Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LAGU ISTIKHARAH CINTA KARYA YEDO KURNIAWAN DARI GRUP SIGMA, DUMAI: INTUISI MUSIKAL SEBAGAI METODE PENCIPTAAN DALAM KAJIAN HIPERSEMIOTIK Zulkarnaen Iskandar Zaini; Wilma Sriwulan; Zainal Warhat
Widyaparwa Vol 46, No 1 (2018)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.387 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v46i1.164

Abstract

This research discusses about the creation of Istikharah Cinta song written by Yedo Kurniawan of Sigma Group Dumai City, in which the song was created with musical intuition. The purpose of this research is to understand how far the interrelation between the literation which derived from literature work and listened-song, which then acquired and became the intuition of the artist or the song writer such as Yedo Kurniawan. This research uses descriptive analytic method through literature study. The research result shows that the creation of Yedo Kurniawan's Istikharah Cinta song was inspired from his personal experience before marrying his beloved woman, his intuition which influenced by the songs he used to listen, literature work, and from his experiences which related to music. Istikharah Cinta is the most famous song of Sigma that it is accepted by Nasheed Lover, and both national and international music label.Penelitian  ini membahas tentang penciptaan lagu Istikharah Cinta oleh Yedo Kurniawan grup Sigma dari Kota Dumai yang mengandalkan intuisi musikal dalam penciptaannya. Tujuan penelitan untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan antara literasi yang bersumber dari karya sastra dan lagu-lagu yang sering didengar melekat dan menjadi intuisi kepada pengkarya/pencipta lagu seperti Yedo Kurniawan.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terciptanya lagu Istikharah Cinta ciptaan Yedo Kurniawan terinspirasi dari pengalaman pribadi sebelum menikahi perempuan pilihannya, intuisi yang diperoleh dari lagu-lagu yang sering didengar, karya sastra yang dibaca, dan pengalaman yang berkaitan dengan musik. Lagu Istikharah Cinta paling tenar dalam grup Sigma sehingga diterima oleh kalangan pencinta Nasyid dan label music, baik nasional maupun mancanegara.
KOMPOSISI MUSIK MAQAM DUO Ferry Herdianto; Mulyadi Mulyadi; Emridawati Emridawati; Zainal Warhat
PANGGUNG Vol 32, No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.183 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v32i1.1984

Abstract

Penciptaan komposisi musik maqam duo ini dilatarbelakangi oleh pekembangan musik Islam dan musik Melayu yang  kecendrungannya mengarah pada syair-syair yang bersifat duniawi. Ketertarikan penggarap mengolah komposisi musik baru, karena penggarap ingin mengembangkan musik Islam ini tidak dalam bentuk syair tetapi dalam bentuk ritem dan melodi lagu. Rumusan Penciptaan dalam penggarapan komposisi “Maqam Duo” ini adalah: 1) Bagaimana bentuk komposisi musik Maqam Duo setelah digarap berangkat dari skala Maqam Saba diolah dengan sestem pengembangan motif, 2) Mampukah penggarap mempertahankan nuansa musik Melayu Islami yang digarap dengan perkembangan musik popoler saat ini. Adapun tujuan dan konstribusi penciptaan karya ini adalah: 1) Mewujudkan karya komposisi musik baru yang bernuansa musik melayu Islami. 2) Memanfaatkan kekayaan musikal Melayu Islami dalam memasuki wacana kreativitas yang kreatif dan inovatif. 3) Merangsang penggarap untuk berkreativitas dalam karya musik. 4) Membangkitkan motivasi sekaligus memberikan suport mahasiswa sebagai generasi muda dalam menggarap komposisi musik. Metode penciptaan  menggunakan pendekatan metode yang ditawarkan oleh Konsersium Seni yaitu: persiapan, elaborasi, sintesis, realisasi dan penyelesaian dalam bentuk tahap-tahap kerja. Komposisi musik Maqam Duo ini digarap dalam bentuk musik dua bagaian, dengan format ensambel perkusi  dikaloborasikan dengn intrumen tradisi antara lain, gendang melayu, indang, gambus dan biola sebagai pengisi melodi-melodi dalam pengembangan  skala nada maqam duo. Bagian pertama terdiri dari 53 birama yang dimainkan secara berulang pada bagaian patron yang dibuat berdasarkan pengembangan skala nada  maqam saba dengan nada : D-Es-F-Ges-A-Bes-C-Des ( Re-Ri-Fa-Fi-La-Li-Do-Di ), patron melodi inilah yang digarap dengan pola motif yang dimainkan instrumen marimba dan fibraphone yang dimainkan secara berulang-ulang  berdurasi  7 menit yang dimainkan pada tanda sukat 4/4 dengan tempo largo dalam nada dasar C mayor. Bagian kedua terdiri dari 123 birama, dengan durasi 09.50 menit, bagian ini dimainkan dengan tanda sukat Alegro tempo 100 digarap masi dalam skala nada maqam saba. Pada Bagian kedua ini penggarapan bernuansa melayu, pengembangan melodi yang digarap dari maqam saba ini dikembangkan dengan menggunakan tehnik pengembangan motif seperti, pengembangan motif repetisi, imitasi, augmentasi, diminusi dan sekwen.Kata kunci: makam, duo, musik, arab, melayu
KOMPOSISI MUSIK MAQAM DUO Ferry Herdianto; Mulyadi Mulyadi; Emridawati Emridawati; Zainal Warhat
PANGGUNG Vol 32 No 1 (2022): Varian Model Proses Kreatif dalam Cipta Karya Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v32i1.1984

Abstract

Penciptaan komposisi musik maqam duo ini dilatarbelakangi oleh pekembangan musik Islam dan musik Melayu yang  kecendrungannya mengarah pada syair-syair yang bersifat duniawi. Ketertarikan penggarap mengolah komposisi musik baru, karena penggarap ingin mengembangkan musik Islam ini tidak dalam bentuk syair tetapi dalam bentuk ritem dan melodi lagu. Rumusan Penciptaan dalam penggarapan komposisi “Maqam Duo” ini adalah: 1) Bagaimana bentuk komposisi musik Maqam Duo setelah digarap berangkat dari skala Maqam Saba diolah dengan sestem pengembangan motif, 2) Mampukah penggarap mempertahankan nuansa musik Melayu Islami yang digarap dengan perkembangan musik popoler saat ini. Adapun tujuan dan konstribusi penciptaan karya ini adalah: 1) Mewujudkan karya komposisi musik baru yang bernuansa musik melayu Islami. 2) Memanfaatkan kekayaan musikal Melayu Islami dalam memasuki wacana kreativitas yang kreatif dan inovatif. 3) Merangsang penggarap untuk berkreativitas dalam karya musik. 4) Membangkitkan motivasi sekaligus memberikan suport mahasiswa sebagai generasi muda dalam menggarap komposisi musik. Metode penciptaan  menggunakan pendekatan metode yang ditawarkan oleh Konsersium Seni yaitu: persiapan, elaborasi, sintesis, realisasi dan penyelesaian dalam bentuk tahap-tahap kerja. Komposisi musik Maqam Duo ini digarap dalam bentuk musik dua bagaian, dengan format ensambel perkusi  dikaloborasikan dengn intrumen tradisi antara lain, gendang melayu, indang, gambus dan biola sebagai pengisi melodi-melodi dalam pengembangan  skala nada maqam duo. Bagian pertama terdiri dari 53 birama yang dimainkan secara berulang pada bagaian patron yang dibuat berdasarkan pengembangan skala nada  maqam saba dengan nada : D-Es-F-Ges-A-Bes-C-Des ( Re-Ri-Fa-Fi-La-Li-Do-Di ), patron melodi inilah yang digarap dengan pola motif yang dimainkan instrumen marimba dan fibraphone yang dimainkan secara berulang-ulang  berdurasi  7 menit yang dimainkan pada tanda sukat 4/4 dengan tempo largo dalam nada dasar C mayor. Bagian kedua terdiri dari 123 birama, dengan durasi 09.50 menit, bagian ini dimainkan dengan tanda sukat Alegro tempo 100 digarap masi dalam skala nada maqam saba. Pada Bagian kedua ini penggarapan bernuansa melayu, pengembangan melodi yang digarap dari maqam saba ini dikembangkan dengan menggunakan tehnik pengembangan motif seperti, pengembangan motif repetisi, imitasi, augmentasi, diminusi dan sekwen.Kata kunci: makam, duo, musik, arab, melayu