Dwi Rieswinda Rahma Fiola
Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Pasca Pemberian Vaksin Astrazenecca dan Vaksin Sinovac: Evaluation of Post-Immunization Advanced Events (AEFI) After Administration of Astrazenecca Vaccine and Sinovac Vaccine Dwi Rieswinda Rahma Fiola; Ira Purbosari; Asri Wido Mukti
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 4 No. 6 (2022): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v4i6.1448

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ialah penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh subtipe virus corona. Salah satu upaya pemerintah yaitu pengenalan vaksinasi sebagai sarana pencegahan dan pengendalian COVID-19. Adapaun jenis vaksin yang digunakan adalah Astra Zeneca, dan Sinovac Biotech Ltd. Pengembangan vaksin pada umumnya membutuhkan waktu selama 10-15 tahun namun dengan adanya kebutuhan akan vaksin yang mengharuskan untuk disediakan maka denagn waktu 15 bulan vaksin tersebut bisa tersedia. Namun dengan waktu yang cepat menimbulkan kekhawatiran yang signifikan terkait vaksin tersebut untuk penggunaan umum secara global, serta efek samping maupun kejadian ikutan biasa disebut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Penelitian ini menggunakan metode penelitian obeservasional dengan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua warga Surabaya yang telah selesai divaksinasi tahap I maupun tahap I & II. Hasil pengamatan pada form KIPI dariDinas Kesehatan Kota Surabaya terdapat KIPI vaksin AstraZeneca yaitu nyeri pada bekas suntikan 37 %, demam 21%, menggigil atau meriang 16%, badan pegal 7%, mual atau muntah 6%. Untuk laporan KIPI vaksin Sinovac menunjukkan persentase nyeri pada bekas suntikan 17%, demam 33%, pusing 12%, kemerahan/bengkak pada bekas suntikan 11%, dan mengantuk 6%.