Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Desa Wisata Pulau Belimbing Sebagai Sumber Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal Yulna Pilpa Sari; Hasnah Faizah; Elmustian Elmustian; Syafrial Syafrial
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10174

Abstract

Desa Wisata Pulau Belimbing menjadi salah satu bukti kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Sampai saat ini masih dapat dinikmati dan selalu diupayakan pelestariannya. Banyak objek wisata berbau budaya yang dapat dinikmati di desa ini. Desa ini memiliki pesona kebudayaan yang sangat menyentuh, yaitu sebuah desa tua yang masih asri dan terdapat banyak rumah-rumah tua yang sudah berusia ratusan tahun. Rumah Lontiok adalah salah satu rumah adat yang tetap dijaga hingga sekarang. Rumah adat ini sudah diresmikan pada tahun 2007 sebagai rumah adat Kabupaten Kampar. Di bagian belakang rumah lontiok terdapat gelek tobu atau penggiling tebu. Pada zaman dahulu gelek tobu ini digunakan untuk menggelek tebu dan yang kemudian dimasak dan dijadikan manisan atau gula tebu. Selanjutnya ada calempong dan silat persembahan yang merupakan tradisi masyarakat Desa Wisata Pulau Belimbing dalam menyambut tamu. Selanjutnya salah satu permainna rakyat yang masih ada hingga saat ini ialah permainan engrang. Segala kebudayaan yang ada di Desa Wisata Pulau Belimbing ini dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peserta didik akan merasa memiliki kebudayaannya sendiri dan secara tidak langsung karakter atau jati diri asli dari masyarakat Indonesia akan tertanam di dalam diri peserta didik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitia etnografi. Teknik pengumpulan data ialah dengan observasi secara langsung, wawancara, dan domunentasi untuk mengetahui kearifan lokal masyarakat Desa Wisata Pulau Belimbing. Hasil dari penelitian inilah yang nantinya dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kemudian dapat diimplementasikan dengan harapan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.
NILAI SOSIAL DALAM TRADISI MAKAN BAJAMBAU PADA PERAYAAN PENYANTUNAN ANAK YATIM PIATU DUSUN JAWI-JAWI DAN DUSUN PADANG TENGAH Yulna Pilpa Sari; Hasnah Faizah; Auzar Auzar
Jurnal Ilmu Budaya Vol. 19 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jib.v19i2.13363

Abstract

Makan Bajambau is one of the traditions which is still preserved by the people in Jawi-Jawi village and Padang Tengah village. It is a tradition in which the people eat together in one decided place by using small plates. The biggest tradition held by the Jawi-Jawi and Padang Tengah villages is in the moment of sponsoring orphans. Makan Bajambau is one of the elements in this occasion which is a must. This tradition is conducted every year and villagers participate in vibrant. Makan Bajambau is not just eating together but contains valuable togetherness and brotherhood values. Thus these writings aim to describe the social values in this tradition. The method used is ethnography and data collection uses observation, interviews, and documentation. The results show some social values in the Makan Bajambau tradition among others. The affection, togetherness, and brotherhood. Triggered by the good values of the Makan Bajambau ritual in sponsoring the orphans in Jawi-Jawi and Padang Tengah villages, the villagers preserve this tradition and pass it down to the next generation.