St. Rahmawaty
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja Perkantoran: A Systematic Review St. Rahmawaty; L. Meily Kurniawidjaja
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i2.581

Abstract

Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi para pekerja perkantoran, membuat seseorang merasa terganggu dan tidak nyaman sehingga bisa mengganggu produktivitas pekerjaannya. Menurut WHO, secara global gangguan muskuloskeletal dialami sekitar 1,71 miliar orang di seluruh dunia, dengan nyeri punggung bawah sebagai kontributor utama kecacatan di 160 negara dan membutuhkan layanan rehabilitasi di 134 dari 204 negara yang dianalisis. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan faktor risiko nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran. Penelitian ini merupakan systematic review menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analyses) dengan dua database yaitu PubMed dan Science Direct. Rentang waktu yang digunakan adalah 2017 – 2022. Kata kunci yang digunakan “Low Back Pain” OR “Office Workers” menghasilkan 7 artikel yang dapat dianalisis dan membahas faktor risiko yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran. Empat jurnal termasuk dalam Q1 dan tiga jurnal lainnya termasuk Q2. Faktor risiko nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran berdasarkan hasil systematic review ini yaitu faktor individu (usia, jenis kelamin, Pendidikan), faktor gaya hidup (merokok, aktivitas fisik), faktor pekerjaan (posisi duduk, durasi duduk, frekuensi istirahat, kursi kerja) dan faktor psikologis (stress dan depresi). Kejadian nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran perlu dikendalikan agar meningkatkan produktivitas kerja, seperti melakukan stretching setiap 2 jam sekali di tengah pekerjaan, mengoreksi postur janggal pekerja, memodifikasi peralatan kantor khususnya kursi ergonomis dan sesuai dengan ukuran pekerja.