Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pandangan Filsafat Humanisme terhadap Konsep “Merdeka Belajar” Fatimah Fatimah; Desyandri Desyandri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10078

Abstract

Penelitian ini berisikan tentang pandangan Filsafat Humanisme terhadap program Kemendikbud yaitu program “Merdeka Belajar”. Filsafat Humanisme merupakan proses memanusiakan manusia. Maksudnya di sini yaitu Pendidikan bertujuan untuk mengarahkan kemampuan-kemapuan yang dimiliki oleh seseorang agar dapat membentuk karakter yang baik sehingga terwujudnya seseorang yang memiliki keunggulan-keunggulan. Filsafat Humanisme relevan dengan kebijakan – kebijakan yang ada dalam program yang diluncurkan oleh bapak Menteri Nadiem Makarim yaitu program “Merdeka Belajar”. Kebijakan yang dimaksud program Merdeka Belajar yaitu diantaranya ada 1) pergantian Ujian Nasional, 2) Penyederhanaan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), 3) sistem zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Ketiga kebijakan ini sejalan dengan pandangan filsafat Humanisme yatu sama-sama menekankan pada asek 1) Tujuan Pendidikan, 2) Peserta didik, 3) Pendidik. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis kualitatif dengan metode studi literatur. Subjek dalam penelitian ini adalah informan kunci atau bisa dikatakan orang yang memiliki informasi terkait topik penelitian, objek penelitian ini adalah artikel yang membahas tentang pandangan filsafat Humanisme terhadap konsep Merdeka Belajar. Pengumpulan data yaitu dengan cara mencari sumber-sumber dari buku maupun jurnal yang relevan dengan judul penelitian. Analisa data yang digunakan adalah teori dari Miles dan Huberman yang meliputi tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penggunaan Media Puzzle Guna Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Fatimah Fatimah; Desyandri Desyandri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.10956

Abstract

Pembelajaran adalah sebuah proses interaktif antara siswa dengan lingkungannya yang dibutuhkan untuk meningkatkan sebuah keterampilan yang bisa mengubah perilaku dan sikap siswa. Salah satu keterampilan yang dibutuhkan siswa adalah kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis adalah pengantar komprehensif untuk berpikir lebih baik untuk memperoleh, mengembangkan, dan menumbuhkan kemampuan untuk memahami kesimpulan dari suatu argumen. Dengan bantuan media yang menarik dan kreatif, berpikir kritis dapat dikembangkan selama pembelajaran yang menyenangkan. Ada banyak masalah dalam menggunakan lingkungan belajar yang menghambat perkembangan saat ini, seperti: kurangnya kreatifitas guru dalam menciptakan dan menggunakan lingkungan belajar yang hanya ceramah dan menulis di depan serta media visual di dinding sebagai lingkungan belajar. Sumber daya yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis adalah media puzzel, hasil analisis menunjukkan bahwa mereka memiliki pengaruh positif yang signifikan (r=0,594, p<0,01). adanya pengaruh pemakaian media puzzel pada ketarampilan kritis siswa sebesar 0,335.. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media puzzle berdampak pada perkembangan kognitif anak. Setelah menggunakan media puzzle terdapat pengaruh yang siginifikan pada perkembangan pengetahuan siswa yaitu sebesar 33,5%
Pengaruh Pembelajaran Tematik Terpadu Connected Terhadap Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar Fatimah Fatimah; Yanti Fitria; Yeni Erita
Jurnal Perseda : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/perseda.v6i2.2030

Abstract

This study aims to explore the effect of connected integrated thematic learning on mathematics learning for elementary school students. Qualitative methods are used in this study, with relevant data collection techniques. The research was conducted in an elementary school in an urban area, involving two classes that applied connected integrated thematic learning and two other classes that applied conventional learning. Data was collected through class observations, interviews with teachers, and analysis of documents related to curriculum and learning materials. The results of the study show that connected integrated thematic learning has a positive effect on elementary school students' mathematics learning. In connected integrated thematic learning, students are involved in projects that are integrated with mathematical content. They learn mathematics through the application of concepts and skills in contexts that are relevant to everyday life. This helps students understand mathematics better, because they can see the relationship between mathematics and the real world. In addition, connected integrated thematic learning also increases students' motivation and
Enhancing Students' Reading Comprehension Skills through the RADEC Model: A Focus on Elementary Education Fatimah Fatimah; Darmansyah Darmansyah; Marlina Marlina; Melva Zaini
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 2 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i2.5224

Abstract

This study proposes the utilization of the RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, Create) learning model, a structured approach that incorporates independent reading, collaborative discussions, peer explanations, and creative activities, as an intervention to enhance reading comprehension skills. Its objective is to investigate the impact of the RADEC learning model on the enhancement of reading abilities among fourth-grade students learning Indonesian. This study employs a non-equivalent post-test only control group design, with the experimental class using the RADEC model and the control class employing conventional teaching methods. The study included all 78 fourth-grade students from SDN 20 Kurao Pagang, divided into two classes. Random sampling yielded 22 participants in the experimental group and 23 in the control group. Data collection was conducted using evaluation tests, and the average reading comprehension scores were 82.72 for the experimental class and 63.58 for the control group. Data analysis began with initial assessments, including normality and homogeneity tests, followed by hypothesis testing using the t-test. Findings revealed a noteworthy enhancement in reading comprehension scores within the experimental group in contrast to the control group, as evidenced by a significance value of (0.000.05), indicating a statistically significant difference between the two groups. The results of this study highlight the potential of the RADEC learning model as an innovative solution for increasing students' reading interest and reading comprehension skills at the basic education level. These findings inform curriculum development, teacher training programs, and educational policies in Indonesia to enhance reading comprehension outcomes.