Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KELURAHAN CICADAS, KOTA BANDUNG Hadi Fitriansyah; Budi Heri Pirngadi; Furi Sari Nurwulandari
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v9i1.12644

Abstract

Pada tahun 2019 di Kota Bandung dapat menghasilkan sampah sekitar 1.700 ton/hari dengan jumlah penduduk sebesar ± 2,5 juta jiwa. Dari keseluruhan jumlah sampah yang dihasilkan sebesar 70% sampah tersebut berasal dari rumah tangga. Kelurahan Cicadas merupakan salah satu kawasan permukiman yang memiliki kepadatan penduduk tinggi di Kota Bandung. Penelitian ini untuk memberikan suatu arahan pengelolaan sampah yang sesuai untuk diterapkan pada permukiman padat penduduk di Kelurahan Cicadas dimulai dari aspek teknis operasional, kelembagaan, peraturan dan aspek peran serta masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian adalah Mix Method yang mengkombinasikan antara penelitian kulaitatif dan kuantitatif. Timbulan sampah yang dihasilkan pada permukiman di Kelurahan Cicadas mencapai 42,9 M3/hari. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah pada Kelurahan Cicadas antara lain masyarakat melakukan musyawarah, kegiatan gotong-royong, serta pendirian bank sampah berasal dari sumbangan dari individu/swasta. Untuk arahan teknis operasional persampahan yaitu penyediaan wadah komunal dan pengadaan TPS 3R sebagai tempat pemrosesan sampah dekat dengan sumbernya yang berbasis masyarakat. Arahan peraturan dan kelembagaan Koordinasi antara berbagai pihak terkait pengelolaan sampah dan Implementasi Insentif dan Disinsentif. Arahan peran serta masyarakat memilah sampah, sosialisasi, publikasi, dan pelatihan.
PENGEMBANGAN KAWASAN TEKNOPOLIS GEDEBAGE KOTA BANDUNG BERDASARKAN ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN Hadi Fitriansyah; Moch Fajrin Ibrahim
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v9i2.17724

Abstract

Konsep Teknopolis yang akan dikembangkan pada Kawasan Gedebage, Kota Bandung yaitu menjadi suatu konsep yang akan mendukung sinergitas antara peruntukkan pendidikan tinggi, industri kreatif, komersial serta pusat pemerintahan berkonsep teknopolis. Selain itu, pengembangan Kawasan Gedebage didasari bahwa Kota Bandung membutuhkan pusat kota kedua setelah CBD Alun-alun guna melayani kegiatan yang terdapat di Kota Bandung. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya dukung lahan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi pengembangan Kawasan Teknopolis di Kecamatan Gedebage. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis satuan kemampuan lahan dengan 9 SKL yang digunakan serta analisis kesesuaian lahan. Kemampuan lahan Kecamatan Gedebage terdapat tiga kategori kemampuan lahan yaitu pengembangan tinggi, sedang, dan rendah. Daya dukung lahan di Kawasan Teknopolis Gedebage terdiri dari masalah kesuaian lahan antara pola ruang dan rencana teknopolis yang tidak sesuai, dimana kesesuaian yang sesuai antara rencana teknopolis dengan pola ruang seluas 302,64 Ha atau 51,38% dari luas keseluruhan Kawasan Teknopolis, kemudian untuk kondisi eksisting yang sudah sesuai dengan rencana teknopolis seluas 46,71 Ha atau 8,13% dari luas keseluruhan Kawasan Teknopolis.
ANALISIS PUSAT PELAYANAN DAN INTERAKSI RUANG DI KABUPATEN BOJONEGORO Mrabawani Insan rendra; Hadi Fitriansyah
JURNAL GEOGRAFI Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/geografi/vol9-iss2/1429

Abstract

Kabupaten Bojonegoro merupakan wilayah yang saat ini sedang berkembang denganpermasalahan terkait kesenjangan dan tidak meratanya pembangunan sebagai sebuahtantangan untuk Kabupaten Bojonegoro sendiri, oleh karena itu penentuan pusatpelayanan suatu wilayah menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pada penelitian inimemiliki tujuan dalam mengidentifikasi daerah di Kabupaten Bojonegoro yangmemiliki potensi sebagai pusat pelayanan. Metode yang diaplikasikan pada penelitianini adalah pendekatan kuantitatif dengan Analisa orde perkotaan berdasarkan teoritempat pusat/central place, yaitu berdasarkan Analisa scalogram dan Analisa interaksikeruangan. Kabupaten Bojonegoro memiliki 4091 fasilitas, baik itu fasilitas umum danfasilitas sosial. Berdasarkan hasil Analisa menyatakan bahwa pusat pelayanan utama diKabupaten Bojonegoro terletak pada Kecamatan Bojonegoro. Sedangkan untuk analisainteraksi keruangan menggunakan model gravitasi dapat disimpulkan bahwa hubunganinteraksi keruangan yang paling tinggi di Kabupaten Bojonegoro merupakan kecamatanyang memiliki jarak paling dekat Kecamatan Bojonegoro dan jumlah penduduknyarelatif tinggi yaitu Kecamatan Kapas. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahanpertimbangan dalam pemerintah daerah untuk dapat mengoptimalkan pusat-pusatpelayanan yang memiliki fungsi agar masalah kesenjangan dan ketidakmertaanpembangunan di Kabupaten Bojonegoro dapat diminimalisir
The Effect of Household Waste Reduction on the Lifespan of Parit Enam Landfill in Pangkalpinang City: Using Dynamic System Modeling Hadi Fitriansyah; Maryono Maryono
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 18, No 1 (2021): March 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.348 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v18i1.161-170

Abstract

Currently, there are still problems occurring in waste management activities in Pangkalpinang City. Solid waste that is scattered in the City of Pangkalpinang is caused by waste that has not been transported and handled. TPA Parit Enam's capacity, which serves solid waste in Pangkalpinang City, will decrease every year due to an overload of incoming waste generation. Currently, the City of Pangkalpinang aggressively implements a waste management policy at the source or the 3R program, including waste bank activities and waste processing at reduce, reuse and recycle (3R) landfills. The purpose of this study was to determine the effect of household waste reduction activities on the current use of the Parit Enam landfill in Pangkalpinang City in each of the scenarios that were compiled. The compilation model uses Powersim Studio 2005. The dynamic analysis shows that the activities that follow the waste at the source and respect what happens in TPS 3R Pangkalpinang City can affect TPA Parit Enam's useful life and produce a suitable scenario to be applied in the waste management activities of Pangkalpinang City. Scenario C (Optimistic), the valuable life of Parit Enam Landfillreaches 2023, and scenario C (Optimistic) can reduce the amount of waste transported by 29.65% compared to scenario A (Business as Usual). Besides, the proportion of household waste reduction reached 48% at the end of the simulation year.
IMPLEMENTATION PROGRAM FOR AGRARIAN REFORM IN AGRARIAN REFORM VILLAGE IN BANGKA CENTRAL DISTRICT (CASE STUDY: CAMBAI SELATAN VILLAGE) Hadi Fitriansyah; Ronald Sukwadi; Budi Kartadinata
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Vol. 7 No. 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agrarian reform is defined as a process of reorganizing the structure of control, ownership, use, and utilization of land so that it is more equitable. The Agrarian Reform Village is expected to be a small-scale embodiment of the equal distribution of the structure of control, ownership, use, and utilization of land to improve social justice and community welfare. This study aims to analyze the implementation of Agrarian Reform activities in South Cambai Village as Agrarian Reform Village and analyze land that can be used as Land Object of Agrarian Reform potential. The method used in this research is descriptive and spatial analysis in determining the potential of Land Object of Agrarian Reform. The results of the analysis show that from 727 registered land parcels, 18% of the subjects receiving Land Object of Agrarian Reform work as farmers, and subjects receiving land for the agrarian reform object are indicated to have not been targeted. With the integration of asset management and access arrangement, the resulting impact is an increase in people's income. The potential of land that does not have strong legality is 900.96 hectares or with a percentage of 33% of the total area of ​​South Cambai Village.
ARAHAN PENGEMBANGAN TANAMAN PORANG DI KECAMATAN PULAU BESAR KABUPATEN BANGKA SELATAN Fahri Setiawan; Ratna Santi; Shintya Aprilianita; Hadi Fitriansyah
Jurnal Agroristek Vol 6, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v6i2.1784

Abstract

Sektor Pertanian merupakan salah satu penyumbang PDB dan PDRB tertinggi selama masa pandemi Covid-19 dan memiliki pertumbuhan yang positif. Porang memiliki nilai ekspor yang tinggi sehingga memiliki potensi dikembangkan di Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan yang memiliki wilayah dengan syarat tumbuh yang cocok bagi tanaman Porang sebagai penopang perekonomian untuk Kota Terpadu Mandiri di Kecamatan Pulau Besar. Budidaya Porang harus dilaksanakan di wilayah Kecamatan Pulau Besar yang memiliki kesesuaian lahan yang tinggi sehingga berproduksi secara optimal dan juga harus memiliki arahan pemanfaatan lahan sehingga sesuai dengan rencana tata ruang yang ada. Untuk memperoleh hal tersebut penelitian dilaksanakan dengan metode tumpangtindih (overlay) dan pencocokan (matching). Hasil yang diperoleh, seluruh wilayah Kecamatan Pulau Besar di 12 SPL adalah Sesuai (S) pada tingkat Ordo, Sesuai Marginal (S3) pada tingkat kelas, dan Sesuai Marginal dengan faktor penghambat retensi hara (S3-nr) pada tingkat subkelas.  Lahan yang boleh dilakukan kegiatan budidaya di Kecamatan Pulau Besar seluas 9.128,9 ha dan boleh bersyarat seluas 13.947,7 ha berdasarkan RTRW Kabupaten Bangka Selatan dan sesuai dengan tipologi lahan.Kata kunci : Evaluasi Lahan; Satuan Peta Lahan; Rencana Tata Ruang Wilayah; Pemanfaatan Lahan; Mencocokkan; Tumpang tindih
Penentuan Sistem Pusat Pelayanan Perkotaan Berdasarkan Data Point of Interest di Kota Pangkalpinang Hadi Fitriansyah; Dwi Rizka Zulkia
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 2 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i2.1951

Abstract

An interconnected city service system exists in urban areas. A good urban space structure should be able to encourage sustainable development for the people and the countryside, as a process of changing the use of dynamic urban space. The high service requirements of the central area of Pangkalpinang City are not offset by the availability of adequate urban facilities. The purpose of this study is to describe the service center system in Pangkalpinang City. The method used in this research with kernel density analysis uses POI (Point of Interest) data related to social, cultural, economic, and/or public administration. Analysis results showed that the Padi Market Area is still a potential service center in Pangkalpinang City, with the main character of trade and services. This is in line with the 2011-2030 RTRW of Pangkalpinan City that makes the Pedi Market area the service center of Pangcalpinang Town. Several areas have the potential to develop functions and roles as a City Service Subcenter. The results of this analysis are expected to provide recommendations to policymakers in drawing up the structure of urban spaces in urban spatial documents.
STUDI PENGELOLAAN AIR MINUM GUNA MENDUKUNG PERKEMBANGAN DI KOTA PANGKALPINANG Fitriansyah, Hadi; Dewa, Jhon Jhohan Putra Kumara
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 7 No 1 (2023): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cermin_unars.v7i1.2670

Abstract

Peran air dalam kehidupan manusia atau makhluk hidup menjadi kebutuhan yang sangat mendasar guna mendukung kegiatan manusia tersebut. Kaitan kebutuhan air harus dapat seimbang untuk dapat menjamin keberlanjutan sumber daya air tanpa harus mengurangi kebutuhan generasi masa yang akan datang. Air minum sendiri merupakan kebutuhan utama bagi makhluk hidup dan ketersediaannya tidak dapat digantikan oleh barang lainnya. Pada penelitian ini menggunakan Real Demand Survey digunakan untuk menentukan standar penggunaan air berdasarkan pada survey kebutuhan nyata. Kota Pangkalpinang memiliki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pinang dengan memiliki tingkat pelayanan air minum mencapai 9,2% dari seluruh wilayah yang terdapat di Kota Pangkalpinang. Sumber air baku potensial yang terdapat di Kota Pangkalpinang berasal dari kolong. Di Kota Pangkalpinang terdapat 3 kolong yang dapat dimanfaatkan sebagai air baku. Dari ketiga kolong tersebut, total pengambilan kolong sebesar 285 l/detik. Hal tersebut menyebabkan sampai akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2031 dapat memenuhi kebutuhan air di Kota Pangkalpinang sebesar 232,21 l/detik.
Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Pariwisata di Pantai Matras, Kabupaten Bangka Fitriansyah, Hadi; Andesita, Narissa; Zulkia, Dwi Rizka
Jurnal Manajemen Perhotelan dan Pariwisata Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jmpp.v6i2.64350

Abstract

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai macam fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha dan pemerintah daerah. Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Bangka Tahun 2017, pantai Matras merupakan destinasi unggulan di Kabupaten Bangka serta memiliki potensi dan keistimewaan yang menarik untuk wisatawan. Pantai Matras memiliki beberapa permasalahan yaitu dari sisi ketersediaan, kondisi dan pelayanan dari fasilitas- fasilitas pariwisata di Pantai Matras. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk  mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap fasilitas pariwisata di obyek wisata Pantai Matras. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deksriptif kuantitatif. Responden yang digunakan merupakan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Matras. Dari hasil analisis tingkat kepuasan wisatawan Pantai Matras secara keseluruhan wisatawan merasa puas terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di Pantai Matras, hal tersebut dibuktikan dengan wisatawan merasa puas terhadap ketersediaan, kondisi dan pelayanan yang dianggap sudah baik dan sesuai dengan standar. Hasil analisis tersebut dapat menjadi masukkan terhadap stakeholder dalam perumusan kebijakan guna meningkatkan daya saing Pantai Matas sebagai destinasi unggulan di Kabupaten Bangka.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Melalui Program Pelatihan Pemetaan Menggunakan Teknologi Drone Di Kecamatan Pemali Fitriansyah, Hadi; Zulkia, Dwi Rizka; Setiawan, Fahri; Hartati, Lasmi; Syarani, Desti; Tamami, Khoirul; Cahyani, Dwi Rizky; Caesar, Muhammad Yusuf
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 7, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i3.3317

Abstract

The lack of ability to operate advanced mapping technology such as drones creates limitations for village communities in Pemali District, resulting in low community participation and contribution in the planning and management process of village areas. In fact, active community participation is very important to ensure that every development program is in accordance with local needs and conditions to achieve regional development planning as stated in the 2020-2024 RPJMN. For this reason, it is necessary to use drone technology to provide solutions by providing fast and accurate spatial data, as well as improving the technical skills of village communities in mapping and managing areas. Through drone training, it is hoped that village communities can be more independent and actively participate in development planning, as well as opening up new opportunities in the field of technology that can improve their welfare and quality of life. Meanwhile, the method used in community service is in accordance with POAC or Planning, Organizing, Actuating, Controlling. From all the activities and evaluations that have been carried out, the results and conclusions obtained are that training and outreach on the use of drones through community service is considered effective and useful in developing community capabilities and increasing insight into the Pemali sub-district.Keywords: community service; drone; pemali district  Abstrak: Kurangnya kemampuan untuk mengoperasikan teknologi pemetaan canggih seperti drone membuat Keterbatasan Masyarakat desa di Kecamatan Pemali ini menyebabkan rendahnya partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan wilayah desa. Padahal, partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa setiap program pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi local untuk mencapai perencanaan pembangunan kawasan seperti yang tertera pada RPJMN 2020-2024. Untuk itu perlu peran penggunaan teknologi drone dapat memberikan solusi dengan menyediakan data spasial yang cepat dan akurat, serta meningkatkan keterampilan teknis masyarakat desa dalam pemetaan dan pengelolaan wilayah. Melalui pelatihan drone, masyarakat desa diharapkan dapat lebih mandiri dan berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan, serta membuka peluang baru dalam bidang teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. Adapun, untuk metode yang digunakan dalam pengabdian masayarakat ini sendiri sesuai dengan POAC atau Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Dari keseluruhan kegiatan dan evaluasi yang telah dilakukan, diperoleh hasil dan kesimpulan bahwa pelatihan serta sosialisasi penggunaan drone melalui pengabdian masayarakat ini diniai efektif dan bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dan menambah wawasan pada kecamatan pemali.Kata kunci: drone; pengabdian masyarakat; pemali