Dwi Rizka Zulkia
Universitas Bangka Belitung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Kontaminasi Mikroplastik pada Kerang Konsumsi di Pulau Bangka Fika Dewi Pratiwi; Hartoyo Notonegoro; Dwi Rizka Zulkia; Sulastri Arsyad
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 21, No 1 (2023): January 2023
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.21.1.86-93

Abstract

Preferensi masyarakat Pulau Bangka terhadap berbagai jenis kerang konsumsi perlu mendapatkan perhatian, khususnya tingkat keamanan pangan, salah satunya dari ancaman mikroplastik. Permasalahan kontaminasi mikroplastik pada kerang, khususnya di Pulau Bangka perlu dikaji karena belum adanya penelitian terkait hal tersebut, padahal masyarakat sangat perlu mengetahui potensi kontaminasi mikroplastik yang dapat berdampak pada keamanan pangan dan kesehatan konsumen. Tujuan penelitian yaitu menganalisis karakteristik (jumlah dan jenis) mikroplastik pada tiga jenis kerang yang berasal dari perairan Pulau Bangka; menganalisis karakteristik mikroplastik pada air dan sedimen sebagai habitat kerang. Identifikasi dan kuantifikasi mikroplastik dilakukan secara visual dengan mikroskop pada bulan Maret-Mei 2022. Objek penelitian ditentukan secara purposive sampling, yaitu kerang darah (Anadara granosa L) yang dibudidayakan di perairan desa Sukal, Kabupaten Bangka Barat, sedangkan kerang kepah (Geloina sp) berasal dari perairan desa Jada Bahrin, Kabupaten Bangka dan kerang lokan (Meretrix meretrix) dari pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan. Hasil penelitian, menunjukkan terdapat partikel mikroplastik pada sampel 3 jenis kerang, air dan sedimen yang termasuk jenis fiber, fragmen, granule, film dan foam. Mikroplastik yang ditemukan pada kerang Geloina sp berkisar antara 17-65 partikel/15 individu, sedangkan Meretrik meretrix 13-18 partikel/15 Individu, dan Anadara granosa L 26-42 partikel/15 individu, dengan jenis fiber yang mendominasi pada 3 jenis kerang tersebut.  Partikel mikroplastik juga ditemukan di perairan dan sedimen, dengan kisaran 18-91 partikel dalam 1,5liter sampel air, serta 14-37 partikel dalam 100gram sampel sedimen, dengan jenis partikel yang mendominasi adalah fiber. Hasil penelitian dapat menambah literasi keamanan pangan dari kerang-kerangan dari perairan Pulau Bangka. Penelitian lebih lanjut mengenai identifikasi karakteristik (kualitas dan kuantitas) mikroplastik secara kimiawi dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai potensi bahaya polimer serta bahan aditif dalam mikroplastik bagi konsumen.
Penentuan Sistem Pusat Pelayanan Perkotaan Berdasarkan Data Point of Interest di Kota Pangkalpinang Hadi Fitriansyah; Dwi Rizka Zulkia
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 2 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i2.1951

Abstract

An interconnected city service system exists in urban areas. A good urban space structure should be able to encourage sustainable development for the people and the countryside, as a process of changing the use of dynamic urban space. The high service requirements of the central area of Pangkalpinang City are not offset by the availability of adequate urban facilities. The purpose of this study is to describe the service center system in Pangkalpinang City. The method used in this research with kernel density analysis uses POI (Point of Interest) data related to social, cultural, economic, and/or public administration. Analysis results showed that the Padi Market Area is still a potential service center in Pangkalpinang City, with the main character of trade and services. This is in line with the 2011-2030 RTRW of Pangkalpinan City that makes the Pedi Market area the service center of Pangcalpinang Town. Several areas have the potential to develop functions and roles as a City Service Subcenter. The results of this analysis are expected to provide recommendations to policymakers in drawing up the structure of urban spaces in urban spatial documents.