This Author published in this journals
All Journal Widyaparwa
Prameswari Dyah Gayatri Budi Anggraeni Ilyas
Yogyakarta State University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TREN PENGGUNAAN BAHASA ASING PADA NAMA DIRI MASYARAKAT JAWA Prameswari Dyah Gayatri Budi Anggraeni Ilyas; Teguh Setiawan
Widyaparwa Vol 49, No 1 (2021)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.103 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v49i1.765

Abstract

The word choice of a name is considered important for every person. A proper name is not only used as a nickname but also as hope from the name giver. The use of proper names is motivated by two factors, socio-cultural and the knowledge of the parents. Ethnically, Javanese people give the name for their child by using an ethnic name. However, such a phenomenon has shifted. The existence of a new trend in naming makes young modern families started to leave the Javanese ethnical name. The young family tends to choose a foreign name as their child’s name. This research is conducted to figure out the shift from Javanese people’s names in 2000 to 2020 as well as specified identities found. The aim of this research is to explain the view of Javanese people towards modernization and globalization in choosing names. This research used a qualitative approach. The data obtained from Javanese people’s names are from Family Card and Information System and Village Connectivity (SIKDES). The result of this research is Javanese people names who were born in 2000 to 2020 tend to use English and Arabic words. The researcher also found the existence of a nomenclature pattern that is divided into religion, birth markers, admired characters, family names, and hopes.Pemilihan nama diri dianggap sangat penting bagi setiap orang. Nama diri tidak hanya digunakan untuk sapaan, tetapi juga sebagai harapan dari pemberi nama. Penggunaan nama diri dilatarbelakangi oleh adanya faktor sosial budaya dan wawasan orang tua. Secara etnis masyarakat Jawa memberi nama anaknya dengan menggunakan kosakata bahasa Jawa. Fenomena tersebut mengalami pergeseran, adanya tren baru dalam pemberian nama diri membuat keluarga muda modern mulai meninggalkan kosakata bahasa Jawa dalam pemberian nama. Keluarga muda cenderung memilih kosakata bahasa asing untuk pemberian nama diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pergeseran nama diri masyarakat Jawa di tahun 2000 hingga 2020, dan identitas apa saja yang ditemukan. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana cara pandang masyarakat Jawa terhadap modernisasi dan globalisasi dalam pemilihan kosakata nama diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari nama masyarakat Jawa pada kartu keluarga dan Sistem Informasi dan Koneksitas Desa (SIKDES). Hasil penelitian ini adalah nama diri masyarakat Jawa yang lahir pada tahun 2000 hingga 2020 cenderung menggunakan kosakata bahasa Inggris dan bahasa Arab. Peneliti juga menemukan adanya bentuk tata nama yang terbagi menjadi agama, penanda kelahiran, karakter yang dikagumi, nama keluarga, dan harapan.