Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Pemerintah dalam Pemberian Insentif untuk Tenaga Kesehatan di Masa Covid-19 Putri Regita Miolda; Hani Putri Febriyanti; Putri Andini Novianti; Novita Dwi Istanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9312

Abstract

Ditetapkan sebagai Bencana Nasional pada tahun 2020 silam, wabah Corona Virus Disease-19 atau Covid -19 ini telah memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh sektor kehidupan, khususnya di bidang kesehatan. Situasi pandemi Covid-19 menimbulkan banyaknya permasalahan yang telah dihadapi oleh para tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya dengan risiko tertinggi terpapar Covid-19. Artikel ini berisi pembahasan tentang bagaimana peranan pemerintah dalam menangani masalah perlindungan hukum terhadap Tenaga Kesehatan Indonesia pada masa Covid-19. Tujuan dari ditulisnya artikel ini adalah mengetahui bagaimana langkah yang telah dan akan ditempuh pemerintah untuk menangani masalah tenaga kesehatan pada masa sekarang ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan studi pustaka yang mengulas temuan penelitian pada pokok bahasan yang dimaksud. Hasil akhir dari penulisan artikel ini menunjukan bahwa peran pemerintah dalam pemberian insentif untuk tenaga kesehatan di masa Covid-19 secara normatif telah terdiri dari upaya perlindungan preventif dan upaya perlindungan represif. Dimana, upaya preventif yang diberikan oleh pemerintah dilaksanakan melalui, dibuatnya kebijakan dan perlindungan hukum tenaga kesehatan, program pemberian vaksin Covid-19 kepada Tenaga Kesehatan, dan SOP Penggunaan APD untuk Kesehatan. Sedangkan untuk upaya represif dengan memberikan sanksi kepada pelaku kekerasan dan diskriminasi terhadap petugas kesehatan yang bertugas. Tidak hanya itu, pemerintah juga telah memberikan juga telah memberikan insentif dan santunan kematian sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan yang adil terhadap tenaga kesehatan untuk meningkatkan kinerja mereka menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa para tenaga kesehatan memerlukan kebijakan dan perlindungan hukum dalam menjalankan profesinya sebagai garda terdepan, baik. Tenaga kesehatan juga perlu diberikan insentif pada masa Covid-19 ini sebagai bentuk jaminan kehidupan mereka dan apresiasi untuk menciptakan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja mereka.
Analisis Sediaan Farmasi Di Indonesia Dalam Menunjang Sistem Kesehatan Nasional: A Systematic Review Hani Putri Febriyanti; Rhaina Al Yasin; Rossa Shafira Nur Sabrina; Novita Dwi Istanti
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i2.285

Abstract

Pharmaceutical preparations is a term that covers all forms of pharmaceutical preparations ranging from drugs, medicinal ingredients, traditional medicines to cosmetics. This term has been regulated in Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 51 of 2009 concerning Pharmaceutical Work. Management of pharmaceutical preparations is a cycle of activities starting from the selection, scheduling needs, receiving, storage, distribution, destruction and withdrawal, control, which is necessary for pharmaceutical service activities. The method used in this study is a Systematic Literature Review (SLR) of ten national journals which were obtained using online database facilities via the Google Scholar, Refseek, and Sciencegate pages. Journals were selected based on publications published between 2018 and 2023. There were obstacles in the implementation of pharmaceutical preparations, including planning that was still conservative, from delays in drug procurement in demand and distribution, resulting in empty drug supplies. However, not all aspects are problematic. There are many other aspects of the mechanism of pharmaceutical preparation that are carefully programmed and procedurally appropriate. This matter needs to be done routinely and continuously, and with written commitments for pharmaceutical preparations in Indonesia in supporting SKN it can be categorized as quite good.
Socialpreneur Sebagai Strategi Dalam Mengentaskan Kemiskinan Melalui Layanan Lembaga Keuangan Mikro: Literature Review Hani Putri Febriyanti; Triayu Nur Afifah; Nurul Aini; Marina Ery Setiyawati
Akuntansi Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Riset Ilmu Akuntansi
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurnalrisetilmuakuntansi.v1i4.129

Abstract

Masalah kemiskinan masih menjadi isu yang harus disikapi secara serius, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Pada masa pandemi COVID-19 sekarang ini persoalan kemiskinan di Indonesia masih terus meningkat. Berbagai strategi dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan. Mengentaskan kemiskinan pun telah disebutkan dalam tujuan SDGs yang pertama. Socialpreneur merupakan salah satu strategi untuk mengatasi persoalan sosial dalam mengentaskan kemiskinan. Selain itu, melalui layanan lembaga keuangan mikro yang merupakan stakeholder memiliki peran besar dalam pengentasan kemiskinan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui socialpreneur sebagai strategi dalam mengentaskan kemiskinan melalui layanan lembaga keuangan mikro. Metode penelitian ini menggunakan metode literature review. Penelusuran artikel penelitian menggunakan sumber pencarian online melalui Google Scholar dan Refseek. Artikel yang diperoleh kemudian diseleksi kembali berdasarkan publikasi yang telah terbit antara tahun 2017 hingga 2022 yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia, untuk pembahasan yang dibahas disesuaikan dengan materi yang akan dibahas. Hasil dari penelitian ini yaitu kegiatan socialpreneur dapat menjadi strategi yang digunakan untuk mengentaskan kemiskinan melalui layanan lembaga keuangan mikro. Dengan layanan yang mudah dan berkualitas socialpreneur dapat meningkatkan pendapatannya untuk mengatasi persoalan kemiskinan di masyarakat.