Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Mental Spiritual pada Anak Berkebutuhan Khusus Nilna Azizatus Shofiyyah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7500

Abstract

Tujuan pada penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembinaan mental spiritual melalui pembelajaran PAI pada Anak Berkebutuhan Khusus tunagrahita dan autis 2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan mental spiritual melalui pembelajaran PAI pada Anak Berkebutuhan Khusus tunagrahita dan autis 3) Untuk mengetahui hasil pembinaan mental spiritual melalui pembelajaran PAI pada Anak Berkebutuhan Khusus tunagrahita dan autis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data (Display data) dan verifikasi (menarik kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan: 1) Metode pembinaan mental spiritual yang dilakukan oleh guru melalui pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu menggunakan metode ABA, metode ceramah, metode pemberian tugas, metode tanya jawab dan metode bimbingan; 2) Pelaksanaan pembinaan mental spiritual dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan individual dan bersama, beberapa kegiatan tersebut berupa shalat berjama’ah di Masjid, praktek berwudhu, praktek shalat, hafalan do’a-do’a dan hafalan surat-surat pendek; 3) Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pembinaan mental spiritual pada ABK tunagrahita dan autis yaitu memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku yang lebih baik, meningkatkan ibadah kepada Allah dan beradaptasi dengan lingkungan.
Deradikalisasi Pemahaman Agama Islam Melalui Pendidikan Keluarga Nilna Azizatus Shofiyyah; Irfan Paturohman
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 6 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pembelajar.v6i1.23777

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran strategis pendidikan keluarga dalam pelaksanaan deradikalisasi pemahaman agama. Radikalisme telah menjadi polemik yang berkembang pesat di masyarakat Indonesia. Keluarga sebagai institusi pendidikan informal, menjadi salah satu elemen sentral dalam membangun berbagai upaya strategis deradikalisasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memegang peran sentral dalam memberikan pendidikan dini dan pengendalian pemahaman anak. Deradikalisasi dalam pendidikan keluarga melalui pola bimbingan intensif dan intim oleh orang tua merupakan landasan paling kokoh yang mendasari pemahaman anak. Upaya deradikalisasi dalam pendekatan pendidikan keluarga diwujudkan melalui (1) pemodelan yang baik, (2) pembiasaan, (3) pengajaran dengan nasehat, (4) motivasi, dan (5) penegakan aturan. Upaya tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap moderat pemuda Islam yang mampu mencerminkan sikap saling menghargai perbedaan dan menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi dalam menjalankan kehidupan beragama. Dengan demikian, upaya deradikalisasi pemahaman agama melalui pendidikan keluarga perlahan mampu mendobrak gerakan radikalisme di masyarakat.This study aimed to describe the strategic role of family education in implementing deradicalization of religious understanding. Radicalism has become a polemic that has developed massively in Indonesian society. As an Informal education institution, family becomes one of the central elements in building many strategical efforts to deradicalize. The method in this study used a qualitative approach through literature studies. The results suggest that parents held a central role in providing early education and controlling children's understanding. Deradicalization in family education through intensive and intimate patterns of guidance by parents is the most solid foundation for underlying children's learning. Deradicalization efforts in the family educational approach are actualized through (1) good modeling, (2) habituation, (3) teaching with advice, (4) motivation, and (5) rule enforcement. These efforts are intended to foster moderate attitudes of the Islamic youth that can reflect mutual respect for differences and promote a high sense of tolerance in carrying out religious life. Thus, efforts to deradicalize the understanding of religion through family education are slowly able to break the radicalism movement in society.
Modal Pernikahan di Era Milenial Dewi Rika Juita; Nilna Azizatus Shofiyyah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.926

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kesiapan yang diperlukan dalam memasuki pernikahan, tidak hanya bermodalkan cinta dan perkerjaan saja tapi berbagai hal yang harus dipahami dan dipersiapkan sebagai modal untuk menjalani kehidupan perkawinan. Di era millennium ini dimana perkawinan lebih banyak dilandaskan pada pertimbangan dari kedua calon pengantin yang lebih mengutamakan rasa cinta, suka, kenyamanan dan tanpa mempertimbangkan campur tangan orang tua atau keluarga besar dalam menentukan calon pasangan pengantin, atau pertimbangan latar belakang turunan, ekonomi, dan kualitas dari calon pasangan yang baik secara pribadi dan pendidikan. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian secara kualitatif dengan metode penelitian berdasarkan studi kepustakaan. Studi kasus yang dikaji pada penelitian ini menyimpulkan diperlukan berbagai macam pengetahuan dan pemahaman keilmuan sebagai landasan untuk menata pernikahan sesuai yang diharapkan. Bukan pernikahan ideal seperti di negeri dongeng atau pernikahan yang terbebas dari masalah, tetapi kesiapan dari masing-masing pasangan untuk membina dan menata pernikahan yang sesuai dengan harapan, sehingga dapat siap untuk mengantisipasi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dalam pernikahan serta mengabaikan keinginan untuk bercerai sebagai satu-satu solusi dalam mengatasi rumah tangga. Kata Kunci: Modal keilmuan; pernikahan; era milenial
Metamorphosis of Islamic Religious Education Learning Method: Classic Approach Converted by Artificial Intelligence (AI) Nilna Azizatus Shofiyyah; Ogi Lesmana; Hendra Tohari
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Nomor 2, 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v8i2.998

Abstract

The transformation of Islamic religious education learning methods through the conversion of classical approaches using artificial intelligence (AI) represents a significant phenomenon that has reshaped paradigms in the field of religious education. This literature review qualitatively explores profound changes in the approach to Islamic religious education brought about by the application of artificial intelligence technology. It focuses on aspects such as personalized learning, real-time monitoring of student progress, adaptation to individual learning styles, automatic feedback, and online collaboration. Qualitative analysis reveals how artificial intelligence enhances students' learning experiences. Through this transformation, the learning approach becomes more responsive and tailored to the individual needs of students, fostering a more inclusive learning environment. In the context of ethics and humanity, the literature review highlights the importance of humane guidance, ethical algorithm design, ethics training for developers and users, and privacy protection as crucial elements. This research underscores the significance of upholding ethical and humane values ​​when integrating artificial intelligence into Islamic religious education. By synthesizing findings from various literature sources, this abstract concludes that the metamorphosis of Islamic religious education learning methods through artificial intelligence plays an integral role in enhancing adaptability, responsiveness, and effectiveness in religious education. Consequently, this study provides profound insights into the positive implications and ethical challenges that need to be addressed in navigating the ever-evolving digital era.