Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Membangun Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Muchtarom Muchtarom; Entuy Kurniawan; Diah Nofita Andhayany
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9726

Abstract

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah juga merupakan faktor pendorong yang menentukan arah kebijakan sekolah, yang menentukan bagaimana tujuan sekolah dan pendidikan secara umum diwujudkan dengan MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah). Kepala sekolah harus selalu meningkatkan efisiensi kinerja. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran bagaimana membangun kepemimpinan yang efektif dalam meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research). Efektivitas manajemen dalam mengimplementasikan visi dan misi sekolah ditunjukkan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yang dikomunikasikan dengan baik dan kemudian ditransformasikan ke dalam program terkait pembelajaran yang realistis. Kepala sekolah secara teratur mengawasi kegiatan guru dalam pelaksanaan tugasnya. Budaya kerja guru diwujudkan dan dilestarikan bersamaan dengan penguatan nilai-nilai dan keterampilan kerja guru, dalam arti kepala sekolah berperan penting dalam mendorong berkembangnya budaya kerja guru. Budaya kerja guru bersifat internal, meliputi keimanan dan ketakwaan, motivasi, tanggung jawab, komitmen dan keharmonisan masing-masing individu. Namun, tanggung jawab kepala sekolah untuk menanamkan budaya kerja yang baik dan suportif pada guru dengan melestarikan nilai-nilai budaya yang diterima, termasuk nilai-nilai sosial, termasuk kesetaraan, keharmonisan dan efisiensi dalam melaksanakan tugas; Nilai-nilai demokrasi meliputi keseimbangan kepentingan dan kewajiban pribadi, ketaatan pada peraturan dan realisasi diri; Nilai-nilai birokrasi meliputi kemampuan teknis, spesialisasi sasaran, tindakan langsung, rasionalitas dan stabilitas dalam pelaksanaan tugas; Nilai-nilai profesional, meliputi kompetensi, kewenangan mengambil keputusan, komitmen dan disiplin dalam melaksanakan tugas; Nilai ekonomi, termasuk tindakan rasional dan ilmiah, menekankan prinsip efisiensi dan terukur.
Kurikulum Darurat Masa Pandemi dan Capaian Kompetensi Siswa di SDN Pameungpeuk Bandung Waska Warta; Rita Sulastini; Neneng Yety Hanurawaty; Entuy Kurniawan; Yosephina Ardiani Septiati
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 1 (2023): January-March
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v9i1.4413

Abstract

Pandemi COVID-19  mengakibatkan  adanya perubahan kurikulum, salah satunya dengan diberlakukannya  Kurikulum Darurat sebagai pengganti Kurikulum Tiga Belas (Kurtilas). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kurikulum masa pandemic dan capaian pembelajaran siswa SD Pameungpeuk Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu memperoleh gambaran penerapan kurikulum darurat di SD Pameungpeuk Kabupaten Bandung Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah ini adalah kepala sekolah, guru, siswa yang belajar dengan menggunakan Kurikulum Darurat dan orang tua murid.  Metode pengumpulan data adalah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analis data mendeskripsikan secara mendalam aspek-aspek penerapan penggunaan kurikulum darurat di SD Pameungpeuk Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian adalah pembelajaran daring di SD Pameungpeuk Cisarua Kabupaten Bandung Barat menggunakan metode JARONAH, JARUNGJUNG, JARNASI dan JALURAH untuk meminimalisir hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Kesimpulan yang diperoleh adalah penggunaan kurikulum darurat dengan menggunakan metode pembelajaran secara daring  berdapak kurang baik terhadap penerapan kurikulum berikutnya,  serta berimbas pada sikap dan perilaku peserta didik yang sangat mengalami penurunan secara drastic. Untuk mengoptimalkan pembelajaran dimasa pasca pandemic disarankan untuk menggunakan rancangan model (Discovery/Inquiry Learning) dengan pendekatan humanistic.
Pendekatan Integratif dalam Perencanaan Pendidikan Karakter Entuy Kurniawan; Dading Zainal Ibrahim; Muchtarom Muchtarom
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1729

Abstract

Pendidikan karakter di perguruan tinggi kesehatan sangat penting untuk dilaksanakan secara komprehenship, terpadu dan sistematik. Selain untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki keahlian professional juga karakter yang baik untuk melayani masyarakat di pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pendekatan integratif dalam perencanaan pendidikan karakter merupakan pendekatan yang ideal dalam membangun karakter dengan pola partisipasi, kolaborasi dan keterpaduan dalam sistem organisasi pendidikan baik internal maupun eksteran. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pendekatan integratif dalam perencanaan pendidikan karakter di perguruan tinggi kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa institusi pendidikan tinggi kesehatan menghasilkan tenaga kesehatan dengan tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. selain memiliki kompetensi sesuai bidang keahliannya, tenaga kesehatan juga dituntut memiliki karakter yang baik untuk melayani masyarakat antara lain ramah, komunikasi yang baik, empati yang tinggi, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli terhadap persoalan sosial kesehatan di masyarakat, serta cinta tanah air. Tuntutan karakter sebagai tenaga kesehatan, harus dijawab oleh perguruan tinggi kesehatan melalui pengembangan pendidikan karakter di kampus dengan strategis implementasi melalui kultur kelembagaan (budaya organisasi), kegiatan kurikuler yang terintegrasi ke dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, kegiatan non kurikuler untuk mengembangkan potensi mahasiswa melalui berbagai macam aktivitas mahasiswa baik internal maupun eksternal kampus, serta perspektif nilai-nilai karakter dalam budaya akademik. Pendekatan perencanaan integratif pada pendidikan karakter di perguruan tinggi kesehatan dilakukan dengan pola integrasi kelembagaan dan manajemen perguruan tinggi kesehatan berbasis mutu terpadu, kualitas sumber daya manusia baik manajemen, dosen, tenaga kependidikan, serta tenaga pendukung lainnya, dan pola kemitraan strategis seluruh civitas akademika dengan user dan stakeholder.