic jurisprudence) perspective, legislative decisions, and juridical implications of determining born-out-of-wedlock children at the related Courts require renewal to formulate a proof mechanism of istilḥāq (children origin determination) and strengthen the Courts to carry out istilḥāq based on justice.
Litigation and Penology of Pedophilia in the Perspective of Indonesian Conventional and Islamic Laws Nur, Iffatin; Teguh, Teguh; Fajarwati, Hiba
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 22 No 2 (2022): Analisis : Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsk.v22i2.14184

Abstract

The high number of pedophilic incidences in Indonesia is partly due to the lack of community’s social control and the weak supervision of the litigation and penological processes. Considering the impact of pedophilia to victims including long-term trauma, injury, and socio-moral damage that tends to be acute and dangerous, intensive monitoring of both litigation and penological processes must be carried out on a massive scale to ensure and maximize the sustainable protection for children which guarantees and protects their rights so they can live, grow, develop, and participate optimally appropriate to human dignity and integrity as well as get protection from any form of violence and discrimination act. This empirical-normative-juridical qualitative study uses emic and etic approaches; the data analysis refers to the explication technique developed by Von Eckartsberg, Wertz, and Schweitzer, starting with data interpretation and continuing with the integration of interview results and normative-juridical analysis. The results of the study show that the litigation and penology of pedophilia are in line with the Indonesian conventional law and in accordance with the objectives of Islamic law (maqasid shari’ah) eventhough at its penological aspect it is not pretty optimal yet.
Pembelaan Hak-Hak Difabel Oleh LSM Perspektif Islam Fajarwati, Hiba; Asofik, Mohammad Rif’an
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol. 5 No. 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.6174

Abstract

Difabel adalah masyarakat dengan kebutuhan khusus dan belum mampu menjaga serta merawat diri mereka sendiri yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa, masyarakat difabel sering kali mengalami tindak kekerasan, diskriminasi, dan pengurangan hak sebagai masyarakat. Melihat fakta ini sebagian masyarakat membentuk LSM lembaga swadaya yang ditujukan untuk menjaga, membela dan memperjuangkan hak-hak difabel dalam kehidupan bermasyarakat tanpa mengharapkan imbalan atau sesuatu apapun. Perjuangan LSM dalam membela hak-hak masyarakat difabel yang bukan merupakan bagian keluarga dan tanpa mengharapkan imbalan apapun kurang disorot dan mendapat apresiasi, padahal perbuatan mereka sangat mulia disisi Allah Swt dan bernilai dakwah. Tulisan ini bertujuan untuk mengangkat derajat kedudukan difabel dalam masyarakat dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memahami dan menghormati para difabel sehingga tidak terjadi diskriminasi yang menyebabkan difabel tidak memperoleh hak-haknya dari pendidikan, kesehatan, akses publik dan lainnya. Tulisan ini menggunakan metode library research yaitu metode penelitian yang menggunakan buku, jurnal, dan dokumen penunjang lainnya sebagai data. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah adanya LSM dalam pembelaan hak-hak difabel menjadikan angka diskriminasi terhadap difabel berkurang dan terjadinya pemerataan hak terhadap difabel dalam berbagai bidang di masyarakat.