Penelitian ini menjelaskan tentang PESANTREN: Kitab Kuning, Kiyai dan Tarekat dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sosial Keagamaan. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dalam lingkungan pesantren, ada beberapa komponen utama sehingga ia bisa dinamakan dengan sebuah pesantrem, yaitu 1) ada kiyai yang berperan sebagai pemimpin sekaligus pendidik, 2) ada santri yang belajar, 3) ada masjid sebagai pusat kegiatan ibadah dan pendidikan, 4) ada pondok tempat para santri berdomisili menimba ilmu dari kiyai, 5) ada kitab kuning yang dipelajari. Mengenai pembelajaran tarekat di pesantren, peran kiyai tidak hanya sebatas penyampai ilmu tarekat itu, akan tetapi juga sebagai pembimbing dalam mengamalkannya bagi santri-santrinya. ada dua bentuk tarekat yang berlaku di pesantren, pertama tarekat yang diperaktekkan menurut cara yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tarekat tertentu, dan kedua, tarekat yang dipraktekkan menurut cara-cara diluar ketentuan organisasi tarekat. Adapun mengenai kitab kuning dapat disimpulkan bahwa kitab kuning adalah kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab atau berhuruf Arab karya ulama salaf, ulama zaman dahulu yang dicetak dengan kertas kuning yang disebut dengan kutub al-turats yang isinya berupa hazanah kreatifitas pengembangan peradaban Islam pada zaman dahulu. Ada beberapa istilah lain kitab kuning, yaitu: kitab kuning, kitab gundul dan kitab klasik.